Playlist Harian Live di d’Hot Music Day 2018 | Your Favorite Devil's Advocate
event

Playlist Harian Live di d’Hot Music Day 2018

Senin, Maret 12, 2018

Playlist Harian Live di d’Hot Music Day 2018

Jika saya memiliki daftar untuk mereka yang tidak pernah berkhianat, maka musik pasti ada di dalamnya. Bagi saya, lagu-lagu yang selalu menemani saya adalah wacana paling indah yang dimelodikan dengan berbagai nada. Sebelumnya, terima kasih sudah selalu menemani pada setiap keadaan.

Bangun tidur dalam keadaan kepala yang begitu berat bukanlah hal yang menyenangkan. Namun, mengingat bahwa hari itu—9 Maret 2018—saya harus menghadiri peringatan Hari Musik Nasional bersama Detik.com dalam d’Hot Music Day 2018, saya jadi kembali bersemangat. Bahkan, mandi pagi yang biasanya merupakan ritual yang saya hindari pun saya lakukan dengan senang.

Sejak pukul 09.30 pagi, saya dan beberapa socmed agent lain telah sampai di venue acara yang berada di ground floor Kuningan City Mall, Jakarta.

Konser musik ini menghadirkan 25 musisi Indonesia yang, sejujurnya, banyak sekali nama-nama yang baru saya tahu ketika membaca daftar pengisi acara. Namun, hal yang lucu kemudian terjadi ketika acara sudah berlangsung. Karena ternyata, sebagian besar dari mereka adalah musisi yang lagu-lagunya selalu saya dengarkan. Setiap hari.

Acara ini dibagi menjadi beberapa sesi yang setiap sesinya diisi empat sampai lima musisi. Di sesi pertama, pagi itu kami disambut dengan permainan akustik dari sebuah band bernama Hi Friday. Kemudian, dilanjutkan dengan tampilan dari Ify Allysa, Angela Vero, dan Yakop Ferdinand.

Playlist Harian Live di d’Hot Music Day 2018

Ketika membaca nama Ify Allysa di dalam daftar musisi yang hadir, saya sebetulnya berharap lebih bahwa mantan jebolan Idola Cilik angkatan pertama yang bersuara jazzy itu akan membawa serta Gerald Situmorang. Sebab, saya tahu single barunya yang berjudul “Gitar” itu dia nyanyikan dengan petikan gitar dari gitaris andal favorit saya. Ah, tapi ternyata Gerald tidak sedang ada di Jakarta.

Namun saya tidak sebegitu kecewa, sebab suara Ify sejak dahulu selalu saya suka. Sebetulnya saya pun berharap agar bisa melihatnya langsung bernyanyi dengan memainkan piano. Sayangnya, karena keterbatasan waktu yang hanya memungkinkannya menyanyikan tiga lagu saja, ya sudahlah. Semoga akan ada kesempatan yang lainnya.

Angela Vero dan Yakop Ferdinand merupakan nama baru yang saya tahu hari itu. Namun, Yakop bisa begitu menarik perhatian saya dengan lagu pertama yang dinyanyikannya. Mebawakan “Sementara” milik Float merupakan pilihan yang jenius, bagi saya. Sebagai pencinta musik indie, saya langsung girang dan turut serta bernyanyi bersamanya!

Playlist Harian Live di d’Hot Music Day 2018

Bukan hanya itu, setelah menyanyikan single-nya yang bertajuk “Mendua”, dia juga menyanyikan lagu lama dari Lobow yakni “Kau Cantik Hari Ini” yang menutup penampilannya dengan indah. Seriously, Yakop ini musisi yang cerdas. Sangat tahu bagaimana caranya mengambil perhatian orang-orang yang, mungkin, masih begitu asing dengan namanya. Bagi saya, Yakop sangat berhasil dengan penampilannya.

Sesi kedua, bisa dibilang, adalah favorit saya. Jadi, mau saya bahas semuanya! Diisi oleh Dengarkan Dia, Nadya Fathira, Armand Maulana, dan Vidi Aldiano secara bergantian.

Lagu “Nurlela” aransemen Trio Lestari berhasil dibawakan oleh Dengarkan Dia dengan begitu apik. Ah, ya, saya suka melihat sepasang suami istri—Ayu dan Ditto—di atas panggung. Manis, tapi enggak berlebihan. Jadi, satu temannya yang juga ada di atas panggung enggak kelihatan kasihan-kasihan amat. Eh.

