Mari Berkreasi Bersama Indonesia Design Development Center! | Your Favorite Devil's Advocate
event

Mari Berkreasi Bersama Indonesia Design Development Center!

Senin, Oktober 03, 2016

Mari Berkreasi Bersama Indonesia Design Development Center!

“Kamu sering bertanya: Apakah kegembiraan hidup? Sebuah pesta? Sebotol bir? Sepotong musik jazz? Semangkok bakso? Sebait puisi? Sebatang rokok? Seorang istri? Ah ya, apakah kebahagiaan hidup? Selembar ijazah? Sebuah rumah? Sebuah mobil? Walkman? Ganja? Orgasme? Pacar? Kamu selalu bertanya bagaimana menikmati hidup.”
– Seno Gumira Ajidarma.

Berbeda-beda.

Kenikmatan hidup dalam diri tiap orang pastinya tidak bisa disamaratakan. Kalau aku suka ini, belum tentu kamu juga suka hal yang sama. Sederhana, dan tentunya perlu banyak toleransi di dalamnya. Sebab kita tidak sepatutnya memaksa orang lain untuk suka dan masuk ke dalam dunia “kenikmatan” milik kita.

Lalu, bagaimana caraku untuk menikmati hidup?

Seringkali, aku baru dapat benar-benar merasakan hidup ketika aku sendiri. Beberapa orang bertanya, “Kok bisa?” Ya, mungkin aneh kedengarannya. Sebab sejatinya manusia ialah makhluk sosial yang hidupnya—mungkin—akan lebih asyik jika beramai-ramai. Ketika momen tersebut terjadi, rasanya kuhanya ingin membalikkan pertanyaan tersebut dengan, “Apa, sih, yang gak bisa di dunia ini?”

 “Orang-orang seni baru hidup ketika malam hari, bekerja sendiri, dengan hati.”

Sejak usia sekolah dasar, aku percaya bahwa jalan untuk kesuksesan ada dua: akademik dan kreatif. Tempaan yang begitu keras yang sejak dini sudah dirasakan membuat aku terlalu banyak berpikir dan (dengan serakah) ingin menekuni keduanya. Ambisius? Ya, banyak yang bilang begitu. Namun, selama kuambil jalan yang positif, rasanya tak mengapa memiliki sebuah ambisi.

Indonesia Design Development Center
Logo Komunitas Sekolah Kita Rumpin buatanku dengan paper quilling
Selain karena ambisi, kecintaan pada dunia crafting sudah kutekuni sejak taman kanak-kanak. Rasanya menyenangkan sekali menghabiskan akhir pekan sendirian di satu ruangan yang penuh dengan berbagai macam kertas warna-warni, pita, gunting, lem, pensil, penggaris, dan sebagainya. Lupa waktu, bahkan lupa makan, sudah menjadi kebiasaan.

Waktu kecil, kusering menonton acara yang menyorot perbincangan antara reporter dan pengusaha kreatif di Indonesia dari berbagai daerah. Di sanalah titik mula di mana aku terperangah dengan dunia kreatif yang bisa membawa seseorang begitu dikenal sampai keluar Indonesia. Padahal, banyak dari mereka yang ketika diwawancara mengaku sekolah pun tidak tamat, ada pula yang baca tulis saja tidak bisa. Well, menekuni apa yang disukai hingga berbuah demikian besar ternyata bukan hal yang mustahil.

Aku anak Indonesia.

Negara yang selalu digadang-gadangkan dengan limpahan hasil alamnya. Dengan potensi kekayaan alamnya yang luar biasa, bisa kita bayangkan seberapa banyak yang dapat tangan-tangan kita hasilkan, kan? Maka itu, aku mengagumi para pekerja kreatif yang seringkali memanfaatkan segala yang ada di sekelilingnya sampai bernilai guna dan bernilai jual yang tinggi. Tangan-tangan anak bangsa ini sungguh menakjubkan, lho!

Namun sayangnya, dahulu sektor kreatif kurang mendapat sorotan dari pemerintah. Sehingga, pengrajin-pengrajin ini secara independen melakukan kerjanya tanpa sokongan secara nyata dari negara. Kalau melihat melejitnya negara tetangga yang mendunia dengan sektor kreatifnya, ada rasa iri juga sih ya. Merdekanya duluan kita, masa melejitnya duluan mereka? Ironi hehehe.

Indonesia Design Development Center
Totebag dan pin ketje dari IDDC 
Nah, saat ini Kementrian Perdagangan terus mendorong diverifikasinya produk-produk yang bernilai tambah dan berdaya saing dengan membuka Indonesia Design Development Center (IDDC) sebagai wadah kolaborasi antara pelaku usaha dengan desainer. Enggartiasto Lukita, selalu Menteri Perdagangan Republik Indonesia, meyakini bahwa IDDC ini akan mampu melahirkan produk-prouk berbasis desain yang bernilai tambah dan mampu bersaing secara global.

“Pendirian IDDC merupakan langkah tepat menciptakan produk-produk unggulan berbasis desain,” kata Enggartiasto Lukita saat membuka secara resmi IDDC di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia pada hari Kamis lalu (29/09) ini.

Indonesia Design Development Center
Sumber gambar: http://www.kemendag.go.id/
Sejak 2014, Kemendag telah menginisiasi pendirian IDDC sebagai pusat pengembangan produk ekspor yang bernilai tambah dan berdaya saing di pasar global yang didukung oleh beberapa kementrian/lembaga dan asosiasi desain. Well, bisa dibayangkan, dong? Sebelum kualitas dunia kreatif Indonesia terendus oleh pemerintah aja majunya sudah luar biasa, apalagi dengan dukungan penuh seperti ini, kan?


