Irama Sakit Hati: SMA atau SMK? | Your Favorite Devil's Advocate
personal

Irama Sakit Hati: SMA atau SMK?

Rabu, November 28, 2012

Untuk yang masih berseragam putih-biru dipersilahkan merapat untuk membaca tulisan saya ini. Kali ini saya ingin membahas sedikit tentang masa putih-abu. Ya, menurut saya ada banyak yang salah dengan pemikiran orang-orang di luar sana, mengapa?

Pertama, banyak yang mengatakan bahwa anak yang masuk SMA itu adalah anak yang terlahir dari keluarga yang "berada" karena nantinya mampu untuk membiayai perkuliahan.

Kedua, ada kelompok-kelompok tertentu yang mengatakan bahwa anak-anak SMA itu manja.

Ketiga, tidak sedikit yang mengatakan bahwa anak SMA tidak mampu bekerja keras dan tidak bisa apa-apa.

Keempat, well apa harus saya jabarkan keseluruhannya? Pastinya masih banyak ya.

Saya pribadi sebagai salah satu lulusan SMA agak terusik dengan kata-kata mereka. Entah karena sirik atau apa. Memang di lingkungan rumah saya, saya adalah satu-satunya anak yang lebih memilih SMA setelah melalui jenjang pendidikan SMP. Sedangkan keseluruhan anak-anak di sekitar rumah saya pasti lebih memilih SMK atau STM. Itu hak pribadi masing-masing bukan?

Begini, saya jabarkan sedikit pendapat saya tentang mengapa saya lebih memilih SMA.
SMK memang lebih diminati di bidang pekerjaan karena mereka memang telah terlatih dengan jurusan-jurusan yang telah tersedia. Tapi saya sebagai anak muda yang masih ingin banyak tau tentang banyak hal lebih memilih SMA karena SMA mempelajari pengetahuan yang lebih luas dan umum. Banyak teman saya di SMK yang mengeluh karena dalam sehari dia mempelajari hal yang sama selama berjam-jam. Jenuh bukan? SMK "mungkin" memang lebih unggul dalam urusan mencari pekerjaan nantinya. Tapi menurut saya, SMA mempelajari pengetahuan umum sampai pada isinya, namun SMK hanya mengupas kulit terluarnya saja.

Siapa bilang anak SMA itu manja dan tidak bisa apa-apa? Saya bukan orang yang manja, bahkan saya mengajak teman-teman saya yang terlahir dari keluarga SMK untuk membuka usaha bersama. Apa itu manja? Saya juga mengajak teman-teman saya untuk membantu anak-anak yang kurang mampu di daerah-daerah dengan menjadi seorang relawan. Apa itu tidak bisa apa-apa?

SMK... atau STM... menurut pengamatan saya, mereka itu lebih banyak berkumpul dengan teman-teman sejenis. Dan dari cerita yang saya dapat dari teman-teman saya, banyak perilaku menyimpang yang terjadi di sana. Ya, homo dan lesbian.

Ada yang bilang kalau anak SMA itu harus kuliah dulu untuk mendapatkan pekerjaan. Oh ya? Salah! Saya lulusan SMA dan saya telah bekerja sekarang. Bahkan teman saya yang lulusan SMK masih banyak yang gigit jari menyatakan iri. Lalu apa "SMK bisa!" itu hanya slogan yang berseliweran di media masa? Saya rasa slogan itu bukan apa-apa. Karena semuanya kembali pada pribadi masing-masing yang menjalankannya, betul?

Kadang cemooh itulah yang menjadi pecutan semangat. Lidahmu adalah samurai pembunuhmu.

Maaf jika postingan saya kali ini sedikit memihak pada satu sisi, tapi ini hanyalah opini semata. Pandangan dari sisi yang dicemooh itu. Terima kasih.

You Might Also Like

0 komentar

Kesalahan orang-orang pandai ialah menganggap yang lain bodoh, dan kesalahan orang-orang bodoh ialah menganggap orang lain pandai. - Pramoedya Ananta Toer