Merangkul Sesama untuk Kejar Mimpi Lebih Tinggi | Your Favorite Devil's Advocate
opini

Merangkul Sesama untuk Kejar Mimpi Lebih Tinggi

Kamis, Februari 14, 2019

Merangkul Sesama untuk Kejar Mimpi Lebih Tinggi
Image source: unsplash.com (edited by Pertiwi Yuliana)
Sepertinya, aku terbiasa menyembuhkan patah hatiku dengan mengambil jalan yang berbeda. 

Jika kembali ke masa 2012 silam, kekecewaan terbesarku adalah saat di mana aku belum bisa langsung melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi seperti teman-teman sebaya. Bukan. Bukan karena aku tidak lulus ujian. Namun, hanya karena aku perempuan, hilang sudah beberapa kesempatan di tangan. Kesal. Hahaha. 

Sayangnya, aku tidak menyerah semudah itu. Bermula dari seorang teman yang memintaku membuatkannya esai mengenai kemahasiswaan untuk tugas orientasi kampus, aku berkenalan dengan Tridarma Mahasiswa lebih dulu walaupun kata “mahasiswa” belum kusandang sebagai sebuah status. Dari proses pembuatan esai itu, aku tahu bahwa sedikit sekali dari mereka yang benar-benar sampai pada poin ketiga tanpa embel-embel kewajiban dari pihak kampus.

Poin ketiganya apa, sih, memang? 

Pengabdian kepada masyarakat. Ya, dari data yang aku dapat saat itu, hanya sekitar 28% dari keseluruhan jumlah mahasiswa di Indonesia yang benar-benar melakukan pengabdiannya. Selebihnya, hanya memenuhi poin pertama (pendidikan dan pengajaran) yang sebagiannya berlanjut ke poin kedua (penelitian). Miris, enggak, sih? Semoga persentasenya sekarang sudah meningkat jauh, ya. 

Aku merasa berapi-api sekali karenanya. Bagaimana tidak? Aku yang memiliki niat lebih untuk ke jenjang tersebut malah terpentok restu dan harus menunggu sambil mengorek jalan tikus. Sementara, banyak mahasiswa yang tidak menggunakan kesempatannya untuk berbagi kepada orang-orang sekitar. Terlebih, teman-teman SMA-ku seringkali mengeluh di media sosial soal tugas dan birokrasi kampus yang disebutnya tidak berperikemanusiaan. 

Dan, di sanalah aku, berdiri sebagai jurnalis relawan sekaligus pengajar di sebuah komunitas sekolah alternatif di bilangan Jawa Barat. Aku bersyukur, karena keputusanku untuk “memulai dari belakang” ternyata membawaku pada kepribadian yang sekarang. Aku bahagia, karena lelahku bekerja dibayar tuntas dengan senyuman anak-anak di akhir pekan. Aku beruntung, karena dipertemukan dengan manusia-manusia hebat yang mau berjuang di garda depan.

Merangkul Sesama untuk Kejar Mimpi Lebih Tinggi
Aku beserta keluarga Sekolah Kita Rumpin
Selama kurang lebih sembilan bulan aku menjalani hari-hariku dengan pergaulan yang, kurasa, sangat sehat. Di luar jam kantor, aku bergumul dengan mereka yang jiwa sosialnya begitu mengagumkan. Hampir setiap ucapan yang keluar dari mulut mereka adalah pemantik diskusi yang apik dari serangkaian pembelajaran terkait sosial dan pendidikan. 

Namun, selalu ada mula dan akhir yang timbul pada tiap langkah hidup. Boleh dibilang, aku memang begitu menyayangi keberadaanku di komunitas sekolah alternatif tersebut. Sangat sayang pada senyum anak-anak yang harus kurelakan hilang dari tiap hari mingguku. Di sisi lain, ada janji yang harus kutepati pada diriku. Aku harus jauh lebih cerdas dari aku di tahun tersebut. Setelah beberapa bulan membantu pendidikan anak-anak desa, aku pun menjemput pendidikan tinggi untukku. 

