Jika biasanya aku membuka tulisan-tulisanku dengan cuplikan kejadian, kali ini aku ingin membuka tulisan ini dengan sebuah pertanyaan: Sudahkah kamu bersyukur terlahir sebagai manusia yang sempurna? Terutama, untuk kamu yang sedang mempersiapkan kelahiran lainnya, tentu saja olahraga untuk ibu hamil begitu penting jadinya.
Zaman sekolah dulu, aku sangat bahagia bisa menjadi siswa jurusan ilmu pengetahuan alam. Selain karena aku bisa terhindar dari sederet ilmu sosial yang banyak sekali hafalannya, aku pun bisa lebih bersyukur atas seringnya aku mendapat materi tentang alam. Satu mata pelajaran yang paling sering membuatku bersyukur adalah biologi. Dengan segala sistem yang sungguh apik di dalam tubuh makhluk hidup di dunia, aku bisa lebih menyadari bagaimana besarnya kuasa Tuhan akan ciptaannya.
Aku bersyukur sekali bisa terlahir di dunia dengan keadaan yang baik tanpa kurang satu apa pun. Sistem yang ada di tubuhku pun kurasa masih berjalan dengan sangat baik tanpa keluhan. Sakit ya pernahlah ya, tapi paling hanya batuk pilek doang. Tidak begitu berdampak pada kegiatanku sehari-hari. Namun sayangnya, ada pula mereka yang kurang beruntung sepertiku.
Gagal jantung.
Yang sempat jadi anak science—baik di bangku sekolah maupun kuliah—pasti gak asing banget sama yang namanya penyakit-penyakit. Sebab, ini pasti masuk ke bab-bab yang dipelajari. Salah satunya ya gagal jantung ini. Gagal jantung sendiri merupakan kondisi kesehatan serius ketika jantung tidak dapat memompa darah yang cukup ke seluruh tubuh. Hal tersebut disebabkan oleh melemahnya otot-otot jantung dari waktu ke waktu.
Tau kan gimana pentingnya jantung dalam tubuh kita? Nah gagal jantung itu mengakibatkan darah yang ada di dalam tubuh tidak dapat mengantarkan cukup oksigen dan makann ke tubuh agar dapat bekerja dengan normal. Alhasil, tubuh seorang yang mengidap gagal jantung akan mudah merasa lelah. Fatalnya lagi, keadaan ini membuat tubuh tidak dapat membersihkan hasil limbah tubuh dengan benar yang berakibat terhadap penumpukan cairan di paru-paru dan bagian tubuh lainnya seperti kaki dan perut.
Serem, ya? Makanya, kita yang sehat ini mesti jangan lepas syukur karena diberikan nikmat sehat oleh Tuhan, ya.
Penyakit jantung dan pembuluh darah macam ini disebut-sebut sebagai salah satu masalah kesehatan utama di Negara maju dan berkembang dan menjadi penyebab nomor satu kematian di dunia setiap tahunnya. Terlebih, Indonedia dan bangsa lainnya di Asia Tenggara terbukti memiliki risiko yang cukup tinggi untuk terkena gagal jantung dibandingkan dengan bangsa lain yang ada di dunia. Oleh sebab itu, Novartis Indonesia berkomitmen untuk terus melakukan inovasi demi meningkatkan dan memperpanjang kehidupan pasien di Indonesia dengan menghadirkan pengobatan gagal jantung baru, LCZ696.
“Penyakit gagal jantung tidak dapat disembuhkan, oleh sebab itu sangat penting bagi masyarakat agar lebih paham akan penyakit ini dan mengetahui gejala-gejalanya agar pengidap gagal jantung dapat memiliki kehidupan yang lebih aktif dan panjang.” Kata Prof. Dr. Bambang Budi Siswanto dari Rumah Sakit Pusat Jantung Harapan Kita pada hari Sabtu, 29 Juli 2017.
Sayangnya, kesalahpahaman seputar gagal jantung di antara masyarakat seringkali terjadi dan gaya hidup kurang sehat seperti jarang berolahraga, kebiasaan makan yang kurang tepat, dan merokok masih menjadi keseharian yang dijalani. Jantung sebagai organ yang penting tapi seringkali diabaikan ketika mulai muncul gejala-gejala yang mengisyaratkan bahwa jantung sedang bermasalah. Malah tetap melanjutkan kebiasaan tidak sehat. Heu.
“Demi mengurangi memburuknya kondisi pasien gagal jantung, Novartis menghadirkan pengobatan gagal jantung baru LCZ696 dengan nama molekul sacubitril valsartan sodium hydrate di kelas perawatan ARNI (Angiotensin Receptor-Neprilysin Inhibitor) di Indonesia, sejak pertama kali diluncurkan di Eropa dan Amerika Serikat delapan belas bulan yang lalu,” ucap Presiden Direktur Novartis Indonesia, Milan Paleja.
Novartis berkomitmen untuk tetap teguh di semua Negara di mana mereka beroperasi. Mereka pun menyatakan akan selalu siap mendukung pemerintah Indonesia dan bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan untuk membantu pasien Indonesia yang menderita penyakut kardio-metabolik, seperti diabetes, hipertensi, dan gagal jantung—baik melalui JKN maupun pasar komersial.
Selain itu, diharapkan juga agar Novartis dapat membantu meringankan beban sosial maupun ekonomi sebagai akibat penyakit ini. Adalah sebuah kebanggaan baginya untuk dapat bekerjasama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Kadiovaskular Indonesia (PERKI) dan pemangku kepentingan lainnya untuk dapat mencapai lebih banyak pasien di Indonesia.
Nah, bersyukur lagilah sepatutnya kita karena semakin banyak pihak yang akan membantu kekurangan yang kita miliki. Namun, jangan mentang-mentang diberi pengobatan yang lebih baik lalu abai pada pola hidup sehat ya. Karena jelas, mencegah lebih baik daripada mengobati.
Salam sayang,
Pertiwi Yuliana