Membangkitkan BeWare! Magz 2.0 | Your Favorite Devil's Advocate
personal

Membangkitkan BeWare! Magz 2.0

Minggu, Februari 10, 2019

Membangkitkan BeWare! Magz 2.0

Selalu ada kenangan yang berjejalan di setiap langkah kaki. Namun, enggak semua kenangan berakhir dengan menyakiti hati. Ada juga yang mengintip untuk menjadi motivasi di kemudian hari. 

Itulah yang aku rasakan ketika mengingat kembali apa yang pernah aku bangun bersama sekelompok orang yang sampai saat ini masih aku kagumi. Berkumpul di bawah payung bernama BeWare! Magz, kami berusaha untuk menerabas pandang umum tentang kehidupan yang sedang kami jalani. 

Dan, memasuki tahun 2019 ini, rindu itu tetiba membuncah dan menghunjam kepala tanpa henti. Ah, ya. Dengan ini, aku mengetahui bahwa inilah saat yang tepat untuk kembali bangkit. Lima tahun lamanya kami mengalami mati suri, sudah waktunya membuka mata dan menelurkan karya untuk dinikmati orang-orang lagi. 

*** 

Sejak dulu, aku memang enggak mau kerja di bawah kepemimpinan orang lain. Enggak pengin menjadi karyawan perusahaan besar layaknya apa yang diharapkan kebanyakan orang. Aku pernah bilang, sebelum aku lulus kuliah, aku sudah harus punya pegangan. Dan, BeWare! Magz inilah yang sebelumnya aku impikan untuk bisa dijadikan pegangan. 

Sebuah projek iseng-iseng yang berawal dari sambat yang tercurah kepada mantan pacar, akhirnya menggerakkan kami pada eksekusi lain yang (bagiku) begitu membanggakan. Aku enggak akan lupa saat di mana kami menerima banyak kritik dan pujian. Pun, waktu lalu kami bertemu orang-orang baik yang bersedia mendanai kerja kami atas dasar dukungan besar pada kreativitas. 

Aku bisa lihat dengan jelas, ada potensi besar di balik majalah daring yang pernah kami kembangkan. Pandangan tersebut enggak pernah hilang, sampai sekarang. Maka dari itu, walaupun tim yang lama sudah enggak seluruhnya bisa disatukan, aku masih mencoba untuk kembali menggerakkan. 

Awal bulan Februari ini, perlahan aku melakukan kontak kepada beberapa orang di dalam tim yang lama untuk kembali menghidupkan BeWare! Magz. Banyak sambutan baik aku terima, dan tentu saja sangat menyenangkan. Mari kita memulai kembali bisnis di tahun 2019

Membangkitkan BeWare! Magz 2.0
Cover edisi pertama BeWare! Magz 2014 lalu.
BeWare! Magz 2.0 

Well, aku tahu ini semua enggak akan sama lagi seperti yang sebelumnya. Hal pertama yang harus kami sesuaikan lagi adalah isi konten yang akan kami tampilkan. Setelah berembug cukup panjang mengenai target pasar, akhirnya kami sepakat untuk mengubah target pasar kami menjadi usia 17-30 tahun saja. 

Bagaimana dengan tema? 

Aku rasa, BeWare harus tetap menjadi BeWare yang merupakan akronim dari be wild and creative. Ya, ada filosofi yang cukup menarik dari pemilihan nama itu sendiri. Tentang bagaimana masyarakat dominan seringkali memandang sebelah mata kepada orang-orang yang dianggapnya liar. Dijauhi, dicibir, dan sebagainya. Padahal, di balik tampilan yang liar, barangkali mereka memiliki karya yang bisa ditonjolkan. 

So, keliaran itulah yang akan tetap menjadi identitas sekaligus tema besar kami nantinya. Soal liarnya yang seperti apa, ini masih dalam tahap penggodokan ya. Hehehe. 

Hal lainnya yang masih dalam tahap perundingan sekarang adalah soal rubrik apa saja yang akan kami angkat dan pengumpulan orang-orang yang kurasa belum lengkap. Utamanya untuk yang kedua, ini susah. Jadi, kalau ada di antara kalian yang membaca ini dan mungkin mau ikut bergabung bersama kami, kami masih sangat terbuka, ya! Apalagi, kalau kamu punya kemampuan lebih dalam hal menyunting, ilustrasi, dan desainer grafis. Kamu adalah manusia-manusia langka yang kami butuhkan! 

Gimana cara penyebarannya nanti? 

