Wujudkan Mimpi Ibadah Umroh dan Haji Melalui Investasi | Your Favorite Devil's Advocate
finance

Wujudkan Mimpi Ibadah Umroh dan Haji Melalui Investasi

Selasa, Mei 28, 2019


Sejak dulu, aku seringkali menyebut diriku dengan julukan “sang pemimpi”. Entah. Mungkin karena terlalu mengidolakan tertralogi Laskar Pelangi milik Andrea Hirata, atau apa? Yang pasti, bagiku hidup manusia akan hampa tanpa adanya mimpi-mimpi yang mengiringinya.

Mimpi jadi hal yang begitu penting. Sebab karenanya, kurasa manusia dapat memiliki makna dan tujuan yang lebih. Tidak sekadar menghabiskan waktu untuk berulang kali menghirup 02, lalu berjalan entah tanpa tau arah.

Nah, salah satu kebiasaanku yang sedari kecil masih selalu aku lakukan sampai saat ini adalah “menggantung mimpi”. Yap, aku suka sekali menuliskan deretan mimpiku, kemudian menggantungkannya di dinding yang dapat dengan mudah aku temui di dalam rumah. Hal tersebut membuatku jadi lebih semangat untuk menggapai satu persatu poin yang aku tuliskan.

Biasanya, ada mimpi jangka panjang dan mimpi-mimpi jangka pendek yang isinya selalu berubah. Salah satu mimpi jangka panjangku adalah pergi umroh ke tanah Mekkah. Wets, biar begajulan begini juga aku masih seringkali merindukan Tuhan tau. Wahaha.

Beberapa waktu lalu, salah satu sahabatku saat KKN kampus mengunggah instastory yang berisi gambaran kota Mekah. Wah! Tanpa ba-bi-bu lagi, kulangsung membalasnya!

“Wah, Bi, mainnya jauh banget sekarang.”

“Ehehe Alhamdulillah, Tiw.”

Sejujurnya, aku sempat iri melihatnya. Namun, aku percaya setiap manusia punya momennya masing-masing dalam mencapai apa yang mereka inginkan. Tetap berdoa dan berusaha dulu saja, insyaAllah nanti hasilnya akan terlihat.

Di tengah upayaku yang masih diselingi banyak pertanyaan, “Bisa atau enggak ya kira-kira?”, aku mendapatkan kesempatan untuk mengulik lebih jauh tentang kiat-kiat mewujudkan keinginan untuk haji dan umroh bagi milenial. Pas sekali, bukan?

Bertempat di Kantorkuu Coworking and Office Space pada tanggal 21 Mei 2018, aku menghadiri undangan media dan blogger gathering bertajuk “Millenial Mampu Berhaji dan Umroh”. Ada dua pembicara yang menemani kami mengulik perihal ini, yaitu Bapak Muhammad Dzulfahmi sebagai Manager Angkat Koper dan Ibu Anie Puspitasari sebagai Chief Marketing Officer Narada Asset Management.

Hal pertama yang sangat melekat dan harus terus aku bawa adalah pernyataan dari Bapak Dzulfahmi soal ketetapan biaya untuk umroh itu minimal dua puluh juta. Ketetapan yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah itu tidak boleh dilanggar. Nah, jadi kalau sekiranya menemukan tawaran umroh dengan harga di bawah nominal tersebut dari sebuah travel agent, boleh dicurigakan keabsahan usahanya.

Enggak mau, kan, berujung seperti berita penipuan dari travel agent haji dan umroh yang beberapa waktu lalu sempat menghebohkan media nasional kita? Makanya wajib waspada, ya.

“Biaya yang dibutuhkan untuk umroh dimulai dari harga Rp23.500.000, sedangkan untuk perjalanan haji dimulai dari kisaran harga Rp45.000.000,” papar Pak Dzulfahmi.

Awalnya aku berpikir keras, bagaimana caranya dengan penghasilan yang kumiliki sekarang untuk bisa mengikuti jejak sang kawan yang sudah menginjakkan kaki ke tanah Mekkah?

Well, di sana Ibu Anie membantu kami—yang sebagian besar adalah millennial—untuk membuat perhitungan agar mimpi kami tersebut bisa tercapai dengan pesan awal, “Beberapa hal penting yang harus diperhatikan salah satunya adalah komitmen untuk menyisihkan dana, baik melalui tabungan ataupun investasi.”

Sebagai gambaran, Ibu Anie membagi penghasilan yang kita dapatkan selama satu bulan menjadi empat pos. pos-pos tersebut adalah sebagai berikut:

Nah, dengan rumusan ini dan komitmen yang kita jalin dengan diri sendiri, insyaAllah mimpi untuk segera menapakkan kaki ke tanah suci dapat segera teraih.

Di sini, Ibu Anie juga memaparkan pentingnya investasi sejak dini. Karena, menabung saja ternyata masih belum cukup, lho. Salah satu produk investasi yang paling mudah untuk pemula adalah reksadana.

Investasi reksadana dikelola oleh manager investasi dan bisa dimulai dengan nominal yang cukup terjangkau oleh millenials dengan tingkat return yang relative tinggi, berkisar antara 10-20% untuk reksadana saham. Narada Asset Management di dalam kesempatan tersebut juga memperkenalkan produk investasi reksadana terbarunya yang sudah disetujui oleh OJK, yaitu reksadana syariah berjudul “Narada Saham Berkah Syariah” yang akan diluncurkan dengan harga perdana NAB 1000.

Jelas dong, makin banyak pilihan alternative untuk kita—para millennial—dalam menemukan jalan memperbaiki masalah finansial pun menggapai mimpi di depan. Sudah mulai jalan menuju mimpimu dengan apa aja, nih, sekarang?






Tabik!




Pertiwi

You Might Also Like

1 komentar

  1. pingin banget umrah tapi belum di beri kesempatan oleh Allah

    BalasHapus

Kesalahan orang-orang pandai ialah menganggap yang lain bodoh, dan kesalahan orang-orang bodoh ialah menganggap orang lain pandai. - Pramoedya Ananta Toer