Pertama kali aku berkenalan dengan perangkat komputer adalah saat aku memasuki kelas 1 SMP. Di antara teman-temanku di kelas saat itu, aku memang termasuk golongan yang “telat”. Karena, ya, keadaan finansial keluarga saat itu belum memungkinkan untukku bersentuhan dengan alat “mewah” tersebut.
Namun, tentu aku enggak mudah berkecil hati. Lewat pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi, aku pun mampu menyusul kelihaian teman-temanku yang sudah lebih dulu bercengkrama dengan peranti tersebut.
Mulai dari perkenalan pertamaku di sekolah dengan komputer sampai saat ini, hal yang sama sekali enggak pernah lepas di dalamnya adalah penggunaan Microsoft Office. Terutama Microsoft Word, sudah seperti sahabat sejati! Selalu setia menemaniku menulis sejak pagi hingga kembali dini hari. Terima kasih!
Mungkin, bagi sebagian orang, program-program yang tersaji dalam Microsoft Office masih begitu lekat dengan Windows. Aku juga sempat berpikir demikian. Sampai akhirnya beberapa waktu yang lalu aku berpindah ke macOS dan masuk ke dalam obrolan di dalam komunitasnya. “Oh, ternyata masih pada pakai Microsoft Office juga, ya,” batinku kemudian.
Belum cukup sampai di situ, pada 27 September 2019 lalu aku pun mengikuti Microsoft Blogger Gathering dengan tema “Supercharged Productivity with Modern PC” di HiveWorks Co-Work & Cafe, Jakarta. Anggap saja, aku sedang menantang diri sendiri untuk lebih banyak tau tentang teknologi.
Dan, aku memang enggak salah pilih. Aku dapat banyak sekali pengetahuan baru yang tumpah ruah meminta untuk dikemasi.
Dari sana, akhirnya aku mengetahui tentang betapa pentingnya penggunaan modern PC untuk manusia-manusia dengan kegiatan digital dan audio-visual super banyak sepertiku ini. Terlebih, butuh sekali perangkat yang baterainya cukup awet dibawa ke mana-mana. Sebab, bekerja enggak melulu harus berdiam diri di satu ruangan tertentu, kan?
Hadi Gunawan Sugito, sebagai Cunsumer Master Trainer Microsoft, memaparkan beberapa ciri modern PC berdasarkan pandangan Microsoft. Dinyatakan bahwa modern PC didefinisikan sebagai perangkat dengan desain yang tipis, kinerja yang cepat, dan tentunya baterai yang tahan lama.
Nah, kalau sudah bekerja dengan modern PC, tentunya kinerja yang kita punya akan lebih terjaga dengan penggunaan software Microsoft Office yang asli dan berlisensi.
Jujur, ya, sejak memiliki laptop pribadi di tahun 2013 lalu, aku selalu menggunakan software bajakan. “Kalau bisa dapat yang gratis, ngapain harus bayar?” pikirku saat itu. Namun, waktu menggiringku pada kenyataan lain bahwa menggunakan software berbayar ternyata banyak untungnya!
Bermula dari pemakaian aplikasi entertainment berbayar untuk musik dan film, aku benar-benar bertekad untuk perlahan beralih melegalkan segala perangkat lunak yang kugunakan untuk keseharian. Dan, memang jodoh, acara Microsoft Blogger Gathering yang kuhadiri ternyata menjadi salah satu katalis untuk mewujudkannya.
Awalnya kupikir, “Wah, kalau mau pakai software Microsoft Office yang berlisensi kayaknya mahal, deh!” Haduh, pikiranku tersebut dipatahkan dengan sekali hantam oleh pemaparan para pembicara yang hadir di hadapan.
Sebelumnya, kami diberikan penjelasan lebih detail terlebih dahulu tentang Microsoft Office 2019 yang dirilis pada bulan September 2018 lalu. Microsoft Office 2019 sendiri merupakan bagian dari fitur-fitur yang telah ditambahkan ke dalam Microsoft Office 365 selama beberapa tahun terakhir. Dengan adanya pembaruan yang dibawanya, konsumen bisnis maupun personal diharapkan dapat bekerja dengan lebih nyaman.