Karena kami adalah majalah yang berbasis digital, tentu saja dunia maya adalah tempat di mana kami akan bergerilya. Namun, sebetulnya ada ketakutan yang cukup menghantuiku, sih. Perihal apakah responnya nanti akan sebagus yang sebelumnya? Nah, ini yang mestinya aku benahi. Aku harus benar-benar memisahkan BeWare! Magz yang dulu dengan BeWare! Magz 2.0 yang sekarang sedang akan dibangun. 

Terlepas dari apa yang menjadi ketakutan pribadiku, aku tahu ada banyak kemudahan untuk berbisnis di era yang sedang kita pijak ini. Keberadaan internet beserta segala printilannya telah memberikan kita berbagai macam akses untuk menjangkau pasar yang tidak terhingga. Kalau untuk hitung-hitungan laba, dengan effort yang tidak terlalu besar, keuntungan bisa diraup lebih banyak. Asyik, kan? 

Nah, dengan kemudahan yang demikian, masa iya kamu masih mau menunggu ada lowongan pekerjaan? Kenapa bukan kamu saja yang membuat pekerjaannya? 









Tabik! 





Pertiwi

You Might Also Like

18 komentar

  1. Mohon bantuannya, Kak. Ga sabar nunggu BeWare kembali, hehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lho kebalik, aku yang mohon bantuannya, Pak Dok. Semoga bisa segera utuh dan mulai kembali, ya. :)

      Hapus
  2. kalau majalah online seperti ini, profitnya dari mana selain sponsorship?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau yang sebelumnya, kami jual merchandise juga, Mas. Jadi dari situ. Majalahnya tetap gratis. Hehehe.

      Hapus
  3. Aku belum pernah baca majalah Be Ware Magz ini mbak, tapi barusan ceki-ceki sosmednya sih hheee
    Semoga di tahun ini be Ware Magz kembali hidup dan beredar lagi yah mbak ^_^
    Btw aku udah lama banget nggak main ke blognya Mbak Tiwi T_T

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nanti kalau udah terbit dibaca, ya hehehe
      Aamiin semoga bisa segera!
      Gapapa, aku juga udah jarang banget main soalnya wkwkwk

      Hapus
  4. Aku kayanya pernah denger deh sama BeWare magz ini, pernah baca juga kalau nggak salah. Selamat menghidupkan kembali Kak Tiw! Kutunggu dong pastinya.

    BalasHapus
  5. Aku belum pernah lihat nih majalah mbak, kami tunggu terbitnya, semangat!!!

    BalasHapus
  6. Belum pernah baca, ada cerpennya enggak sih? Mau dong gabung...

    BalasHapus
  7. Uwaaaaah ditunggu menetasnya beware magz 2.0
    Gak sabar pengen baca. Hohooo

    BalasHapus
  8. Penasaran..belum pernah dengar..., Semoga lancar dan sukses ya..BeWare! Magz nya dan kontennya bermanfaat dan menginspirasi pembaca..

    BalasHapus
  9. Sukses ya untuk Beware Magz, keren banget bisnis dan idealisme terjalin bersama

    BalasHapus
  10. Mbak aku mendadak keinget pas dulu masih aktif di majalah kampus. Suka iseng2 ngobrolin pengen punya majalah sendiri jg sama teman2, tapi gak kesampaian haha :P
    Jadi rencananya ini mau diterbitkan dalam bentuk digital gtu ya? Penasaran isinya :D

    BalasHapus
  11. wah sempet vakum 5 tahun ya, keren nih Tiwi semangat lagi ngembangin bisnisnya. Aku suka nih desain cover edisi pertama nya hehe

    BalasHapus
  12. Bisa dibeli umum kah Mbak majalah ya? Alhamdulillah masih eksis lho majalah cetak nya

    BalasHapus
  13. Setujuu..
    Aku suka banget anak muda yang bergerak dinamis kek gini.

    Semangaat~
    Beware!

    BalasHapus
  14. Duh, jadi inget dulu pas zaman kuliah bikin e-Magz buat UKM. Sukses ya kak, moga Magazine nya dapat atensi positif dari banyak orang.

    BalasHapus
  15. Mbak Tiwi... kapan kamu bangkitkan lagi ini BeWare Magz?

    BalasHapus

Kesalahan orang-orang pandai ialah menganggap yang lain bodoh, dan kesalahan orang-orang bodoh ialah menganggap orang lain pandai. - Pramoedya Ananta Toer