Dari pengamatanku sejauh ini, masalah yang terjadi di lingkup percintaan bisa terjadi karena adanya sikap yang berlebihan. Dalam hal apa pun, ya. Seperti yang kita ketahui, Tuhan saja tidak menyukai apa-apa yang tidak sesuai porsi. Namun, ya, namanya manusia kan seringkali lupa diri.
Walau begitu, aku tetap tidak dapat membenarkan adanya kelebihan-kelebihan yang merugikan tersebut. Pasalnya, banyak yang ujungnya bukan hanya merugikan diri sendiri, tapi juga orang lain yang ada di sekeliling.
Maka kurasa, tema-tema cinta yang wajar bisa sangat bagus untuk diangkat ke dalam industri kreatif dan dipertunjukkan kepada masyarakat luas. Tentu saja, supaya bisa menjadi contoh yang lebih baik ke depan.
Dalam bentuk lagu, lagu Jatuh Cinta Itu Biasa Saja dari Efek Rumah Kaca sangat berhasil menyadarkanku. Dalam bentuk buku, ada Yes, Boss! yang juga sukses membuatku terpana dengan kedewasaan cinta yang dideskripsikan. Kalau, dalam bentuk film?
Sejujurnya, aku cukup jarang menonton film dengan genre romance. Karena, pada dasarnya aku lebih suka film-film yang mengangkat isu sosial atau kesehatan mental. Referensiku juga enggak terlalu banyak. Namun, ada yang cukup menarik dari film 99 Nama Cinta yang akan resmi tayang di bioskop pada tanggal 14 November 2019 nanti.
Official poster film 99 Nama Cinta |
Ada apa dengan 99 Nama Cinta?
Yang pertama kali membuatku langsung penasaran dengan film ini karena skenarionya ditulis oleh seorang Garin Nugroho. Yap, Garin yang merupakan sutradara dan penulis skenario andal turut serta di baliknya. Sejauh yang aku tau, film garapan Garin yang bernuansa romance barulah Ach… Aku Jatuh Cinta! saja. Maaf kalau ada yang terlewat.Dikenal dengan film-film sosial dengan sentuhan yang artsy seperti Kucumbu Tubuh Indahku atau film-film yang sangat berani seperti Mata Tertutup, kontan saja aku langsung mencari informasi lebih perihal 99 Nama Cinta. Karena, aku cukup percaya bahwa skenario yang ditawarkan Garin kepada masyarakat enggak akan biasa-biasa aja.
Kemudian, 99 Nama Cinta sebagai film yang didasari oleh cerita romansa ini mendapat bumbu religi yang cukup sesuai dengan porsi. Jadilah film yang disutradari oleh Danial Rifki ini memiliki pembawaan yang begitu santun dalam penuturannya terhadap rasa yang bernaung di dalam dada muda-mudi yang sedang jatuh cinta.
Penasaran enggak sih bagaimana para aktor nanti menyampaikan perasaan sayang, cemburu, dan keinginan untuk selalu dekat dengan tutur yang tidak berlebihan?
Nah, ngomong-ngomong perihal aktor, film 99 Nama Cinta ini dibintangi oleh Acha Septriasa (sebagai Talia) dan Deva Mahenra (sebagai Kiblat). Dua karakter dewasa yang cukup bertolak belakang ini akan membawa cerita menarik dalam menemukan makna cinta.
Talia sebagai perempuan mandiri yang ambisius selalu menghalalkan segala cara untuk bisa menjadi orang yang terpandang. Berprofesi sebagai presenter infotainment yang merangkap produser, Talia hanya mengedepankan kepentingan pribadinya saja.
Aku cukup penasaran dengan sosok Talia, sepertinya bisa banyak dikulik nanti!
Sementara, Kiblat digambarkan sebagai seorang ustaz gaul yang dapat melebur dengan berbagai lingkungan untuk mengajarkan kebaikan yang merupakan dasar hidup seorang amnudia yang memiliki akal pikiran.
Buatku, pembentukan kedua karakter utama di atas begitu riil. Banyak sekali kutemukan orang-orang dengan karakter yang mirip dengan mereka. Namun, bentang perbedaan yang dihadirkan dalam satu wadah inilah yang menarik untuk disaksikan. Di mana cinta kemudian hadir untuk menyatukan, bagaimanapun itu, cinta memang selalu ada untuk memeluk seluruh umat manusia.
Untuk saat ini, kita baru bisa menikmati official poster dan official trailer-nya saja.
Oh iya, dari trailernya aku pun jadi tau kalau film 99 Nama Cinta ini bertabur bintang, seperti: Chicki Fawzi, Adinda Thomas, Susan Sameh, Robby Purba, dan Dzawin. Eits, enggak hanya itu sih ehehe. Ada beberapa aktor senior juga seperti Ira Wibowo dan Donny Damara yang turut meramaikan, lho.
Sabar, ya, bulan depan kita nonton barengan~
Tabik!
Pertiwi