Hadi Gunawan Sugito |
Nah, berikut adalah beberapa fitur pembaruan yang ditawarkan oleh Microsoft Office 2019:
Setelah menimbang-nimbang perihal harga dan kebutuhan, aku cukup tertarik untuk berlangganan Microsoft Office 365. Ada beberapa pilihan juga di dalamnya, aku memilih untuk menggunakan Microsoft Office 365 Home. Dengan layanan yang sama, harganya lebih murah dibandingkan Microsoft Office 365 Personal, karena bisa digunakan untuk enam orang. Artinya? Ya, bayarnya dibagi enam juga, dong! Huehehe.
Asiknya lagi, aku dan lima orang lainnya yang sudah berkomitmen untuk beralih ke software Microsoft Office berlisensi ini mendapatkan promo Microsoft Digital dengan melakukan pembelian lewat JD.ID, lho! Dari harga normal Rp1.199.000 menjadi Rp859.000 saja. Dibagi enam, per orangnya hanya cukup membayar Rp143.150 untuk satu tahun. Gila, berlipat ganda, nih, untungnya.
- Microsoft Word dibekali dengan mode fokus, peningkatan aksesbilitas, dan terjemahan baru.
- Microsoft PowerPoint dibekali dengan Transisi Morf, dukungan model DVG dan 3D, Eskop video 4K, dan in-click sequence.
- Microsoft Outlook juga dibekali dengan mode fokus sehingga penempatan konten di tengah layar bisa maksimal tanpa gangguan.
Setelah menimbang-nimbang perihal harga dan kebutuhan, aku cukup tertarik untuk berlangganan Microsoft Office 365. Ada beberapa pilihan juga di dalamnya, aku memilih untuk menggunakan Microsoft Office 365 Home. Dengan layanan yang sama, harganya lebih murah dibandingkan Microsoft Office 365 Personal, karena bisa digunakan untuk enam orang. Artinya? Ya, bayarnya dibagi enam juga, dong! Huehehe.
Asiknya lagi, aku dan lima orang lainnya yang sudah berkomitmen untuk beralih ke software Microsoft Office berlisensi ini mendapatkan promo Microsoft Digital dengan melakukan pembelian lewat JD.ID, lho! Dari harga normal Rp1.199.000 menjadi Rp859.000 saja. Dibagi enam, per orangnya hanya cukup membayar Rp143.150 untuk satu tahun. Gila, berlipat ganda, nih, untungnya.
Satu orang yang dapat lisensinya akan mengundang lima teman lainnya. |
Tinggal buat akun untuk login kemudian |
Fitur-fitur yang didapatkan. |
Unduh ulang~ |
Klik "Sign in" dan masukkan email beserta password yang sebelumnya dibuat. |
Sudah selesai, bisa langsung dipakai! Keuntungan menggunakan perangkat lunak Microsoft Office yang resmi ini adalah lebih aman dari virus yang mungkin saja menyerang lewat dokumen yang kita unduh. Jadi bisa mendapat perlindungan ganda terhadap laptop dan data-data lain yang ada di dalamnya.
Selebihnya, untukku pribadi, aku cukup tergiur dengan tawaran kapasitas OneDrive yang mencapai 1TB per pengguna di Microsoft Office 365 Home tersebut. Pasalnya, kapasitas SSD laptopku hanya sebesar 128GB. Ehehe.
Alhamdulillah, dengan peralihan ke Microsoft Office berlisensi ini, semoga segala yang aku kerjakan dengannya akan mendapat lebih banyak berkah. Aamiin!
Selebihnya, untukku pribadi, aku cukup tergiur dengan tawaran kapasitas OneDrive yang mencapai 1TB per pengguna di Microsoft Office 365 Home tersebut. Pasalnya, kapasitas SSD laptopku hanya sebesar 128GB. Ehehe.
Alhamdulillah, dengan peralihan ke Microsoft Office berlisensi ini, semoga segala yang aku kerjakan dengannya akan mendapat lebih banyak berkah. Aamiin!
Tabik!
Pertiwi