Enam tahun lebih dari masa-masa peralihan terbesar dalam hidupku, dan… aku rindu. Aku ingin kembali berguna untuk masyarakat yang lebih luas. Bukan melulu hanya memikirkan soal bagaimana cara mengumpulkan pundi-pundi rupiah dengan cepat. Aku lelah dengan banyaknya relasi palsu dengan dalih “menjaga hubungan baik”, tapi seringkali berbicara yang tidak menyenangkan di belakang. Sudah cukup. 

Senangnya, di luar lingkaranku yang penuh basa-basi saat ini, sudah semakin banyak pergerakan dari berbagai pihak untuk membantu memajukan masa depan bangsa. Salah satu yang berperan di antaranya adalah CIMB Niaga lewat gerakan Kejar Mimpi. 

Merangkul Sesama untuk Kejar Mimpi Lebih Tinggi
Relawan Kejar Mimpi dalam kegiatan #KejarMimpi Volunteering Day (Photo & credit: CIMB Niaga & Kejar Mimpi)
Kejar Mimpi itu apa, sih? 

Kejar Mimpi adalah sebuah gerakan sosial yang diinisiasi oleh CIMB Niaga dengan tujuan untuk mengumpulkan mimpi-mimpi masyarakat Indonesia dan menjalin mimpi tersebut agar bisa menjadi kenyataan. Melalui gerakan ini, CIMB Niaga ingin lebih fokus menjalankan perannya untuk mendukung perkembangan masyarakat Indonesia dari berbagai aspek. 

Secara pribadi, aku senang sekali ketika mengetahui bahwa CIMB Niaga memiliki gerakan yang benar-benar mengagumkan seperti ini. Kejar Mimpi memiliki empat pilar kegiatan, yaitu: pendidikan, lingkungan, pembangunan ekonomi sosial, dan filantropi. Ditambah lagi, salah satu program yang sudah dilakukan oleh kejar mimpi adalah Volunteering Kejar Mimpi. Cocok sekali dengan kerinduan yang sedang aku cari tambatannya, bukan? 

Merangkul Sesama untuk Kejar Mimpi Lebih Tinggi
Relawan Kejar Mimpi mengajar anak-anak SDN 04 Wonorejo Malang di kegiatan #KejarMimpi Volunteering Day (Photo & credit: CIMB Niaga & Kejar Mimpi) 
Tahun lalu, kegiatan Volunteering ini sudah dilakukan oleh komunitas Kejar Mimpi di sekolah beberapa daerah. Di antaranya di Bogor, Jakarta, Medan, Surabaya, Bandung dan Malang. Serunya, mereka enggak hanya mengajar anak-anak SD, tapi juga ada storytelling, penghijauan sekolah bahkan diberikan pengetahuan tentang keuangan untuk bekal masa depan mereka. Di tahun ini pun juga kegiatan volunteering Kejar Mimpi akan lebih banyak lagi dan tersebar di wilayah Indonesia. Coba cek aja Instagram Kejar Mimpi. 

Percaya, deh, ada perasaan senang yang sulit digambarkan ketika menjadi salah satu relawan yang memiliki tugas untuk membantu masyarakat sekitar. Kebermanfaatan enggak hanya hinggap pada mereka yang dibantu, tapi juga kita yang sudah dengan sukarela mengulurkan tangan. Mungkin bukan dari segi materi yang berlimpah, tapi terbangunnya karakter positif di dalam diri sebagai generasi muda penerus bangsa. 

Bergabung dan turut aktif berkegiatan di dalam komunitas Kejar Mimpi, menurutku, adalah jawaban dari kekosongan hidup. Maka dari itu, mari bergerak bersama selagi mampu. 

Jika kamu adalah orang yang tergerak hatinya untuk menjadi salah satu Dream Warriors dalam program Volunteering Kejar Mimpi, kamu bisa mendapatkan informasi lebih lanjut lewat web www.kejarmimpi.id atau social media Kejar Mimpi. Aku sudah mulai langkah untuk kembali merangkul orang-orang sekitar, nih. Kamu? 








Tabik! 




Pertiwi

You Might Also Like

20 komentar

  1. asik ya bisa berbagi dengan anak-anak lucu itu

    BalasHapus
  2. aku jadi flashback sama aku dulu kwkwkw
    Saat kepengen bisa melangkah ke pendidikan lebih tinggi, juga terhalang oleh beberapa faktor, terus pernah juga gabung sama komunitas dengan remaja di desa mengajar adik-adik SD setiap Minggu.

