Sepotong Senja untuk Pacarku | Your Favorite Devil's Advocate
poem

Sepotong Senja untuk Pacarku

Sabtu, Mei 31, 2014

Apa kalian pernah membaca sebuah cerpen dari seorang sastrawan bernama Seno Gumira Ajidarma yang berjudul "Sepotong Senja untuk Pacarku"? Aku mau mencoba sesuatu, membuat puisi yang terinspirasi dari cerpen tersebut. Ada tiga puisi yang kuhasilkan dari rekayasa teks cerpen tersebut, ini dia:

Sepotong Senja untuk Pacarku


IRISAN SENJA UNTUK KEKASIH TERCINTA
Oleh: Pertiwi Yuliana

Untukmu, Sayang...
Bersama lembar terkasih ini kukirimkan dia yang selalu kaupuja
            : Senja
Lengkap, bersama tiap partikel yang mengiringi di atas sana
Semburat jingga kemerahan dan barisan burung yang ingin kembali ke peraduan
Sayang,
Kukirimkan Senja di dalam amplop yang tertutup rapat
Berharap kita semakin dekat tanpa bebat
Tetap dalam nikmat walau tak dekat
Berkasih tanpa khianat
Sayang,
Semoga ketika amplop ini terbuka
            : senyummu mengembang karenanya

***

LEBIH DARI SEKADAR KATA
Oleh: Pertiwi Yuliana

Mengapa Senja?
Ya, karena kata sudahlah terlalu biasa
Aku hanya ingin memberi kesan yang berbeda
Karena rasa ini juga begitu istimewa
Sama halnya sepertimu, Sayang...
Seperti lengkung senyummu yang tak pernah ingin kulewatkan begitu saja
Walau, ya, kutahu kita tidak menghirup udara di tempat yang sama
Tapi aku akan tetap berusaha
            : membuatmu menyunggingkan isyarat bahagia
Sayang,
Kata terlalu banyak berpura-pura
Dan aku tidak menginginkan ada dusta di antara kita
Sekecil apa pun dia bersembunyi di sana
Maka dengan ini kuselipkan Senja untukmu, Sayang...
            : semoga kamu menyukainya

***

SANG PENCURI SENJA
Oleh: Pertiwi Yuliana

Lihat!
Ada yang hilang dari bentangan mega di atas sana
            : Senja
Diam saja, dia ada di sakuku sekarang
Aku mencurinya ketika dia sedang menjalani proses terbenamnya
Ini Senja untukmu, Sayang...
: Senja yang selalu kamu impikan untuk mengiringi kita
Sebentar lagi, kamu bisa membawanya ke mana-mana
Biar saja,
Biar saja angkasa bermuram durja dan membuat orang-orang murka
Aku tidak peduli dengan mereka
: yang kuinginkan hanyalah membuatmu bahagia
Dengan begitu, kuharap kamu pun semakin cinta pada Sang Pencuri Senja
Bersama Senja,
Kutitipkan peluk rindu dan kecup hangat dari sebuah tempat tersunyi di dunia
Sayang, aku mencintaimu tanpa celah...




Salam,


Pertiwi Yuliana

You Might Also Like

9 komentar

  1. kena banget nih di hati kata katanya XD

    BalasHapus
  2. Bagusnya pake banget,, ngena sekali kata2nya :)

    BalasHapus
  3. So deep. Buat jadi musikalisasi puisi coba, kak. :D

    BalasHapus
  4. Keren, kakaaak.. Cuman masih nggak dapet maknanya, mungkin karena saya yg bodoh.. :')

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin kamu bisa dapat kalau kamu baca cerpennya SGA :')

      Hapus
  5. keren ya. gue kok susah bikin puisi pake diksi-diksi yang keren begini. tunggu gue Wi, nanti gue belajar!!! haha, kece ya anak sastra. coba gue nggak salah jurusan waktu itu. :')

    BalasHapus

Kesalahan orang-orang pandai ialah menganggap yang lain bodoh, dan kesalahan orang-orang bodoh ialah menganggap orang lain pandai. - Pramoedya Ananta Toer