Terima kasih untuk setiap nada yang tertuang dan barisan melodi yang berkelindan. Tanpanya, mungkin kewarasanku bisa menguap dengan lebih mudah. Sebab, pelik kehidupan yang selama ini menyerang dapat selalu sukses ditekan dengan nada-nada yang kudengar. Ajaib, memang.

Di tahun 2020 ini, entah mengapa, rasanya begitu berat. Padahal masih di awal. Dan untuk meredam rasa takut yang perlahan menyelinap ke alam bawah sadar, bagiku musik adalah jawaban yang selalu tepat. Hampir setiap saat telingaku disumbat dengan lagu-lagu indie kesukaan. Menyenangkan. Menenangkan.

Namun, rasanya aku butuh hal yang lebih dari sekadar memutar playlist favorit dari platform musik yang ada dalam gawai. Udah lama nih gak nonton konser, seru kali ya? gumamku kemudian. Dan, ya, Tuhan beserta Semesta yang mendukung tak perlu waktu lama untuk menjawab.

Unstoppable Music keenam bersama Sheila on 7 diselenggarakan!

Tepat pada tanggal 5 Maret 2020 lalu PT FWD Life Indonesia merayakan hari ulang tahunnya yang ketujuh—yang jatuh pada tanggal 26 Februari 2020—sekaligus bersamaan dengan pagelaran Unstoppable Music yang keenam di Lucy in the Sky, Jakarta. Sebagai acara musik pembuka di tahun 2020 ini, kubisa mengatakan bahwa menggaet Sheila on 7 adalah keputusan yang tepat. Pecah banget!

Pasalnya, selama aku hidup dengan lantunan nada-nada sejauh ini, Sheila on 7 adalah salah satu grup musik legendaris yang jauh dari berita miring. Artinya, ya bagus dong acara ini dibangun dengan penuh positive vibes di tengah guncangan yang tidak mengenakkan. Bagiku, FWD Life membantu memberikan dan membangun harapan lewat passion masyarakat dalam musik yang kental di sana.

Cocoklogi lain yang bisa timbul: ulang tahun ke-7 bersama Sheila on 7. Hiyahiya!

“FWD Life telah dan akan selalu berupaya untuk memberikan pengalaman berasuransi berbasis digital yang berbeda dan mendukung setiap passion nasabah. Melalui pendekatan ini, kami juga ingin mengajak nasabah untuk merayakan hidup tanpa khawatir dan memberikan arti lebih di setiap perjalanan hidup mereka,” jelas Anantharaman Sridharan, Direktur Utama FWD Life.

Kata merayakan hidup yang digunakan tersebut, jujur saja, langsung kena di hati. Selama ini, kulihat banyak sekali orang yang begitu sibuk dengan urusannya, sampai lupa untuk membahagiakan diri dan menikmati hidup yang dimiliki. Alasannya, mengejar bahagia. Padahal, semestinya bahagia itu sendirilah yang menjadi fondasi dari langkah dan tujuan kita di dunia. Ya, kan?

“Dalam perayaan ulang tahun ini, kami ingin berterima kasih kepada para karyawan, nasabah, agen dan mitra kami yang telah mendukung FWD Life selama tujuh tahun. Ke depannya, kami akan terus fokus menjalankan komitmen kami melalui berbagai strategi dan inovasi untuk mencapai satu visi, yaitu mengubah cara pandang masyarakat tentang asuransi,” lanjut Anantharaman Sridharan.

Metode beserta berbagai inovasi yang digunakan oleh FWD Life dengan mendukung passion yang dimiliki oleh masyarakat, bagiku, memang memiliki daya tariknya tersendiri. Jadi lebih erat dan dekat dengan manusia-manusia yang—mungkin—tadinya enggak terlalu ngeh dengan kebutuhannya akan asuransi. Sepertiku, dulunya.

Ada sekitar sepuluh lagu yang dinyanyikan. Salah satu lagu favoritku—Seberapa Pantas—juga termasuk di dalam song list mereka. Wah, bahagianya bukan kepalang. Beban hidup yang dipikul seakan luruh begitu saja, mengudara bersama keriangan bersenandung di sana. Inilah yang kusuka dari nonton konser musik langsung, tabungan bahagia di dalam dada jadi otomatis penuh setelahnya.

Oh iya, udah tau belum sih inovasi produk dan layanan apa aja yang udah diluncurkan oleh FWD Life sejak 2013 eksis di Indonesia?