“Bosan itu pasti, tapi kita tak saling pergi…”

Playlist Harian Live di d’Hot Music Day 2018

Single “Bersenyawa” dan “Teman Tapi Menikah” pun dibawakan dengan menebarkan kebaperan ke seluruh venue acara. Yang begini ini, nih, yang suka bikin pengin nikah segera. Ya, intinya mereka adalah salah satu relationship goals versiku. Kenapa? Karena pasangan yang berkarya bersama itu selalu tampak luar biasa.

Selanjutnya, panggung diisi oleh Nadya Fathira. Penyanyi yang lagunya enggak pernah absen di keseharianku itu pun wujudnya baru kuketahui di d’Hot Music Day 2018 beberapa hari lalu. “Lekas Pulang” adalah salah satu favoritku dari Nadya Fathira. Dan, beruntungnya, hari itu bisa mendengarkan langsung dari penyanyinya. Bahagiaku, sesederhana itu saja.

Siapa, sih, yang enggak tahu Armand Maulana? Vokalis band Gigi yang sudah berkiprah lama di Indonesia ini ternyata membuat solo project sejak beberapa tahun terakhir. Walaupun enggak bisa dibilang sering, tapi aku pun terkadang mendengarkannya. Ada aura yang berbeda, Armand Maulana tampak lebih kalem dalam solo project-nya.

Playlist Harian Live di d’Hot Music Day 2018

Puncak kemeriahan di sesi kedua ini ada saat panggung dikuasai oleh Vidi. Penyanyi yang saat awal kemunculannya selalu saya mirip-miripkan dengan Joshua Suherman ini begitu berhasil membawa suasana dan mengajak semua yang hadir untuk bernyanyi bersama. Saya baru tahu kalau pembawaan seorang Vidi Aldiano ternyata seasyik itu.

Sesi berikutnya, ada Ardhito Pramono dengan keyboard-nya, Badai Romantic Project, Novita Dewi, dan Volmax.

Sejujurnya, saya agak mempertanyakan kenapa Badai memilih Julian untuk mengisi vokal di Badai Romantic Project. Kalau boleh mengkritik, Badai salah pilih. Sebab, lagu-lagu Badai yang memiliki kedalaman lirik itu tidak pas dinyanyikan oleh Julian. Baik dari segi karakter suara maupun stage act. Aduh, beda sekali dengan Sammy.

Mungkin, saya memang cukup sulit move on dari Kerispatih dan Sammy. Karena bagi saya, lagu-lagu Badai itu begitu lekat, cocok, pas, mantap, nge-blend dengan suara dan penjiwaan seorang Sammy Simorangkir. “Lagu Rindu” yang dinyanyikan oleh Julian dengan versi Badai Romantic Project benar-benar kehilangan rasanya, beda jauh dengan Sammy versi Kerispatih tentunya. Mahapatih patah hati. Duh, sedih saya kalau ingat.

Playlist Harian Live di d’Hot Music Day 2018

Kalau Badai punya Badai Romantic Project, ternyata personel-personel Ungu Band juga punya side project nih. Enda dan Oncy membentuk sebuah grup baru dengan aliran yang berbeda jauh dengan Ungu. Volmax, namanya. Dengan mengusung musik EDM yang sedang digandrungi oleh jiwa-jiwa muda kekinian, Volmax menutup sesi ketiga tersebut dengan jedag-jedug yang meriah.

Sesi keempat kutebak akan jadi sesi kesukaannya Ilham. Sejak awal yang membuatku begitu excited menginginkan Ilham hadir adalah keberadaan Fade 2 Black sebagai pengisi acara. Okey, jadi sesi ini diisi oleh Rendy Pandugo, Adrian Khalif, dan Fade 2 Black.

Suasana musik di d’Hot Music Day 2018 ini dibangun dengan sangat baik, menurut saya. Dari yang awalnya slow, lama-lama jadi lebih nge-beat dan enak untuk bergoyang.

Playlist Harian Live di d’Hot Music Day 2018

Rendy Pandugo menarik perhatian dengan kegigihannya belajar bernyanyi. Dia menyatakan bahwa pada awalnya, dia tidak bisa bernyanyi sama sekali, hanya bisa bermain gitar saja. Namun perlahan pelajarannya bernyanyi dimulai dari mengamen dan bernyanyi di kafe-kafe sampai dia bisa tahu, “Oh, begini toh caranya nyanyi.” Belajar dari sebuah proses, contoh nih, Gaes!

Adrian Khalif dengan hiphop-nya dilanjutkan dengan Fade 2 Black dengan rap-nya. Sesi ini benar-benar mengajak penonton untuk mulai rileks dan bergoyang!

