Senandung Ibu Pertiwi: Melodi Tanah Air dan Karya Bersama | Your Favorite Devil's Advocate
event

Senandung Ibu Pertiwi: Melodi Tanah Air dan Karya Bersama

Selasa, Agustus 15, 2017

Senandung Ibu Pertiwi: Melodi Tanah Air dan Karya Bersama

Senandung Ibu Pertiwi - Kementerian Sekretariat Negara kembali melaksanakan Pameran Lukisan Koleksi Istana Kepresidenan sebagai bagian dari rangkaian Peringatan Bulan Kemerdekaan HUT RI ke-72 tahun 2017. Pameran kali ini merupakan pameran lukisan Istana Kepresidenan kedua setelah sukses penyelenggaraan pertama tahun lalu di Galeri Nasional Indonesia.

***

Terlahir dengan penggalan kata Pertiwi sedikit banyak membuatku merasa bangga. Seperti ada kekuatan tersendiri yang menelusup di dalamnya. Layaknya salah satu pengertian kata “pertiwi” di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang berarti dewi yang menguasai bumi, setidaknya aku berharap untuk bisa tetap berkuasa di dalam duniaku sendiri. Tanpa adanya konfrontasi dan inversi.

“Masa depannya Tiwi belum tentu sukses, soalnya dia suka ngambil pilihan yang ditentang banyak orang. Tapi dia tau apa yang dia lakuin.” – Uni Dzalika.

Salah satu caraku untuk menguasai duniaku adalah melalui pilihan-pilihan yang aku ambil di dalam hidupku. Mungkin, benar apa yang Uni bilang. Aku belum tentu sukses—dalam artian banyak harta—di kehidupanku mendatang. Namun bagiku, sukses bukanlah banyak harta, melainkan berkarya. Sebab harta bukanlah apa-apa dibanding karya yang bisa membuat kita dikenang selama-lamanya.

Sebab itulah aku begitu menyukai seni. Seperti yang sudah aku tuliskan sebelumnya di sini, kecintaan terhadap seni kian mendalam saat aku masuk ke Fakultas Bahasa dan Seni. Sejak itu pula, mungkin hidupku semakin tampak berantakan bagi orang kebanyakan. Namun kebalikannya bagiku sendiri, aku semakin tau ke mana arahku menuju di kemudian hari.

Aku suka kegiatan-kegiatan berbau seni, termasuk datang ke pameran kesenian. Bulan Agustus ini sedang banyak sekali pameran seni di Jakarta. Banjir! Salah satu yang menjadi sasaranku dan Ilham untuk kami sambangi adalah Pameran Lukisan Koleksi Istana Kepresidenan yang diselenggarakan di Galeri Nasional selama bulan Agustus dengan tajuk “Senandung Ibu Pertiwi”.

Senandung Ibu Pertiwi: Melodi Tanah Air dan Karya Bersama
Bertapa di Candi Tebing Bali Abad Kesebelas, karya Walter Spies, 1930, oil on hardboard, 65 x 80 cm
Sejak mendapat informasi dari Line official Galeri Nasional, kami sudah mencatat tanggal untuk datang ke sana. Selain karena suka dengan kesenian, pameran lukisan yang satu ini membuatku jauh lebih penasaran karena menggunakan kata “Pertiwi” di dalamnya. Seperti namaku. Ehehe. Subjektif, ya? Biarkan saja, ah.

Pameran yang dibuka pada tanggal 1 Agustus 2017 oleh Pak Presiden ini dapat dinikmati khalayak umum mulai tanggal 2 – 30 Agustus 2017. Ekshibisi yang telah mencapai tahun keduanya ini memiliki tiga tujuan, yaitu agar masyarakat dapat ikut menikmati karya para seniman kita di masa lalu yang berkualitas tinggi; untuk menunjukkan karya-karya unggulan seniman kita kepada komunitas internasional; dan sebagai wujud komitmen Kementerian Sekretariat Negara dalam pemeliharaan karya-karya seni unggulan dari masa lalu, yang menjadi koleksi di Istana-Istana Kepresidenan.

Kita tidak diperbolehkan membawa barang-barang lain selain handphone dan dompet untuk masuk ke dalam ruang pamerannya. Jadi, kalau kalian mau main ke sana harus menitipkan barang-barang kalian, ya. Tenang, aman kok sama mas dan mbak yang jagain di sana. Untuk mengambil gambar dengan telepon genggam pun tidak diperbolehkan untuk menggunakan flash. Oh iya, tidak ada biaya yang dibebankan kepada kita untuk masuk ke pameran ini alias gratis. Jadi, manfaatkanlah fasilitas menikmati kesenian yang begitu mahal ini sepanjang bulan Agustus di Galeri Nasional.