Apa aja, sih, fasilitas yang ada di IDDC?

  • Pustaka Desain

Di sini, para pelaku usaha dapat membaca berbagai referensi tentang perkembangan desain di dunia. Sebagai pekerja kreatif, tentunya kita tidak boleh membatasi pengetahuan hanya sampai di titik tertentu. Nah, di Pustaka Desain ini kita bisa mengeksplor secara lebih luas lagi kreativitas kita di bidang desain. Memadupadankan apa yang sudah ada dengan perkembangan desain dunia pasti akan menjadi sesuatu yang sangat menarik!


Indonesia Design Development Center

  • Informasi Desain
IDDC menyediakan akses situs Stylus dan Euramonitor International

  • Co-Workspace

Fasilitas ini berupa ruang pertemuan yang dapat digunakan sebagai tempat berbagai kegiatan, seperti seminar dan workshop.

Indonesia Design Development Center
Sumber gambar: http://www.kemendag.go.id/
  • Klinik Desain

Di antara berbagai fasilitas yang disediakan oleh IDDC, ini merupakan suatu program andalan yang direalisasikan melalui pendirian IDDC. Melalui program ini, para pelaku usaha kreatif dapat bertemu dan berkonsultasi tentang bagaimana mendapatkan nilai tambah dan daya saing produk melalui pengembangan desain. Di dalam Klinik Desain ini juga ditunjang oleh fasilitas-fasilitas lainnya, seperti: studio foto, laser cutter, 3D printing, dan platter. Fasilitas-fasilitas tersebut sudah melayani sejumlah pelaku usaha dari berbagai daerah, lho, baik yang hadir secara langsung di IDDC maupun melalui saluran komunikasi secara online.

Operasi dari IDDC ini sendiri sudah dimulai sejak awal 2016. Eksistensi dari IDDC ini nantinya diharapkan agar dapat mendorong bermunculannya desainer local, sehingga diharapkan industri besar juga dapat bersinergi dengan memberdayakan desainer lokal dalam menciptakan produk-produk baru. “Industri besar dapat memanfaatkan desainer lokal dalam penciptaan produk. Dengan demikian, akan banyak desainer lokal yang andal dan mengangkat citra Indonesia sebagai Negara yang mampu menghasilkan produk dengan kualitas desain yang baik,” tambah Bapak Kemendag. Sungguh merupakan sebuah tujuan yang sangat mulia dan harus terus dikembangkan, bukan?

Indonesia Design Development Center
Kutemukan harta karun di sana, bahagya~
Belum berhenti sampai di situ, pembenahan dan penyempurnaan masih terus dilakukan oleh Kemendag. Selain itu, kegiatan promosi juga menjadi suatu langkah penting yang terus digencarkan untuk memperkenalkan wadah kolaborasi yang apik ini ke masyarakat luas agar dapat dimanfaatkan bagi pengembangan sektor di skala dimestik dan lokal.


Nah, sudah semakin banyak fasilitas untuk menjadikan diri sebagai pribadi yang kreatif, kan? Lalu, masih mau jadi anak muda yang menopang dagu untuk perubahan? =)

Untuk info lebih lanjut, bisa kunjungi:
Web resmi IDDC di http://iddc.kemendag.go.id/
Atau datang langsung ke IDDC yang berlokasi di dalam Gedung Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (BBPPEI) di Jalan S. Parman No. 112, Slipi, Jakarta Barat 

You Might Also Like

24 komentar

  1. Asyik bangt kalo wadah utk mreka para pecinta industri kreatif bisa trsalurkan dg baik. TFS ya mbak....

    BalasHapus
  2. Wah ga nyangka Kemendag punya wadah yang kaya gini.
    Sayang banget ga dimanfaatin pelaku industri kreatif.
    Semoga kedepannya banyak yang sadar sama wadah yang satu ini

    BalasHapus
  3. seru juga ni event, biar nambah kreatif and inovatif. Apalagi sekarang di indo udah marak indusri keatif.

    BalasHapus
  4. Seru nih klinik desain. Tapi kalau konsul gitu kena fee ?

    BalasHapus
  5. Cus liat webnya ah. Kali aja dapet banyak inspirasi. Khukhukhu~ :3

    BalasHapus
  6. Sepertinya gue bener-bener perlu cek websitenya dulu. Biar nambah pengetahuan soal Design Developmen Center gini.

    Btw, bukunya masih ada, gak, Tiw? Gue mau juga, nih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada di rumahku, Pange. Main sini ke rumahku. Wkwkwk.

      Hapus
  7. keren ya IDDC ini...bisa sebagai sarana untuk anak muda indonesia yang kreatif dan ingin maju bersama 😍

    BalasHapus
  8. bukunya keknya bagus, itu masih ada kah??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Entahlah diperjualbelikan bebas atau enggak, kalau iya sepertinya mahal sekali.

      Hapus
  9. event yang sangat bermanfaat sekali..

    BalasHapus
  10. ulasannya panjang lebar mb tapi kalau bs gunakan konsep mikro spesifik jadi bisa menjawab esensi apa yang diceritakan dan yg agak aneh kenapa harus ada tgl dan bulan ya Kamis lalu (29/9) ini kan bukan strainght news ya

    BalasHapus

Kesalahan orang-orang pandai ialah menganggap yang lain bodoh, dan kesalahan orang-orang bodoh ialah menganggap orang lain pandai. - Pramoedya Ananta Toer