Less Exclusion, diluncurkan pada tahun 2017 dengan menyederhanakan dan mengurangi pengecualian dalam polis di berbagai produknya. Dengan fitur ini, nasabah mendapatkan perlindungan untuk olahraga berisiko tinggi sekalipun. Beberapa produk asuransi FWD Life yang menawarkan fitur ini adalah Bebas Aksi, FWD LooP, dan Asuransi Bebas Handal.

FWD Critical Armor, baru diluncurkan tahun 2020 nih. Merupakan sebuah produk asuransi perlindungan penyakit kritis yang memberikan solusi komprehensif untuk membantu nasabah fokus pada penyembuhan penyakit kritis dan mengurangi rasa khawatir terhadap kerentanan keuangan. Jadi, nasabah enggak perlu khawatir. Bisa tetap menjalani hidup dan passion dengan baik, atau fokus pada penyembuhan untuk sehat kembali.

Kerja Sama Special Olympics Indonesia (SOIna) dan Humanity & Inclusion (H&I). Nah yang satu ini merupakan bentuk komitmen FWD Life untuk mendorong penyandang disabilitas dalam menciptakan rasa aman dan kemandirian yang sudah dilakukan sejak tahun 2018. Patut diacungi jempol, deh!

Elite Agency, adalah bagian dari FWD Elite Signature di Program INSEAD yang diumumkan pada tahun 2019. Sebagai sebuah platform pengembangan pertama di industri asuransi untuk para agency leaders, kemitraan dengan INSEAD menyediakan program pelatihan kepemimpinan dan eksekutif secara intensif selama enam bulan untuk para agency leaders di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Dukungan pada passion, FWD Life selalu menjadi sahabat yang menemani perjalanan hidup nasabah melalui passion, bahkan untuk yang ekstrem sekali pun. Sebagai manusia yang memiliki motto hidup life your life with passion, jelas saja aku sangat mengamini dukungan yang diberikan oleh FWD Life terhadap nasabah di sini.

Unstoppable Music, merupakan sebuah kampanye untuk mendukung nasabah mengejar passion dan celebrate living. Ini dia acara yang membuat tabungan bahagiaku penuh sampai saat di mana tulisan ini dipublikasikan. Enggak sabar nunggu yang selanjutnya!

Well, ya, mungkin kita memang terlalu sibuk untuk mengejar segala macam perihal dunia. Atau, menata hidup untuk mempersiapkan hari tua. Namun, jangan sampai menganggalkan nikmat hidup yang sudah digenggam, ya. Proteksi sejak dini bisa jadi jawaban untuk hidup yang lebih menyenangkan di depan.

Sekali lagi, terima kasih banyak atas musik dan segala keseruannya!

Cinta, masih jadi perihal agung yang senantiasa mewarnai lingkup hari yang kita punya. Banyak cinta yang serta merta hadir di sekitar. Memeluk dan menggandeng tangan kita dalam menuju bahagia. Beruntungnya bagi kita yang sudah dikelilinginya. Kemudian, sanggupkah kita untuk terus menjaga cinta yang kita punya?

Sebab, cinta hidup selamanya. Namun, kita tidak.

Sebagai sebuah rasa yang hidup di dalam hati manusia, cinta tidak memiliki batasan usia. Lain halnya dengan manusia dengan segala keterbatasan di dalam lingkup sempurna yang digaungkannya. Lalu, sudah siapkah kita dengan kemungkinan-kemungkinan yang bisa jadi memisahkan antara kita dan segala cinta yang ada di dunia?

Sebaiknya, setiap dari kita memiliki simpanan sebagai dana darurat. Untuk jumlah pastinya, mungkin, sulit untuk ditentukan. Namun, jika bisa kita siapkan dana darurat yang bisa memenuhi kebutuhan orang-orang yang kita cintai untuk hidup lima tahun ke depan. Ditambah lagi, harus mudah dicairkan ya. Sudahkah kita mempersiapkan itu semua?

Untuk membantu mengatasi hal tersebut, PRUCinta hadir sebagai sebuah bentuk proteksi dan sekaligus mempersiapkan cinta yang tertinggal agar dapat tetap hidup dengan layak.

Setelah seminggu sebelumnya memberikan preview aplikasi kesehatan terbarunya, Pulse, kali ini (030320) PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) meluncurkan asuransi jiwa syariah PRUCinta. Produk asuransi syariah terbaru ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan keluarga Indonesia dalam mengelola kesejahteraan mereka.