Senandung Ibu Pertiwi: Melodi Tanah Air dan Karya Bersama

Saat aku dan blogger lainnya yang diundang oleh Jadi Mandiri masuk ke dalam ruang pameran, kami langsung disambut oleh lukisan karya Makovsky yang ditampilkan melalui LED yang cukup besar sebagai salah satu karya yang pernah dikonservasi pada tahun 2004. Meskipun tidak ditampilkan secara nyata, tapi bagiku pribadi tetap tidak mengurasi keelokan dari lukisannya.

Tahun ini, Pameran Lukisan Koleksi Istana Kepresidenan memamerkan 48 lukisan dari 41 pelukis yang dibuat antara abad ke-19 dan abad ke-20. Walaupun aku tidak menemukan karya Affandi sebagai pelukis Indonesia favoritku, tapi aku begitu menikmati lukisan-lukisan yang disuguhkan di sana. Terutama, karya pelukis-pelukis asal Pulau Dewata dengan detil lukisannya yang begitu apik dan mengagumkan.

Senandung Ibu Pertiwi: Melodi Tanah Air dan Karya Bersama

Senandung Ibu Pertiwi: Melodi Tanah Air dan Karya Bersama
Favorit! Karya dari seniman Pulau Dewata!
Lukisan-lukisan yang dipamerkan di sana dibagi menjadi beberapa tema kecil, yaitu keragaman alam (12 lukisan), dinamika keseharian (11 lukisan), tradisi dan identitas (15 lukisan), dan sisanya masuk ke dalam tema mitologi dan religi. Oh iya, selain lukisan, pameran tersebut juga menampilkan arsip dan dokumentasi yang terkait dengan materi pameran dan pemeliharaan koleksi istana pada ruang khusus.

Selama pameran berlangsung, dilaksanakan juga beberapa kegiatan lain seperti:
1.       Workshop Melukis bersama Komunitas Difabel (10 Agustus 2017)
2.       Diskusi Para Pakar: Menjaga Ibu Pertiwi (19 Agustus 2017)
3.       Lomba Lukis Kolektif Tingkat Nasional (26 Agustus 2017)
4.       Workshop Menjadi Apresiator se-Jabodetabek (29 Agustus 2017)
5.       Tur Pameran oleh para kurator, setiap Sabtu dan Minggu

Banyak sekali, kan? Surga dunia mana lagi yang ingin dicari selain hal-hal berbau seni seperti ini? Bahagiaku sederhana sekali, menjadi penikmat keindahan talenta anak negeri. Apalagi kalau bisa menjadi bagian dari kecakapan yang diminati? Sudah, hidupku sudah sukses dalam pengertianku sendiri. Tolong aamiin-kan, Teman-teman. Aamiin.

Nah, kalian udah punya acara apa untuk bulan Agustus ini? Untuk kalian yang masih ada di sekitaran wilayah Jakarta atau punya niat untuk mampir ke kota Jakarta bulan ini, aku sangat merekomendasikan kalian untuk datang ke Galeri Nasional dan menikmati banyak keindahan di sana. Pernah menangis terharu saat melihat sesuatu yang sangat kalian sukai ada di depan mata kalian? Aku merasakan itu, salah satunya saat menghadiri pameran “Senandung Ibu Pertiwi”.

Senandung Ibu Pertiwi: Melodi Tanah Air dan Karya Bersama
Naik TJ pakai e-Money.
Akses untuk ke Galeri Nasional juga sangat mudah, kok. Sebagai pencinta transportasi umum garis keras, aku suka sekali memanfaatkan TransJakarta untuk menjadi sahabat perjalanan. Kalau kalian juga sama sepertiku, kamu bisa naik TransJakarta dan berhenti di halte Gambir untuk sampai ke Galeri Nasional. Setelahnya, silakan berpuas-puas ria dengan harta karun di dalamnya!

Waktunya masih banyak, nih. Jadi, ke Galnas yuk!







Tabik!



Pertiwi

You Might Also Like

25 komentar

  1. postingan blog ini bagai karya seni tersendiri. aseli, suka banget sama foto2nya yang terkonsep dgn baik dan tertata rapi. salam kenal, mbak Pertiwi!

    BalasHapus
  2. Aminn... Tur pameran oleh kurator boleh juga tuh. Biar makin artsy! Biar bisa nanyain alasan tidak adanya lukisan Affandi. Pasahal sobatnya Bung Karno itu. Hwehehe. Menarik. Yuk Galnas!

    BalasHapus
  3. Akur banget ini Tiwi sama lukisan.

