Tidak Selamanya Demikian | Your Favorite Devil's Advocate
personal

Tidak Selamanya Demikian

Rabu, Juni 11, 2014

"Ketika suatu hubungan dimulai dengan cara yang tidak baik, maka akan berakhir dengan ketidakbaikan pula."

Pernah mendengar kalimat di atas? Ya, begitulah yang sering sekali dikatakan oleh mereka di luaran sana. Tapi sayangnya, kita tidak bisa begitu saja menyamakan perspektif dari orang yang satu ke orang yang lainnya perihal mana yang baik dan mana yang tidak baik. Betul?

Ketika kalian mendengar sebuah cerita yang disampaikan oleh seseorang, maka bukan hal yang mustahil jika kalian menangkap poin yang berbeda dari apa yang dimaksudkan oleh sang pencerita. Kalau cerita tersebut dianalogikan sebagai sebuah puisi, maka keadaan di mana puisi tersebut menjadi multitafsir adalah sangat mungkin. Contohnya dari puisi ini:


Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:dengan kata yang tak sempat diucapkan kayukepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awankepada hujan yang menjadikannya tiada

(Puisi “Aku Ingin” karya Sapardi Djoko Damono)

Kalau kalian membaca puisi tersebut, apa makna yang dapat kalian tangkap? Hem... banyak orang yang menganggap bahwa puisi tersebut adalah puisi yang amat sangat romantis, sampai tak jarang puisi tersebut bertengger di banyak undangan pernikahan. Well, sebenarnya itu adalah hal yang sangat lucu: memajang puisi patah hati di undangan pernikahan?

Baik, perkenalkan: namanya Rizky Januardi Satria. Perkenalan kami dimulai dari sama-sama tidak menyukai. Di suatu grup WhatsApp, kami saling mengenal: KK Div. WhatsApp. Entah grup ini sesungguhnya resmi atau tidak, awalnya aku menolak untuk bergabung di dalamnya. Alasannya, aku merasa bukan bagian dari mereka. Tapi seseorang berkata bahwa orang-orang di dalam grup itu tidaklah sama dari apa yang populer adanya, maka kuiyakan juga tawarannya.

Di awal perkenalan kami, dia menyebut dirinya sebagai seorang "musisi jalanan". Wow! Ini menarik! Tapi mengapa kami saling tidak menyukai? Dia tidak menyukaiku karena aku, sebagai blogger, mengikuti banyak komunitas yang baginya menunjukkan suatu krisis identitas. Ah ya, kami pernah berdebat soal itu beberapa waktu lalu dan telah selesai dengan baik, hahaha! Aku? Aku tidak menyukainya karena dia terkesan sangat tua dengan ceramah-ceramahnya di grup tersebut. Well, itu menyebalkan. Iya, karena dia hanya muncul ketika "ingin" ceramah tanpa mengikuti alur pembicaraan sebelumnya. Sorry to say: Kamu tua banget, sih, Mas? Hahaha!

Kok bisa dekat?

Nah, ini adalah hal yang sampai sekarang masih membuatku bertanya-tanya. Pada awalnya, mungkin, kedekatan kami akan banyak dicibir sebagai suatu kesalahan. Mungkin akan banyak dari kalian yang mengatakan bahwa dia adalah perebut pacar orang dan aku adalah seorang player yang suka mendua. Ah tidak, tidak begitu adanya. Aku tidak punya kuasa untuk mengendalikan pikiran kalian, tapi ketahuilah bahwa tidak semua yang terlihat buruk pada awalnya adalah buruk.

"Kamu bukan player, cuma mantan-mantan kamu aja yang gak becus bahagiain kamu." - Mas Rizky

Bagiku, seorang Rizky Januardi Satria adalah superhero. Dia menyelamatkan aku dari suatu keadaan dan membawaku pada keadaan lain yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Ya, ketika itu aku rapuh. Rapuh di dalam jeratan pasir hisap yang hampir membuatku gila. Ketika aku bergerak, maka aku semakin terhisap. Di sana, dia mengulurkan tangannya. Mengeluarkanku dari pasir hisap dan berkata, "Ketika aku megulurkan tangan untuk menarikmu keluar, maka jangan pernah lepaskan tanganku lagi."

