Mungkin, kata “kriya” sendiri memang belum lama kukenal. Sekitar tiga tahunan lalu kudengar dari sebuah perkenalan liar. Namun ternyata, arti dari kata tersebut sudah melekat erat denganku sejak lama: kerajinan tangan.
Hal yang selalu berhasil membuatku berkali-kali jatuh cinta dengan sukarela. Entah, rasanya ada energi kebahagiaan yang terselip saat aku bercengkerama dengan hal-hal yang berkaitan dengannya. Haha. Seperti sebuah klise, ya? Namun, memang demikianlah adanya. Kalau yang sudah seringkali baca blog ini atau mengenalku secara personal pasti tau kok. Kalau belum tau, ya sini kenalan lebih jauh. Uwuuu~
Dan Indonesia sebagai negara yang menjadi tempatku berpijak sejak pertama mengembuskan napas di dunia sangat mendukung apa yang aku suka. Dengan kekayaan budaya daerah yang dimilikinya, Indonesia juga memiliki berbagai produk kerajinan yang mengagumkan. Kualitasnya pun enggak kalah, lho, dengan kerajinan internasional. Bangga, gak, sih? Kalau aku sih jelas bangga sekali!
Salah satu produk kerajinan Indonesia yang paling aku suka itu kain tenun. Ngaku, deh, pasti kalian juga banyak yang suka, kan? Kain tenun Indonesia ini banyak sekali jenisnya. Pun, semakin ke sini ternyata kain tenun banyak sekali dijadikan produk fashion yang kekinian. Misalnya: blazer, tas, topi, sepatu, gelang, dan lain sebagainya. Itu baru kain tenun, bayangkan berapa banyak produk kerajinan budaya lainnya yang bisa ditemukan di Indonesia? Wah!
Nah, produk-produk kerajinan tersebut jadi modal bagi Indonesia untuk sukses di bidang Internasional. Pada tahun 2018, tercatat ekspor produk kerajinan nasional menghasilkan 1.2 juta dollar AS bagi devisa Indonesia. Memang, sih, kerajinan-kerajinan Indonesia ini punya daya tarik tersendiri bagi industri pariwisata. Baik lokal, maupun internasional. Makanya, sebagai generasi muda, pengin banget rasanya ikut menjaga keberadaan produksi produk-produk kerajinan tersebut.
Salah satu cita-cita besarku adalah mau keliling Indonesia. Selain menikmati alamnya yang indah, pengin juga kenal lebih dekat dengan budaya dan kerajinannya. Tapi, ya, budget belum memungkinkan. Makanya, untuk mengatasi keingintahuan yang semakin membuncah, aku mampir aja ke Pameran Kriya Nusa 2019.
Pameran Kriya Nusa itu sendiri apa, sih?
Jadi, Pameran Kriya Nusa adalah pameran kerajinan terbesar tahunan yang diselengarakan oleh Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas). Tahun 2019 ini, Pameran Kriya Nusa 2019 hadir di Balai Kartini Jakarta dengan tema “Peningkatan Daya Saing Produk Kerajinan Melalui Pengembangan Kreativitas dan Kewirausahaan” yang berlangsung pada 11-15 September 2019. Informasi ini valid, ya, aku dapat langsung dari orang-orang yang bersangkuran di acara Temu Netizen beberapa waktu yang lalu.
Aku cukup senang dengan diadakannya Pameran Kriya Nusa 2019 ini. Karena, tentunya sangat memudahkan masyarakat untuk kenal lebih dekat dengan berbagai kerajinan yang ada di Indonesia. Enggak apa deh belum bisa keliling Indonesia, kenal kerajinannya dulu aja aku udah bahagia.
Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi lahirnya Pameran Kriya Nusa ini. Pertama, karena Dekranas sendiri berkomitmen untuk melestarikan serta mengembangkan hasil produk kerajinan Indonesia. Untuk apa? Kedua, tentu saja untuk menjaga keberadaan dan kontinuitas produksi dari produk kerajinan melalui peningkatan keterampilan pada generasi muda.
Sebelum mencapai poin kedua, tentu harus dilakukan pembinaan produk melalui peningkatan kualitas, desain, produksi, dan juga penggunaan teknologi dong agar dapat meningkatkan daya saing. Setelahnya, diharapkan agar dapat menanamkan rasa cinta dan bangga dari masyarakat Indonesia terhadap penggunaan produk kriya Indonesia. Kemudian, dapat mempromosikan produk kerajinan terbaik dari seluruh daerah di Indonesia dalam rangka meningkatkan pangsa pasar hasil produk kerajinan daerah melalui pameran di dalam maupun luar negeri.
Nah, atas dasar-dasar itulah akhirnya Pameran Kriya Nusa dibentuk setiap tahunnya sekaligus berkaitan dengan HUT Dekranas.
Kamu sudah mampir ke Pameran Kriya Nusa 2019, belum? Ada beberapa kategori produk yang ditampilkan di sana, lho. Antara lain: tekstik, keramik, serat alam, batu-batuan, logam, kayu, bahan baku alam, bahan baku alam olahan, dan lukisan.
Peserta pamerannya itu sendiri terdiri dari total 246 stan yang dibagi menjadi: 37 stan kementrian dan bumn, 170 stan Dekranasda dari 34 provinsi, 25 stan individu, 8 stan mitra, dan 6 stan asosiasi.
Selepas meluangkan waktu untuk mampir ke tempat berlangsungnya Pameran Kriya Nusa 2019, aku merasa semakin jatuh cinta dengan produk-produk kriya nusantara. Rasanya, enggak salah deh aku lahir dan tumbuh besar di tanah Indonesia. Dengan ini kunyatakan bahwa aku 100% cinta kriya Indonesia!
Tabik!
Pertiwi