By the way, ini enggak hanya untuk mereka yang udah berkeluarga aja, lho. Sebab ada banyak sekali anak muda yang menjadi tumpuan orangtua, maupun kakak dan adiknya. Asuransi syariah satu ini juga dapat menjadi solusi bagi kondisi yang demikian.

“Unit usaha syariah Prudential Indonesia telah mengembangkan berbagai macam solusi perlindungan dan terus menjadi pemimpin pasar asuransi jiwa syariah sejak diluncurkan pertama kali pada tahun 2007. Seiring waktu, tren permintaan atas produk keuangan berbasis syariah terus meningkat, oleh karena itu Prudential Indonesia memperluas portofolio perlindungan berbasis syariah untuk semua (sharia for all) dengan menghadirkan PRUCinta. Solusi terbaru ini adalah bentuk warisan cinta nasabah terhadap orang-orang terkasih hanya cinta yang dapat hidup selamanya,” Nini Sumohandoyo, Sharia, Government Relations and Community Investment Director Prudential Indonesia.

Lalu, apa sih keunggulannya asuransi syariah PRUCinta dibandingkan dengan asuransi syariah lainnya?

Di tengah rendahnya indeks literasi dan inklusi asuransi syariah di Indonesia, Prudential Indonesia mengembangkan PRUCinta sebagai solusi sederhana, mudah dipahami, terjangkau, dan sangat relevan untuk melengkapi kebutuhan keluarga akan asuransi tradisional berbasis syariah dengan berbagai manfaat yang menarik.

Dengan membayar kontribusi sebesar Rp300.000/bulan dalam sepuluh tahun, kita bisa mendapatkan perlindungan selama dua puluh tahun. Jika meninggal dunia di dalam periode tanggungan, maka nilai asuransinya akan keluar penuh 100%. Sedangkan, jika meninggal karena kecelakaan akan keluar nilai asuransi sebesar 300%. Nah, kecelakaan di sini bukan hanya yang ada di jalan raya aja, lho, ya. Kemudian, jika kecelakaan tersebut terjadi pada bulan Ramadan atau dua minggu setelah hari raya, maka nilai asuransi yang dikeluarkan menjadi empat kali lipatnya.

Oh iya, disampaikan juga oleh Himawan Purnama selaku Head of Product Development Prudential Indonesia bahwa kalau kita melakukan pembayaran bulanan, tiga bulanan, enam bulanan, atau tahunan. Nah untuk yang langsung untuk satu tahun, maka akan lebih hemat satu bulan. Artinya, ya, kita jadi cukup membayar untuk total sebelas bulan saja untuk satu tahunnya. Lumayan banget, kan?

Enggak ketinggalan, asuransi syariah PRUCinta ini juga hadir dengan menawarkan program wakaf. Kita tinggal melengkapi data saat melakukan registrasi saja. Kemudian, dana wakaf akan diberikan kepada organisasi terpilih yang sudah terdaftar secara resmi.

Dan, yang paling membuatku kagum dengan adanya PRUCinta ini adalah meskipun berbasis syariah, tapi juga bisa digunakan oleh teman-teman non-muslim yang ingin melakukan donasi atau wakaf, lho. Keren banget, ya?

Dengan asuransi syariah PRUCinta, kamu bisa #BuktikanCintamu kepada orang-orang tersayang dengan lebih mudah!

Kalau aku punya waktu libur panjang yang banyak, satu hal yang sedang sangat ingin kulakukan adalah pergi ke pantai, menikmati keindahan laut dari pagi hingga malam, kemudian menginap dan merasakan tidur dengan diiringi alunan ombak yang menenangkan. Ah, nikmatnya.

Kalau diingat-ingat, terakhir kali main di pantai dan lihat laut lepas tuh sekitar tiga tahunan lalu. Wah, lama juga ternyata ya? Waktu itu, aku ikut KKL kampus ke Lombok, Bali, dan Yogyakarta. Well, ya, itu adalah kali pertamaku menyeberangi pulau dengan menggunakan kapal laut!

Dan, beruntung banget pengalamanku naik kapal laut selanjutnya bisa langsung ditemani oleh KPLP. Eh, udah tau belum apa itu KPLP?

KPLP merupakan singkatan dari Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai atau sering disebut juga dengan Sea and Coast Guard. Lembaga satu inilah yang melaksanakan fungsi penjagaan dan penegakan peraturan perundang-undangan di laut dan pantai yang bertanggung jawab kepada presiden dan secara teknis operasional dilaksanakan oleh Kementerian Perhubungan berdasarkan Undang-Undang Pelayaran No. 17 Tahun 2008.