Dan ya, semakin lama kami semakin dekat. Aku tak lagi merasakan apa itu jerat. Hubungan kami sama sekali tidak membebat. Aku bisa menjadi aku yang sesungguhnya: aku yang gila, aku yang suka berdebat, aku yang sering mendapat koreksi karena aku yang dipandang terlalu "lelaki" untuk ukuran wanita, aku yang begini, aku yang begitu...

Ternyata, bukan hanya aku yang merasakan seperti itu. Dia pun demikian. Dia menjadi dia yang sesungguhnya. Jelas saja, kebebasan kami masing-masing dalam berekspresi adalah suatu hal yang membawa kami dalam keadaan nyaman. Di sanalah, kata aku dan kamu menjadi sesuatu yang padu, sesuatu yang satu: KITA.

Kami sering sekali bertukar cerita tentang masa lalu, dia yang selalu terdengar emosi dan aku yang selalu tertawa. Dia sering sekali menyesali masa lalunya yang begitu bodoh dan munafik dalam urusan cinta, sementara aku lebih suka menertawakan kebodohanku sendiri dari kisah lalu yang pernah kualami. Perbedaan, tetapi tetap satu ikatan.

Kemarin, 10 Juni 2014, tepat satu bulan kami resmi menjadi sepasang kekasih. Eh, uhm... atau tiga bulan, ya? Ya, karena sebelum dia memintaku menjadi kekasihnya, kami memang sudah dekat walau tanpa ikatan.

10 Maret 2014, inilah pertemuan pertama kami. Aku suka sekali saat dia melulu memanggilku dengan sebutan "Nona" dan aku akan membalasnya dengan sebutan "Tuan". Dan...

10 Mei 2014, Nona Senja dan Tuan Jingga membuat langit sore itu begitu muram karena kalah dengan kemesraan mereka. Sore itu, di atap sebuah gedung tinggi, kami menatap langit bersama dan mengucap janji untuk bersama.

Awalnya, kami sama sekali tidak mempermasalahkan perihal adanya status atau tidak. Tapi, omongan orang-orang sepertinya semakin membuatnya takut kehilangan. Jujur saja, saat itu aku masih sangat takut dengan status. Aku sangat trauma dengan kata, "Kamu kan punya aku." Iya, itu kata-kata yang sering sekali dilontarkan oleh mantanku sebelumnya. Tapi, dia menunjukkanku kepada kalimat yang sama dengan arti yang jauh berbeda. Mengerti atau tidak, yang jelas aku menemukan dia bukanlah sebagai suatu kesalahan.

"Woh! Petinggi JB sama petinggi KK jalan bareng!" - Abyan. Hahaha!

Ratu Jamban dan Jenderal Kancut, katanya. Ah, beda komunitas bukan berarti hati kami harus pula pada frekuensi yang berbeda, kan? Banyak sekali kesamaan di antara kami. Pertama yang kutahu, mulai dari golongan darah: AB. Kemudian, fakta-fakta yang menunjukkan kesamaan lainnya dari kami pun muncul. Pernah, kami sampai kesulitan saat menjawab pertanyaan, "Kita, tuh, kapan bedanya, sih? Sama mulu." Hahaha!

Katanya, dia menemukanku sebagai sesuatu yang memang diinginkannya sejak lama. Tahu Dealova? Tokoh utamanya adalah perempuan tomboy yang di baliknya ternyata begitu manja. Dia sangat ingin mempunyai kekasih yang seperti itu, tapi dulu dia selalu berpikiran, "Ah, mana ada?" Namun semuanya terbantahkan ketika ada aku. Itu yang ditemukannya dariku. Aku selalu kokoh di luar, tapi di dalamnya dia selalu menyebutku sebagai perempuan yang manja. Uhm, tak apa. Selama dia masih menikmati memanjakanku seperti biasa.

Bagiku, dia adalah anugerah. Di luar anggapanku bahwa dia datang sebagai superhero yang menyelamatkanku dari pasir hisap, ternyata dia lebih dari itu. Dia adalah dia yang amat sangat rela berkorban demi aku. Aku. Hanya aku. Ada percakapan singkat antara aku dan salah satu teman kampusku:

Marwan: Ini cowok lo kan, Wi? (sembari menunjuk foto di notebook-ku)
Tiwi: Iya.
Marwan: Dia di mana sekarang?
Tiwi: Jogja.
Marwan: Lah? Waktu itu ke sini, kan?
Tiwi: Iya.
Marwan: Kok di Jogja?
Tiwi: Iya, kuliahnya di Jogja. Rumahnya di Bogor.
Marwan: Rumahnya Bogor, kuliahnya Jogja, trus mainnya ke sini?
Tiwi: Hahaha iya.
Marwan: Gila, ya? Cintaaa!