    Kejar Mimpi ini misinya hampir sama seperti kelas inspirasi yah mbak, namun ini digagas oleh CIMB yah?
    Kali aja di Jember ada, insyaallah mau ikutan dehhh hehee

    Terima kasih sharingnya Mbak Tiwi ^_^

    BalasHapus
  3. Salah Satu kisah yang aku luput dr kamu, dan aku iri: jadi pengajar :'(

    Ingin ihh...

    BalasHapus
  4. Seru banget ya kak. bisa berbagi kebahagiaan lewat ilmu. memberikan pengabdian dan semoga apa yang dibagikan jadi ladang amal dan berguna bagi adek adek itu

    BalasHapus
  5. Seru dan tampak asyik iya mba acaranya, apalagi bisa memberikan ilmu yang bermanfaat untuk adik-adik manis itu. :) :) :)

    BalasHapus
  6. kalau lihat ini aku ibarat nostalgia waktu pernah ngajar di SD, waktu itu iut salah satu kegian yang mirip seperti ini

    BalasHapus
  7. Tulisan yang menohok! Jleb banget bacanya. Karena terus terang,dulu saya mahasiswi yang hanya fokus pada poin satu dan dua. Poin ketiga hanya dilakukan di waktu yang singkat. Sewaktu KKN aja. Dan itu pun menurut saya kurang maksimal.

    Untung saja, sekarang saya berada di lingkaran orang-orang yang ingin bisa bermanfaat untuk sekitar.

    BalasHapus
  8. Baca tulisan ini makin salut sama Pertiwi yang tidak menyerah dengan impian malah bisa menembus impian dengan jalan lain yang lebih beemakna bahkan busa mengabdi dan berbagi ilmu pada anak-anak sehingga mereka memiliki impian

    BalasHapus
  9. Kalau sudah ingin, memang semesta ada aja cara buat bantu mewujudkan mimpi ya

    BalasHapus
  10. Aku suka liat tampilan setiap foto diblog kamu ��
    Aku merasa harus lebih berguna loh habis baca tulisan ini, karena terkadang yang kita cari itu bukanlah sebatas materi tapi kepuasan tersendiri kan hhi

    Enychan

    BalasHapus
  11. Aku tertarik dengan cerita di awal tulisan karena hampir sama dengan kisahku. Walau aku justru mengenal volunteer itu saat sudah du2k di bangku kuliah. Milenial zaman now memang senang membantu sesama sehingga kegiatan relawan seolah menjadi tren yang bermanfaat untuk kita semua*

    BalasHapus
  12. Tadinya aku pikir ini programnya mbak Maudy Ayunda krn mirip namanya kyknya, kalau gak salah Maudy jg punya gerakan namanya mirip ini. Ternyata ini gerakan yang diinisiasi oleh salah satu bank ya mbak? Aku penasaran jdnya sama gerakan dna komunitas ini, aku baca sosmed dna webnya ah TFS

    BalasHapus
  13. Saluut banget sama para volunteer.
    Aku masih belum sanggup melakukan langkah ini, Wi...

    Doakan dengan cara lain yaa...
    Pertiwi,
    Kamu keren sekaliiii~

    BalasHapus
  14. Kirain maudy ayunda. Ada jg kejarmimpi.cuman klo ga salah yg maudy utk ke univ.

    Tapi sama aja sih intinya ngebantu anak2 indonesia!

    BalasHapus
  15. Tiwi, kamu mah cocok sekali jadi volunteer. Bisa kupastikan itu. Aku baru bisa sebatas salut, tapi belum pernah berani daftar. Aku sadar aku kadang terlalu lama hidup di kota. Jadi aku malah takut kalau bukannya membantu tapi nyusahin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. gak juga Teh. Bahkan ngerepotin orang itu bagian dari seni. Seni keramahtamahan. hahaha

      Hapus

Kesalahan orang-orang pandai ialah menganggap yang lain bodoh, dan kesalahan orang-orang bodoh ialah menganggap orang lain pandai. - Pramoedya Ananta Toer