Telkom Craft Indonesia 2018: Atasi Stres dengan Lautan Kerajinan | Your Favorite Devil's Advocate
event

Telkom Craft Indonesia 2018: Atasi Stres dengan Lautan Kerajinan

Selasa, April 10, 2018

Telkom Craft Indonesia 2018: Atasi Stres dengan Lautan Kerajinan

Tulisan ini akan saya buka dengan sebuah data. Mungkin, kamu akan merasa tercengang. Sebab, data yang akan saya sajikan cukup mengejutkan. Maka, bersiap-siaplah.... 

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh World Health Organization (WHO), sekitar 450 juta orang di dunia mengalami stres. Untuk Indonesia sendiri, tercatat sekitar 10% dari total penduduknya mengalami gangguan mental akibat adanya tekanan. Data tersebut ditunjang pula oleh catatan dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 yang membuat riset mengenai gangguan mental emosional penduduk Indonesia. Supaya lebih jelas, berikut saya sajikan hasilnya dalam diagram batang.
Telkom Craft Indonesia 2018: Atasi Stres dengan Lautan Kerajinan
Gangguan mental emosional berdasarkan karakteristik
Apakah angka-angka di atas cukup membuat kamu terperangah? 

Gangguan mental emosional atau distres psikologik ini merupakan suatu keadaan yang mengidentifikasikan seseorang sedang mengalami perubahan psikologis. Kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja, dengan atau tanpa disadari oleh orang yang bersangkutan. Mungkin kamu atau saya, bahkan, saat ini sedang dalam keadaan tersebut?

Sejalan dengan catatan dari Riskesdas tahun 2013 yang diwakili oleh diagram batang tadi, saya menyadari bahwa tingkat stres yang saya alami akan semakin tinggi seiring dengan berjalannya hari. Sebab itu, banyak hal yang saya lakukan dan saya jadikan kebiasaan sebagai usaha kecil mengurangi tekanan itu sendiri. Salah satunya dengan crafting

Kenapa crafting

Crafting merupakan kegiatan kerajinan tangan yang dapat meningkatkan kreativitas dan keterampilan berkreasi dalam mewujudkan imajinasi. Selain meningkatkan daya imajinasi, kegiatan kerajinan tangan ini juga dapat mengasah kecerdasan otak, membuat jiwa kita menjadi lebih muda, dan tentunya dapat membantu menghadapi stres yang melanda. Saya rasa, menyukai kegiatan ini sejak kecil adalah sebuah pilihan yang tepat untuk hidup saya. 

Rasanya, sejak dulu saya begitu mudah tertarik dengan hal-hal yang berkaitan dengan kerajinan. Dan, dengan alasan itu pula saya memutuskan untuk datang ke Telkom Craft Indonesia 2018 yang diadakan di Hall A dan Hall B Jakarta Convention Center pada 22-25 Maret 2018. 

Telkom Craft Indonesia 

Merupakan implementasi peran Telkom Indonesia dalam upaya pembangunan masyarakat digital Indonesia yang membawa semangat Local Heroes to Global Champions dengan pemanfaatan teknologi digital guna mengangkat karya-karya terbaik entrepreneur kreatif bangsa ke kancah internasional. Pameran yang merupakan offline event dari Rumah Kreatif BUMN bekerja sama dengan Telkom Indonesia dan Blanja.com ini dilaksanakan untuk mendukung program BUMN Hadir untuk Negeri, khususnya dalam pemberdayaan ekonomi kerakyatan guna mendorong terwujudnya tekad pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. 

Peserta di ajang pameran tahunan produk-produk terbaik khas Nusantara tersebut datang dari berbagai UKM asli Indonesia yang begitu beragam. Mereka dibagi menjadi tiga kelompok besar, yaitu: fashion, food, dan craft tentunya. Bukan hanya sekadar pameran semata, Telkom Craft Indonesia 2018 juga menjejalkan berbagai suguhan menarik yang mengedukasi dan menghibur, seperti talkshow, musik, tarian, sampai peragaan busana dengan sentuhan desain etnik khas Indonesia.

Karena saya, Ilham, dan beberapa rekan narablog datang di tanggal 24 Maret 2018, kami berkesempatan untuk mengikuti talkshow menarik yang diisi oleh trio founder yaitu Pak Aulia dari Blanja.com, Mas Yuka dari Brodo Footwear, dan Mas Mamo dari Salawase.

Masing-masing dari mereka memiliki kisahnya tersendiri. Seperti, misalnya, Mas Yuka mengisahkan tentang perjuangannya membangun brand sepatu Brodo sebagai buah dari keresahan pribadinya yang kesulitan mencari ukuran sepatu karena kakinya yang besar.

Begitu masuk ke dalam Hall A Jakarta Convention Center bersama Ilham, mata saya sudah terpelatuk pada satu pemandangan yang begitu menggairahkan. Sebut saja namanya Country Kyra.

Menyenangkan sekali mendapati hasil dari sebuah proses panjang yang begitu indah.

You Might Also Like

1 komentar

Kesalahan orang-orang pandai ialah menganggap yang lain bodoh, dan kesalahan orang-orang bodoh ialah menganggap orang lain pandai. - Pramoedya Ananta Toer