Jujur saja, aku memang belum pernah sama sekali diperlakukan benar-benar seperti seorang putri seperti ini. Hem... putri yang tidak terbelenggu dengan pemikiran patriarki, tentu saja. Aku dan dia, kami berharap agar kami tetap begini sampai nanti. Suatu ketika, pasti kami merasakan terantuk batu, tapi semoga selalu ada solusi untuk semua itu. 

Well, NIKMATI SAJA PROSESNYA!






Salam,


Nona Senja

You Might Also Like

26 komentar

  1. Semoga langgeng, kak TIwi dan mas Rizky ^^
    Nggak nyangka, ya namanya jodoh emang nggak terduga dan nggak tahu kapan dateng ya :D

    BalasHapus
  2. Cerita yg bagus ... romantis kata-katanya..hehehhe semoga langgeng wi
    LDRan itu butuh kesabaran super, yg penting saling percaya :p

    BalasHapus
  3. Menemukam banyak persamaan? Hm. Semoga cepat menemukan perbedaan, ya, hehe. Longlast!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Udah nemu kok, Un, beberapa huahaha
      Contohnya: aku suka pisang, dia engga. aku takut kecoa, dia engga.

      Hapus
    2. aha ciyee tinggal uni ama jung aja nih muahahha

      Hapus
    3. Tim sukses Uni dan Kak Jung!

      Hapus
  4. Boyah, sampe2 dibikin postingan segala. Ah semoga sunset dan sunrise nya cepat kumpul juga (anak) opo ae sih iki :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama anak kami nanti Senandung, catat! :p
      *ketika mantan vokalis dan musisi jalanan bersatu*

      Hapus
  5. Very nice post! How lucky you are.
    Selamat satu bulanan Tiwi-Rizky. Semoga langgeng terus sampe kakek nenek

    BalasHapus
  6. Boleh aku mengatakan iri kepada kalian, kaktiw, kakriz? Aku juga pernah LDR dgn sesama blogger tp selang 1bln eh putus, putusnya ya karena keinginan berdua sih.

    Selamat bersenang ria berdua, kak. Langgeng. Jikalau kalian nikah, mungkin JB&KK bakal merasakan euphoria-nya. Yeay!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga mendapat pengganti yang jauh lebih baik, ya :p

      Aamiin, terima kasih :*

      Hapus
  7. wew, anniversary itu kalo udah 1 tahun mb, kalo masih 1 bulan blm dikatakan anniv :))

    moga langgeng :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Monthversary kan harusnya? Hahaha tau kok, di balik itu ada selipan doa. Aamiin.

      Hapus
  8. mesra sekali yaa semoga langgeng yaa eh tp kan kamu itu punya akuuuu...

    BalasHapus
  9. Bila cinta sudah mulai tak indah bagimu, mengapa kau terus bertahan. LDR itu susah loh Mbak, lebih susah dari soal UAN. putus mbak, putus... :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ebuset dateng-dateng nyuruh putus wkwkwk

      Hapus
  10. Aku terharu banget baca tulisan ini :')
    Iyaa aku pasti akan segera pulang, tunggu aku bulan depan yaah :')
    I Love You So Much! :*
    Semoga apa yang kita sama-sama inginkan bisa tercapai. Aamiin..

    BalasHapus
  11. Yaampun sweet banget!!!
    Semoga kak tiwi langgeng sama kak rizky ;)
    Kakak diperjuangin banget itu, hebat hebat
    Semoga melanjutkan ke jenjang pernikahan!!
    Dan doa terakhir
    Semoga izmi gak jomblo lagi aamiin!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin hahaha
      Izmi mau dicomblangin sama yang di wallpaper handphone-nya? :p

      Hapus

Kesalahan orang-orang pandai ialah menganggap yang lain bodoh, dan kesalahan orang-orang bodoh ialah menganggap orang lain pandai. - Pramoedya Ananta Toer