Asah Empati pada Masa Tumbuh Kembang Anak dengan Bebelac | Your Favorite Devil's Advocate
event

Asah Empati pada Masa Tumbuh Kembang Anak dengan Bebelac

Sabtu, Mei 18, 2019

Asah Empati pada Masa Tumbuh Kembang Anak dengan Bebelac

Momen lebaran yang semakin dekat seperti sekarang ini seringkali jadi momen yang mengerikan bagi sebagian orang. Sebab, ajang silaturahmi agaknya banyak menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang disebutnya sebagai “basa-basi” tapi menyakiti. Biasanya, mereka akan mengawali pertanyaannya dengan kata kapan. Merasa tidak asing?

Aku pribadi paling malas kalau sudah berurusan dengan pertanyaan demikian. Tahun lalu, aku dapat pertanyaan kapan menikah. Bulan lalu, aku dan Ilham sudah melangsungkan pernikahan, biasanya pertanyaan lanjutannya adalah, “Kapan mau punya momongan?” Ehehe.

Sejak sebelum menikah, aku dan Ilham sudah mendiskusikan perihal anak. Untuk sekarang, mungkin belum ya. Karena dari apa yang kami ketahui, kami harus benar-benar siap terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk memiliki buah hati nanti. Maka itu, kami sepakat untuk belajar lebih banyak lagi.

Seperti apa yang aku dapatkan di sebuah acara dengan tajuk “Bebelac Ajak Orangtua Asah Kebesaran Hati Anak Seiring Kemampuan Daya Pikir si Kecil” pada 16 Mei 2019 lalu.

Selama ini, yang seringkali kudengar menjadi bahan materi di kelas-kelas parenting adalah perihal meningkatkan daya pikir, sesuatu yang lain ditawarkan oleh Bebelac di sini. Dan, tentu saja sangat membuat aku tertarik.

Perkembangan otak, emosi, dan intelektual anak berkembang pesat secara beriringan di usia satu tahun ke atas, makanya penting banget bagi orangtua untuk mengasah kebesaran hati anak sejak usia dini agar mereka dapat tumbuh baik dan menghadapi permasalahan di sekitarnya dengan menggunakan hati.

Rasa empatilah yang akan dimunculkan di sini. Menjadi sesuatu yang penting karena rasa empati dan kepedulian yang terbentuk akan mendorong daya pikir anak untuk melakukan aksi hebat sesuai dengan hati nurani mereka. Jadi, enggak hanya sekadar pintar di kepala saja, tapi setiap tindakannya memiliki jiwa. 

Asah Empati pada Masa Tumbuh Kembang Anak dengan Bebelac

“Bebelac percaya bahwa anak yang memiliki kebesaran hati yang berkembang seiring dengan daya pikirnya akan tumbuh menjadi anak hebat dengan tanggap yang lengkap, yang punya rasa peduli, cepat tanggap, dan tanggap bersosialisasi. Untuk itu, dibutuhkan peran orangtua tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, tetapi juga memberikan berbagai stimulasi untuk mengasah akal dan hati si kecil sejak dini,” papar Ibu Deska Hapsari Nugrahaini, Marketing Manager Bebelac.

Aku rasa, tema yang diangkat oleh Bebelac ini sangat tepat ya. Seperti yang kita sama-sama ketahui, semakin ke sini semakin banyak kasus perundungan yang berakhir mengerikan di tengah masyarakat. Terutama di kalangan anak sekolah. Aku pernah mendapatinya sendiri bagaimana keponakanku menjadi korban perundungan oleh teman-temannya. Geram rasanya. Namun, marah bukan solusi jadi masalah kan?

Nah, situasi sosial yang demikianlah yang mendorong anak untuk memiliki empati di samping kemampuan daya pikir. Karena kalau enggak, bisa jadi buah hati kita malah jadi pelaku. Enggak mau dong, ya?

Ibu Roslina Verauli, M.Psi sebagai psikolog yang ternyata banyak fansnya ini menekankan bahwa dengan rasa empati yang dimiliki si kecil, mereka akan mampu merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, lebih bersimpati, hingga melihat dan berusaha untuk menyelesaikan masalah dari sudut pandang orang lain.