    "Benar fokus" wkwkwkwwk

    BalasHapus
  4. Eh bener juga baru nyadar, itu e-money bisa buat ke Galeri Nasional lagi... Masih penasaran sama satu persatu lukisan dan behind the story-nya

    BalasHapus
  5. wah, ini udah pameran tahun kedua ya,,,,kok aku baru tahu, kemarin aku kemana aja ya

    emang baiknya setiap mau HUT RI acara kek gini, harus dibanyakin biar bisa mengenang sejarah

    BalasHapus
  6. Yuk ke Galnas!
    Udah lama juga gak ke sana, tapi ya gitu. Jangan ke Galnas cuma buat selfie aja yaaaa wkwkwkw. Hargai pelukisnya wkwkw, program kayak gini tuh harus banget diadain, biar masyarakat tambah semangat ke Galnas.

    BalasHapus
  7. Ikut mengamini....
    Kalau udah lama gak lihat2 lukisan. Pas pada posting lukisan di galeri nasional jadi ikut seneng. Bisa gak ya itu lukisan di adain di berbagai kota. Pengen lihat langsung

    BalasHapus
  8. Seneng banget kesini bisa melihat karya seni tempoe dulu. Sebuah karya seni indah yang hanya bisa dinikmati sesekali oleh umum. AKu pengen kesana lagi. Yuk

    BalasHapus
  9. whaaa harusnya aku keliling pameran dekat kamu nih supaya makin ngerti tentang seni. Tapi kemarin lumayan sih dapat banyak insight dari pemandu

    BalasHapus
  10. Kesuksesan kan bukan cuma diukur dari harta. Aku yakin kok, Tiwi akan jadi orang yang sukses meraih mimpi-mimpinya.
    Aku pengen banget ke Galeri Nasional ini. Mupeng liat IG-nya Tiwi. Kalau weekend bakal pernuh ga ya?

    BalasHapus
  11. Terimakasih sudah membungkus tulisan ini dengan sentuhan penuh kebanggan. Aku juga suka lihat lukisan2 meskipun kadang gk ngerti mksud dari lukisannya. Aki jg suka lukisan karya pelukis Bali tadi, begitu hidup.

    BalasHapus
  12. Saya juga berencana mau ke Galnas mba untuk lihat pameran lukisan.. entah kenapa walaupun tidak ada jiwa seni, saya merasa nyaman dan tenang banget kalau habis lihat lukisan

    BalasHapus
  13. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  14. ((mau bikin pengakuan))
    Aku gak paham sama sekali tentang seni. Pernah sekali-kali mencoba paham, yang ada malah jadi sok tahu. Jadi aku memutuskan untuk membaca saja penjelasan orang-orang seni. Yang pasti, mata orang seni jeli dalam menilai harta karunnya.

    BalasHapus
  15. Aku baru tau arti kata Pertiwi hehe.. dulu sih suka ngebully orang yang namanya Pertiwi :D :D Kayak nama TK :D ternyata.. artinya indah dan cantik #halah

    BalasHapus
  16. Seru ya...kepengen ke sana lagi, tapi weekend gini rame gak yaa..

    BalasHapus
  17. Yaaaa, sayang aku jauh dari Jakarta. Ga bisa ke galnas dong, eh harusnya galnas bisa keliling2 Indonesia, Kan enak jadinya

    BalasHapus
  18. Mengukur sukses menurut cara kita sendiri memang akan lebih nyaman dan membuat lebih bersyukur juga ya, Mbak.
    Btw mupeng banget liat lukisan-lukisannya. Meski gak ngerti seni, tapi liat lukisan2 seperti itu ya siapa yg gak kagum... :)

    BalasHapus
  19. acara yg bagus ini
    saya suka seni
    suka nonton pertunjukan seni
    tp jarang liat pameran lukisan
    apalgi karya maestro besar
    ah andai saya tinggal di jakarta..pengin ke galeri nasional

    BalasHapus
  20. Wah, sampai akhir bulan ya, masih ada waktu buat berkunjung. Keren euy, bisa dikonservasi lukisan2 yg dr abad 19-an :o

    BalasHapus
  21. Belum pernah ke GALNAS. Mau ke sana tapi gak tau bisa kapan? :(
    Lukisan dari Bali kok loveable banget ya. Sungguh memanjakan mata. :)

    BalasHapus
  22. Asyeek, masih sampai akhir bulan ya pamerannya? Btw kalau balita udah boleh masuk? Tiap hari bukanya? bayar brp? Maaf banyak nanya hehe

    BalasHapus
  23. Pameran lukisan yang di adakan bagus banget indah indah lagi. Sering sering aja mih event pameran lukisan diadakan supaya semua orang tau indahnya lukisan buatan indonesia

    BalasHapus
  24. Quote Uni mantap banget ya, dari grup sebelah ya? Wkwkw. Tapi Tiwi juga tetep harus sukses lho dengan melakukan apa yang dimau. Aku doakan selalu.

    BalasHapus

Kesalahan orang-orang pandai ialah menganggap yang lain bodoh, dan kesalahan orang-orang bodoh ialah menganggap orang lain pandai. - Pramoedya Ananta Toer