Pencarianku Terhenti di Shampoo "Rasa" Cabe Rawit | Your Favorite Devil's Advocate
review

Pencarianku Terhenti di Shampoo "Rasa" Cabe Rawit

Minggu, Januari 20, 2019

Pencarianku Terhenti di Shampoo "Rasa" Cabe Rawit

Baru-baru ini, di media sosial sedang begitu tren yang namanya #10yearschallenge. Alhamdulillah, berkat ikut-ikutan, ada banyak sekali kenangan yang akhirnya terkuak. Manis dan pahit mulai bermunculan di kepala. Namun, ya, aku cukup menikmatinya. Karena, mau bagaimanapun juga, segala rasa dari kenangan itulah yang membuatku banyak belajar hingga menjadi pribadi yang lebih baik sekarang. 

Banyaknya foto-foto zaman baheula yang aku buka agaknya membuatku membandingkan antara aku yang dulu dengan aku yang sekarang dari segi gaya dan penampilan. Beda banget, yaa. Bagai langit dan bumi wahaha. 

Well, Gengs, aku sepuluh tahun yang lalu itu cukup feminin dengan segala pernak-pernik yang identik dengan perempuan. Walaupun tetap enggak jauh-jauh dari monokrom, jelas sekali aku tampak lebih manis dahulu kala. Sekarang? Aku lebih suka jadi pribadi yang simpel dan misterius supaya ada getar-getar penasarannya gitu huehehe. 

Pencarianku Terhenti di Shampoo "Rasa" Cabe Rawit

Nah, kalau soal penampilan, yang jelas sekali berbeda adalah dulu belum berhijab sementara sekarang Alhamdulillah sudah mendapatkan ilham untuk menutup aurat. Aku ingat betul awal memutuskan untuk berhijab itu sewaktu aku akan masuk kuliah di tahun 2013. Sejujurnya, aku membutuhkan waktu adaptasi yang cukup lama di bagian ini. 

Yang pertama kali ada di pikiranku mengenai jilbab adalah aku tetap enggak mau tampak bulat. Iya, soalnya pipiku sudah off side dari sananya, kalau enggak pakai jilbab dengan tepat bisa tumveh ke mana-mana. Kedua, masalah rambut lepek yang aku hadapi setelahnya. Ini pekerjaan rumah yang juga cukup menguras waktu ternyata. Namun, aku mau bagi rahasianya di sini sekarang. 

Gimana, sih, caranya supaya bisa tetap nyaman berjilbab tanpa gangguan rambut lepek? 


Pilih bahan jilbab yang tepat untuk digunakan 

Usahakan untuk memilih bahan yang ringan dan menyerap keringat supaya rambut tetap mendapatkan udara agar enggak kegerahan. Pilihan bahan jilbab yang cocok seperti katun atau bahan kaos. 


Jangan mengikat rambut terlalu kuat 

Kalau kamu punya rambut yang cukup panjang, otomatis kamu harus mengikatnya ketika menggunakan jilbab agar rambutmu tidak tampak. Nah, sangat disarankan untuk tidak mengikat rambut terlalu kencang. Karena rambut kita juga butuh udara untuk bernapas, Gengs. Selain bisa menyebabkan rambut lepek, mengikat rambut terlalu keras saat berjilbab juga bisa mengakibatkan masalah rambut rontok dan bercabang. 


Jangan mengenakan jilbab saat rambut masih dalam kondisi basah 

Nah, ini nih kesalahan yang seringkali aku lakukan. Karena enggak sabaran nunggu rambut kering, aku suka langsung mengenakan jilbab gitu aja padahal rambut masih setengah basah. Enggak boleh ditiru ya, Gengs. Kamu harus memastikan rambut kamu sudah benar-benar kering saat akan menggunakan jilbab. Rambut yang lembab dan tertutup jilbab bukan hanya menyebabkan rambut lepek, lho. Hal tersebut juga mendorong rambut menjadi lebih mudah beruban, rontok, dan patah. Seram! 


Segera keringkan rambut setelah keramas 

Memang sangat disarankan untuk segera mengeringkan rambut setelah keramas, tapi kalau bisa hindari penggunaan hairdryer ya. Lebih disarankan untuk menggunakan handuk atau dikeirngkan di tempat terbuka yang cukup berangin. 


Keramas secara teratur 

Usahakan untuk selalu mencuci rambut dua atau tiga hari sekali, ya. Jangan terlalu sering, misal sehari sekali, karena bisa menyebabkan rambut kehilakangan minyak alaminya dan menjadi kering. Kalau lebih dari dua atau tiga hari, bisa menyebabkan rambut kotor, bau, dan berketombe. 


Pilih shampoo yang sesuai 

Menurutku, bagian ini yang cukup sulit sih. Karena, aku pribadi mengalami try and error yang entah sudah berapa lama untuk ke berapa kalinya. Sampai pada akhirnya, atas saran dari seorang teman, aku mulai coba Sariayu Hijab Shampoo. Karena masalah utamaku adalah rambut lepek, maka aku gunakan yang kemasannya berwarna hijau. 

Pencarianku Terhenti di Shampoo "Rasa" Cabe Rawit

Hal unik yang aku temukan dari shampoo ini di saat awal sekali aku berkenalan adalah, “Shampoo kok bahannya pakai ekstrak cabe rawit, sih?” Iya, bahan-bahan yang digunakan oleh Sariayu Hijab Shampoo ini memang alami, salah satunya cabe rawit. Namun tenang, enggak akan menimbulkan kepanasan di kepala seperti kita habis makan sambal, kok. Malah, rambut terasa jadi enteng dan segar sekali. Soalnya, di dalamnya juga ada ekstrak daun mint dan jeruk purut. Enggak hanya itu aja, ada bahan lain seperti urang-aring, lidah buaya, dan mangkokan juga yang menjaga rambut agar terhindar dari lepek saat kita berkegiatan menggunakan jilbab. 

Selain khasiatnya yang luar biasa dan cocok banget di rambut lepekku, aku juga suka sekali dengan aromanya. Sama sekali enggak terpikir kalau ada ekstrak cabe rawit di dalamnya hahaha. Wanginya, tuh, cukup manis dan lembut kalau yang kurasa ya. Aromanya ini membantu sekali untuk menaikkan mood saat akan beraktivitas. 

Well, ya, sekarang udah enggak perlu khawatir lagi dengan masalah rambut lepek walaupun sudah mengenakan jilbab, dong?









Tabik!




Pertiwi

You Might Also Like

1 komentar

  1. Wow inovatif sekali sari ayu. Well, thank you infonya. Pengen coba ah ...

    BalasHapus

Kesalahan orang-orang pandai ialah menganggap yang lain bodoh, dan kesalahan orang-orang bodoh ialah menganggap orang lain pandai. - Pramoedya Ananta Toer