Well, ya, menanamkan permainan sudut pandang sedari kecil memang penting banget, sih. Supaya ke depannya mereka bisa tau bahwa dunia ini enggak sesempit itu. Bahwa ada banyak sekali opsi yang bisa terjadi. Biar enggak banyak rusuh karena enggak bisa menerima pendapat dan pandangan orang lain ehehe.
Asah Empati pada Masa Tumbuh Kembang Anak dengan Bebelac

“Mengasah rasa peduli dapat dilakukan orangtua sejak dini sesuai dengan tahapan tumbuh kembang anak dengan stimulasi yang bervariasi, dimulai dari 1-2 tahun, 3-4 tahun, 5-6 tahun, hingga usia 7 tahun ke atas. Pada usia 3-4 tahun misalnya, ajak anak untuk membantu atau menolong orang lain. Atau saat anak usia 5-6 tahun, libatkan mereka dalam emotional talk di mana mereka bisa menyampaikan apa yang mereka rasakan dan berikan pujian dan penghargaan untuk setiap hal baik yang mereka lakukan,” jelas Ibu Vera.

Mungkin ini yang seringkali miss dari sekian banyak orangtua yang aku temui sebelumnya. Melibatkan anak dalam permasalahan yang ada di sekitar itu penting juga. Tapi tentu masalah yang sesuai, ya. Karena bisa melatih empati dan daya pikir. Soalnya di lingkunganku kebanyakan orangtua bilang, “Ah, masih kecil jangan ikutan, sana diam aja.” Jangan gitu, yaa.

Di acara tersebut juga hadir Dokter Pakar Nutrisi, Prof. Dr. dr. Saptawati Bardosono, M.Sc, yang menjelaskan bahwa di usia satu tahun ke atas merupakan waktu yang tepat bagi orangtua untuk memperhatikan asupan nutrisi anak juga agar dia dapat tanggal secara intelektual, emosi, dan sosial.

Kesehatan pencernaan merupakan faktor yang sangat penting, Dokter Wati bahkan sampai menyebutnya sebagai otak kedua, karena dapat mempengaruhi penyerapan nutrisi optimal yang dibutuhkan oleh anak. Nah, pemenuhan nutrisi yang tepat dan sesuai kebutuhan dalam setiap tahap tumbuh kembang anak akan mendukung berkembangnya daya pikir dan emosi anak.

Asah Empati pada Masa Tumbuh Kembang Anak dengan Bebelac

Disebutkan juga bahwa ada 60-70% sel imun tubuh kita yang ternyata letaknya ada di dalam saluran cerna. Ada pula 100 juta neuron yang menghasilkan 95% serotonin tubuh untuk mempengaruhi mood atau emosi si kecil. Makanya harus dijaga banget, nih. Kalau enggak, anaknya nanti bisa moody kayak aku. Heu.

Terkait dengan nutrisi, susu perumbuhan Bebelac yang dilengkapi dengan minyak ikan serta omega 3 dan omega 6 yang ditingkatkan, FOS:GOS 1:9 yang dipatenkan, serta vitamin dan mineral dapat menjadi salah satu sumber nutrisi si kecil untuk mendukung tumbuh kembangnya dengan optimal. Dengan terpenuhinya kebutuhan nutrisi tersebut, maka si kecil akan siap untuk menerima stimulasi bagi akal dan hatinya.

Ada banyak sekali cerita tentang orangtua dan anak di hari itu. Termasuk pula datang dari seorang aktris yang sinetronnya dulu enggak pernah aku lewati, Shireen Sungkar. Jujur, aku ngefans banget sih sama Hawwa. Ngegemesin banget! Dan, aku harus #sayMasyaAllah dengan cara beliau mendidik anak-anak mereka untuk menjadi pribadi yang ceria dan suka membantu sesama. 

Asah Empati pada Masa Tumbuh Kembang Anak dengan Bebelac

Aku harap, ketika segala aspek yang ada di dalam diri dan keluargaku bersama Ilham siap, kami bisa hadir sebagai orangtua yang dapat mendidik anak-anak kami dengan baik dan benar. Tentu dengan pengajaran perihal empati di samping kemampuan daya pikir, dan nutrisi yang akan terus dilengkapi.

Aamiin.










Tabik! 





Pertiwi

You Might Also Like

0 komentar

Kesalahan orang-orang pandai ialah menganggap yang lain bodoh, dan kesalahan orang-orang bodoh ialah menganggap orang lain pandai. - Pramoedya Ananta Toer