Live Your Life with Passion [Book Review] | Your Favorite Devil's Advocate
book

Live Your Life with Passion [Book Review]

Selasa, Juni 25, 2013

Ehm, bulan lalu sempat posting soal menghilangkan kegalauan dengan buku psikologi kan? Yang lupa baca dulu deh >> Cerita Seusai Blogwalking

Nah menyambung post di atas, kuberikan sebuah referensi buku psikologi yang bagus dan sukses menghilangkan kegalauanku pada masanya. Kutemukan buku ini di Gramedia Matraman sepulang sekolah waktu itu, sengaja kubeli untuk memenuhi tugas sekolah pada awalnya. Namun setelah kubaca, buku ini sungguh menginspirasi. Sayangnya, selepas kelas 3, kami diwajibkan menyumbangkan sebuah buku non-fiksi untuk perpustakaan sekolah dan buku itulah yang kupilih. Ya, semoga bermanfaat untuk adik-adik kelasku nanti. Aku berniat untuk membelinya lagi jika kutemukan kembali.

Ini ulasanku ( yang juga tugasku ) tentang buku tersebut.

***

Identitas Buku

Judul : Live Your Life With Passion: Motivasi Luar Biasa Bikin Hidup Lebih Hidup
Penulis : Billif Abduh
Penerbit : Islamedia Pustaka Utama
Terbit : Juni 2011
Tebal : 140 Halaman
Harga : Rp. 24.500,00


Terkadang kita kerap terlampau cepat mengeluh, menyalahkan orang lain dan keadaan sekitar saat kehidupan yang kita jalani tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan: bahagia, hidup berkelimpahan harta, dihormati banyak orang dan lain sebagainya. Padahal sesungguhnya tak perlu orang lain dan keadaan sekitar yang kita salahkan dan kita jadikan kambing hitam. Karena tindakan itu salah besar. Mestinya kita melakukan introspeksi diri karena tak ada yang pantas disalahkan selain diri kita sendiri. Kita sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna mestinya memiliki inisiatif tersendiri untuk memperbaiki sesuatu yang tidak beres. Bukan malah mengeluh dan mengeluh. Namun masalahnya kadang kita tidak menyadari bahwa kita begitu senang membunuh potensi dan menurunkan spirit positif besar yang ada dalam diri kita sendiri. Yang perlu kita lakukan hanyalah melihat diri kita sendiri, menyelami ke dalam jiwa dan membangkitkan kekuatan terpendam yang selama ini tak pernah kita hiraukan.

Karena itulah penulis buku ini, Billif Abduh, memaparkan beberapa poin penting yang harus kita tanamkan pada diri kita agar kita dapat merasakan kekuatan yang berada dalam diri kita. Bergerak dan terus bergerak untuk maju dan menghidup-hidupi hidup kita sendiri. Penulis ingin menunjukkan bahwa semua orang mampu mewujudkan keinginannya, mampu meraih segala cita-citanya dan semua yang diimpikannya asalkan orang tersebut mampu melihat ke dalam dirinya dan mencari sosok dirinya yang sebenarnya. Dalam buku ini, penulis meyakinkan kita bahwa setiap manusia terlahir istimewa dengan segala keunikan yang pastinya tidak akan dimiliki orang lain. Hal tersebut dapat memicu energi positif dan semakin memperbesar optimisme hidup dan kapasitas berpikir kita.


Buku ini menunjukkan bahwa setiap manusia itu penting. Siapa pun dia, bagaimana pun dia dan apa pun profesinya. Yang tinggal hanyalah bagaimana kita dapat percaya pada diri kita sendiri bahwa kita mampu dan kita bisa. Janganlah menjadi pecundang yang hanya mampu menunggu dan menunggu sampai pertolongan datang. Karena percayalah, dengan hanya berpangku tangan seperti itu maka kita akan tertinggal. Bahkan jauh tertinggal dari orang-orang yang mau bangkit dan percaya akan kemampuannya. Tak ada satu pun dalam kehidupan yang tak beresiko. Diam dan berpangku tangan pun mengandung resiko yang sangat besar. Maka dari itu, teruslah bergerak melakukan perubahan. Jadilah orang yang bisa menciptakan lingkungan, bukan orang yang diciptakan oleh lingkungan.



Cobaan dalam hidup pasti ada dan tak terbendung. Tetapi jika kita sabar dan cukup tangguh untuk melewatinya, maka cobaan itu akan menjadi 'supplemen' kehidupan yang sangat berguna bagi perjalanan hidup kita selanjutnya. Kita harus menyadari bahwa kita terlahir sebagai pemenang. Untuk itu, tak ada alasan kita menyerah oleh kehidupan. Di samping perjuangan yang harus terus dilakukan, kita pun perlu mengistirahatkan sejenak diri kita dengan melakukan refreshing untuk proses pemulihan tenaga. Istirahat sejatinya bukan berhenti sama sekali dari melakukan aktifitas, tetapi lebih kepada peralihan menuju aktifitas lain. Di kala kita telah sukses melakukan suatu usaha, bagaimana pun hasilnya kita harus tetap bersyukur. Karena keberuntungan tidak semata ditentukan oleh usaha yang kita lakukan, tetapi juga oleh rasa syukur yang kita panjatkan.



Kelebihan yang sangat nampak ketika membaca buku ini adalah dari segi bahasa. Penulis menggunakan istilah-istilah yan sering digunakan oleh remaja saat ini sehingga penyampaian isi dari buku ini sangatlah mudah dipahami. Penulis tak hanya memaparkan isi buku ini melalui tataran deskripsi, tetapi penulis juga melengkapinya dengan beberapa contoh masalah yang biasa terjadi di kehidupan sehari-hari pada bagian awal dari tiap babnya, sehingga permasalahan yang dibahas pada bab tersebut dapat lebih dimengerti. Selain itu penulis juga menyisipkan banyak kutipan-kutipan kata bijak dari orang-orang ternama di seluruh dunia yang dapat lebih memotivasi diri kita.



Selain dari kelebihan yang telah disebutkan di atas, terdapat sedikit kelemahan yang dapat ditemukan di buku ini, yaitu adanya beberapa kata yang salah dalam pengetikannya. Namun kesalahan dalam pengetikan tersebut tidak terlalu fatal sehingga kita masih dapat mengerti apa yang dimaksudkan oleh penulis. Oleh karena itu hal tersebut tidak sedikit pun mengurangi pesan yang terkandung dalam buku ini.


Dengan bahasan yang dibuat sedemikian rupa sehingga terkesan mudah namun bermakna ditambah dengan kelebihan-kelebihan yang telah disebutkan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa buku ini layak dan patut untuk dikonsumsi oleh publik.


***
Bagaimana? Tertarik untuk membaca kan? Buku ini terbukti ampuh melumpuhkan kegalauanku waktu itu, mau coba? Yuk! Siapa lagi yang akan menghidup-hidupi hidupmu kalau bukan kamu sendiri?




( Ulasan di-copy dari blog lamaku yang khusus membahas tentang buku >> http://yulianazwesty-sciencethree-duablas.blogspot.com/ )

You Might Also Like

0 komentar

Kesalahan orang-orang pandai ialah menganggap yang lain bodoh, dan kesalahan orang-orang bodoh ialah menganggap orang lain pandai. - Pramoedya Ananta Toer