Cerita Seusai Blogwalking | Your Favorite Devil's Advocate
personal

Cerita Seusai Blogwalking

Kamis, Mei 02, 2013

Senja mulai menjamah nih, daripada ngeliatin langit mendung dan berujung pada kegalauan tak berujung mending tulis-tulis sedikit hihihi.

Tadi iseng-iseng abis main ke beberapa blog dan nemu tulisan ajaib tentang jomblo. Hm... gue ya *ehem* ngerasa sebagai bagian dari yang disebut-sebut di situ akhirnya memutuskan untuk bertengger sejenak dan membacanya hingga usai.


Ngomong-ngomong soal jomblo, sebenarnya itu bukan kutukan kok. Serius deh, gue sering di-bully nih gara-gara ini tapi sebenarnya dan sejujur-jujurnya gue sama sekali ga merasa merana karena kejombloan gue.

Gue pribadi yang dulunya hampir-ga-pernah-ngerasain-ga-punya-pacar sih emang sempet galau-galauan ga jelas gitu. Tapi, untunglah gue dapet ilham bahwa semua ini akan baik-baik saja. Satu hal yang gue pelajari waktu itu adalah: luka itu ga akan menyayat lebih dalam dari yang kita izinkan.

Oke, untuk yang belum ngerti maksud kalimat berwarna ungu yang amat sangat unyu di atas, yuk gue jelasin sedikit. Jadi, ketika lo merasa tersakiti/terluka oleh suatu hal yang mungkin itu mantan lo, selingkuhan lo, gebetan lo, TTM-an lo, atau siapa pun yang pernah ada di hidup lo dan kemudian lo menyiksa diri lo sendiri dengan perbuatan yang gila, maka itu artinya lo udah memberikan lampu hijau kepada luka untuk menyayat hati lo. Lo boleh sedih, lo boleh terluka tapi jangan berlarut-larut. Jangan sampe ga makan berhari-hari, ga keluar kamar berhari-hari, nangis siang malem. Duh, plis! Hidup lo masih panjang kok!

Awalnya gue juga suka lebay sedihnya waktu terakhir gue putus sama cowo gue di akhir tahun lalu, tapi ada beberapa hal yang nyadarin gue bahkan nampar gue dengan pecutan-pecutan semangat yang akhirnya bikin gue kokoh sendiri. Gue sengaja menyibukkan diri dengan Sekolah Kita Rumpin waktu itu, gue sengaja ga mau tau apa-apa lagi soal mantan gue itu dan yang paling ampuh adalah baca buku psikologi.

Kenapa sih harus buku psikologi? Hmm... Ga ngerti juga sih ya, yang pasti gue iseng beli dan kemudian gue ketagihan buat beli plus baca buku-buku psikologi sampai akhirnya dengan bantuan Kak Jona, sang Kakak Promotor Sekolah Kita Rumpin, gue telah menetapkan untuk memilih jurusan psikologi untuk kuliah nanti.

Mungkin begini, ilmu psikologi itu sedikit banyak mengajarkan kita untuk lebih peka dan memahami orang lain. Tapi yang paling utama adalah pahami dulu diri sendiri.

Kalimat lain yang gue suka adalah: belajarlah menyayangi diri sendiri sebelum terlalu jauh menyayangi orang lain.

Betul banget! Dan dengan kejombloan gue ini, ini adalah masa-masa gue untuk lebih menyayangi diri gue sendiri dulu sebelum gue menerima orang lain dan menyayanginya. Gue ga mau jadi penyayang palsu yang pura-pura bilang sayang sementara hati sama mata masih kemana-mana hahahaseeek!

Sekali lagi, jomblo itu bukan kutukan. Satu hal yang perlu lo inget adalah: jodoh lo udah lahir kok, woles aja! :)

You Might Also Like

11 komentar

  1. Hahahhaa... banyak yak yg ngerasa "aneh" dengan status jomblo yang dikenakannya... padahal founder2 terkenal dunia itu bisa sukses karena waktu menciptakan produk mereka ngejomblo, orang terkaya di dunia memulai karirnya sejak dia masih jomblo, blogger2 aktif yg keren2 sampe terkenal di sana sini rata2 jomblo... Intinya jomblo itu kebebasan. Ngga ada yang bakal membatasi gerak and semangatnya berfokus untuk berkarya... Gak heran penulis novel terkenal malah sukses ketika jomblo. JK Rowling sukses dengan Harry Potter saat dia berstatus janda, artinya jomblo, jadi bebas... LOL

    Maafkan komen panjang ini, cuman niat blogwalk back~! XD

    BalasHapus
  2. Balasan
    1. Ya kalo belum lahir masa nanti mau nikah sama orok?-____-
      Hahaha

      Hapus
  3. Jodohku laptop. Kira-kira gue kena syndrom apa ya??

    BalasHapus
  4. Pasti akan indah pada waktunya ^____^
    Jomblo no more galau hehe

    Mampir ke blogku juga ya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul! No more mellow, say no to galau! *joget ala personil smash*

      Siaaap! :D

      Hapus
  5. jangan galau mbak, kalo galau ke acara dasyat aja ikut joget pasti ga galau lagi heheh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya galaunya sih engga, tapi alaynya iya. Sepanjang perjalanan pulang cuma joget2 ala pembantu (cuci-cuci, jemur-jemur) plus teriak2 "lalala yeyeye" dengan muka sok ceria pamer behel warna-warni. Duh! *mati di tempat*

      Hahaha

      Hapus
  6. Setuju dehh ma kamu..
    Jomblo itu gag hina.. Jadi para mblo tetap berharap bahwa kelak nanti bakal datang seseorang dan itulah jodohmu.. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tenang ya, Saudara-saudara sekalian! Jodoh kalian sudah lahir hahaha :D

      Hapus

Kesalahan orang-orang pandai ialah menganggap yang lain bodoh, dan kesalahan orang-orang bodoh ialah menganggap orang lain pandai. - Pramoedya Ananta Toer