Jangan sedih kalau kamu baru tau. Karena sejujurnya, aku pun baru tau belum lama ini. Hehehe.

Sesuai dengan Undang-Undang Pelayaran Nomor 17 Tahun 2008, dalam melaksanakan fungsinya, KPLP memiliki beberapa tugas, yaitu:
1. Melakukan pengawasan keselamatan dan keamanan pelayaran.
2. Melakukan pengawasan, pencegahan, dan penanggulangan pencemaran di laut.
3. Pengawasan dan penertiban kegiatan serta lalu lintas kapal.
4. Pengawasan dan penertiban kegiatan salvage, pekerjaan bawah air, serta eksplorasi dan eksploitasi kekayaan laut.
5. Pengamanan Sarana Bantu Navigasi-Pelayaran.
6. Mendukung pelaksanaan kegiatan pencarian dan pertolongan jiwa di laut.

Pada 26 Februari 2020 lalu, aku dan beberapa teman narablog berkesempatan untuk mengikuti perayaan peringatan HUT ke-47 dari Pangkalan PLP di Pelabuhan Internasional Tanjung Priok, Jakarta.

Dari sana, kujadi tau pula sejarah KPLP secara singkat. Ternyata, KPLP ini sudah berdiri sejak sebelum Perang Dunia kedua di tahun 1942 yang diatur dalam Dienst van Scheepwaart (Dinas Pelayaran) dan Gouvernment Marine (Armada Pemerintah). Jadi, keberadaannya sangat jelas ya hukumnya di Indonesia.

Nah, selepas pengakuan kedaulatan NKRI pada tanggal 27 Desember 1949, nama organisasi KPLP kemudian berubah menjadi Dinas Penjaga Laut dan Pantai (DPLP) berdasarkan Pengumuman Menteri Perhubungan, Tenaga dan Pekerjaan Umum Nomor 3 Tanggal 9 Juni 1950. Nah, tapi nih usut punya usut pengubahan nama organisasi KPLP masih terus berubah hingga tahun 1973. Yap, kembali menjadi Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai seperti sedia kala.

Lalu, supaya lebih efektif dalam menjalankan tugas dan menegakkan hukum, maka dibentuklah Armada Penjagaan Laut dan Pantai pada tanggal 26 Februari 1988. Sejak saat itulah tanggal 26 Februari diperingati sebagai hari ulang tahun Pangkalan PLP.

Selain upacara, ada banyak juga hal lain yang dipertunjukkan oleh jajaran KPLP di hari jadinya. Mulai dari pertunjukkan drum band, beberapa seni bela diri, sampai serangkaian tari-tarian yang membuatku dan teman-teman narablog pun turut ingin bergoyang.

Eits, tapi keseruannya enggak berhenti sampai di situ aja. Kami juga diajak untuk naik Kapal Trisula yang merupakan kapal kelas satu dan ikut berlayar bersamanya. Akhirnya bisa lihat laut lepas lagi! Dan menyenangkannya, kami juga bisa lihat langsung ruang control kapal dan pengoperasiannya.

Namun, karena keselamatan adalah hal yang sangat diutamakan, kami diberikan instruksi terlebih dahulu perihal standar keselamatan dalam pelayaran. Beberapa alat keselamatan yang tersedia di atas kapal tersebut antara lain: sekoci penyelamat, pelampung penolong berbentuk cincin, jaket penolong, rakit penolong, dan pelempar tali penolong. Lengkap banget! Jadi merasa lebih aman, enggak kayak waktu pertama kali naik kapal laut karena masih belum tau apa-apa.

By the way, selain kelengkapan alat keselamatan, fasilitas yang dimiliki Kapal Trisula yang kunaiki juga oke punya, lho. Mulai dari ruang makan, tempat ibadah, toilet, sampai ruang istirahatnya pun tersedia.

Oh iya, dalam melaksanakan tugasnya, KPLP ini juga didukung oleh prasarana berupa 5 Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP), yaitu:
1. Pangkalan PLP Kelas I Tanjung Priok
2. Pangkalan PLP Kelas II Tanjung Uban
3. Pangkalan PLP Kelas II Tanjung Perak
4. Pangkalan PLP Kelas II Bitung
5. Pangkalan PLP Kelas II Tual

Wah, rasanya pengin ngunjungin semuanya, deh! Kamu juga, gak?