Janji adalah utang. Pernah dengar kalimat tersebut?
kurasa, itu adalah kalimat yang cukup sering hinggap di telinga kita. Ada yang
bilang, janji itu seperti seorang anak. Membuatnya bisa hanya dalam waktu
beberapa menit, tapi konsekuensi seumur hidup harus kita jalani. Tampak
sedemikian berat, ya?
Sebagai sebuah kontak psikologis yang menandakan
transaksi antara satu pihak dengan pihak lain di mana orang pertama menyatakan
kepada orang kedua untuk memberikan sesuatu—bisa dalam bentuk apa pun, janji bisa
membuat suatu hubungan menjadi lebih lekat dari biasanya. Jelas saja, melanggar
sebuah janji sering dianggap sebagai perbuatan yang tidak baik, atau bisa jadi
illegal jika terjadi dalam sebuah kontrak yang tidak dipegang secara teguh.
Perihal janji, aku jadi teringat pada satu film yang
cukup berjasa membangkitkan industri perfilman Indonesia: Janji Joni.
Nicholas Saputra dengan apik memainkan peran Joni
yang adalah seorang pengantar roll film dengan prestasi tak pernah telat
mengantar roll film dari satu bioskop ke bioskop lainnya. Pada suatu hari,
pengantar roll film yang menjadi andalan karena ketepatan waktunya ini bertemu
dengan seorang perempuan cantik. Sayangnya, perempuan tersebut enggan
menyebutkan namanya ketika Joni bertanya. Perempuan itu hanya meminta Joni
untuk mengantarkan roll film tepat waktu sehingga film yang sedang diputar
tidak putus di tengah jalan.
Janji Joni dimulai.
Selain beruntung bertemu dengan perempuan cantik,
hari itu pun bisa dibilang sebagai hari sial bagi Joni. Bagaimana tidak? Sebab
dalam perjalanan mengantar roll filmnya kali itu tidak semulus biasanya. Ada
sangat banyak rintangan yang harus dihadapinya demi bisa sampai tepat waktu
agar film yang diputar tidak terpotong di tengah jalan. Mulai dari motornya dicuri ketika
sedang menolong kakek buta menyeberang jalan, membantu persalinan istri supir
taksi yang ia tumpangi, dipaksa menjadi figuran film, menolong perempuan yang
dijambret, sampai harus menghadapi seniman sinting sang pencuri tas yang hampir
saja membakar tas Joni .
Sementara itu,waktu sudah hampir habis untuk
mengantarkan roll. Joni berpacu dengan waktu, seandainya dia gagal mengantarkan
roll tersebut tepat waktu, dia tidak akan pernah bertemu dengan wanita itu lagi
dan film di bioskop tidak akan habis.
Janji adalah suatu kesanggupan untuk melakukan atau
meninggalkan sesuatu dalam usaha untuk mendapat kepercayaan. Bagi yang belum
sanggup untuk menyandangnya, jangan coba bermain janji. Janji juga bisa
berupa sumpah atau jaminan.
Seperti apa yang dilakukan oleh CIMB Niaga yang
telah berdiri sejak tahun 1955 ini. Rabu, 5 April 2017 lalu, PT Bank CIMB Niaga
Tbk memperkenalkan brand promise terbaru dengan tajuk “Forward”.
Sebelumnya, apa yang dimaksud
dengan brand promise? Untuk lebih mudahnya, brand promise bisa dikatakan
sebagai inilah apa yang akan kami merikan
untuk Anda. Nah, dengan adanya “Forward” sebagai brand promise baru dari
dari CIMB Niaga, tentu hal tersebut merupakan sebuah upaya untuk semakin
mendekatkan diri dengan nasabah dan untuk mengantisipasi setiap kebutuhannya
sesuai dengan perkembangan di setiap aspek kehidupan.
Dalam kaitannya dengan pemenuhan
kebutuhan sesuai dengan perkembangan di tiap aspek kehidupan itulah brand
promise terbaru ini menyasar empat segmen. Keempat segmen tersebut adalah
segmen youth dengan #FORWARDyourdreams, young family dengan #FORWARDyourfuture,
business banking dengan #FORWARDyourbusiness, dan priority banking dengan
#FORWARDyourachievement.
“Fokus pertama kita itu youth segment, kami akan memberikan pengenalan kepada anak muda yang belum mengenal apa itu dunia perbankan,” terang Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M. Siahaan dalam acara Media Launching “Forward”.
Sebagai salah satu brand ambassador “Forward” dan
mewakili young segment, ternyata Maudy Ayunda telah menjadi nasabah CIMB Niaga
sejak Tabungan Niaga Cerdik belum berganti nama menjadi Tabungan CIMB Junior
juga, lho.
Sejalan dengan brand promise yang baru ini, Tigor meyakini
kinerja CIMB Niaga akan terdorong, melanjutkan pencapaian yang positif pada
tahun lalu. Sepanjang tahun lalu, CIMB Niaga memperoleh laba bersih konsolidasi
(audited)
sebesar Rp 2,08 triliun, naik 386,4 persen year on year.
“Semangat kami
untuk selalu memberikan yang terbaik kepada nasabah diyakini akan memberikan
dampak positif kepada banyak pihak, baik untuk nasabah, ataupun calon Nasabah
CIMB Niaga,” kata Tigor.