Sejak awal Fade 2 Black menampakkan wujudnya, Ilham sudah salah tingkah duluan; nyenggol-nyenggol lalu melotot kesenangan. Pemandangan langka. Sementara saya, yang sejatinya enggak terlalu tertarik dengan rap, ya biasa saja. Sejujurnya, saya baru tahu belakangan kalau Fade 2 Black punya album sendiri. Karena, sejak zaman SMP, saya tahunya mereka featuring dengan Bondan Prakoso.

Playlist Harian Live di d’Hot Music Day 2018

Album terbaru mereka berjudul “Tabik”. Sama, ya, kayak salam yang hampir selalu saya pakai untuk menutup tulisan di blog ini. Jadi, saya sebetulnya sudah tidak asing lagi. Dari sekitar tiga atau empat lagu yang dibawakan oleh Fade 2 Black, hanya lagu terakhir yang merupakan medley dari beberapa lagu lawasnya yang bisa ikut saya nyanyikan. Namun, pecahnya suasana benar-benar terasa. Meriah!

Sesi terakhir, diisi oleh NonaRia, The Overtunes, Virzha, Mulan Jameela, Orkes Moral Pancaran Sinar Petromak, Eka Gustiwana feat. Geng Ojol, Elek Yo Band, Institut Musisi Jalanan, Tanayu, Nev feat. Dea.

Welcome to the club, NonaRia! Saya sudah mengikuti NonaRia di akun Spotify cukup lama ternyata. Mereka menyuguhkan musik indie yang khas dan dengan cara yang menyenangkan. Lirik-lirik yang jenaka, tapi mengandung pesan tersirat. Nah, nah, itu yang membuat saya cinta mati dengan para musisi indie. Mereka selalu bisa mendapatkan cara terbaik untuk mengkritik dengan cantik.

Playlist Harian Live di d’Hot Music Day 2018

Tiga lagu milik NonaRia—“Sayur Labu”, “Maling Jemuran”, dan “Santai”—seperti menghipnotis kami agar tidak melepas tatapan dari mereka. Dan, penampilannya ditutup dengan “Aksi Kucing” dari White Shoes and The Couples Company. Saya membayangkan, andai saja sang vokalis tidak memegang sner drum, pastinya aksinya akan lebih lincah berloncatan ke sana kemari. Huehehe.

Saya suka ketika melihat banyak dari penonton yang tampak tercengang dan senang dengan apa yang disajikan oleh NonaRia. Semoga musisi indie semakin mendapat tempat di hati masyarakat. Dan, semoga kritikan-kritikan di balik lagu-lagunya bisa lebih didengar dan dimaknai sebagaimana mestinya. Aamiin.

Sebenarnya, sesi malam tersebut bisa dibilang acara puncaknya. Namun, hanya NonaRia dan Orkes Moral Pancaran Sinar Petromak yang sanggup membuat saya tersenyum senang mendengarkan apa yang mereka sajikan.

Orkes Moral Pancaran Sinar Petromak merupakan sebuah grup orkes yang sudah berdiri lebih dari empat puluh tahun. Empat puluh tahun! Itu baru umur grupnya saja, ya, bisa terbayang kan bagaimana penampakan personel-personelnya?

Playlist Harian Live di d’Hot Music Day 2018

Grup orkes yang penyebutannya disingkat dengan Om PSP ini digawangi oleh beberapa opa enerjik yang tampilannya tentu tidak kalah dengan yang muda-muda. Selayaknya grup orkes pada umumnya, musik yang digelar oleh Om PSP ini begitu ramai di telinga. Untungnya, kepiawaian mereka dalam memegang alatnya masing-masing tidak membuatnya tumpang tindih ketika dibawakan.

Hal yang kemudian saya perhatikan dari Om PSP adalah musik bisa menjadi jawaban jika kita ingin tetap sehat, awet muda, dan ceria.

Saya sempat kaget ketika mengetahui bahwa menteri-menteri negara ini pandai-pandai dalam bermusik. Beberapa kali di beberapa acara yang berbeda, memang, pernah ada beberapa menteri yang naik ke atas panggung untuk bernyanyi. Namun, keberadaan Elek Yo Band sebagai band yang digawangi oleh Pak Budi Karya Sumadi—Menteri Perhubungan—baru saya ketahui di d’Hot Music Day 2018. 

Playlist Harian Live di d’Hot Music Day 2018

Selain Pak Budi Karya Sumadi, ada beberapa petinggi negara lainnya yang hadir. Termasuk juga di dalamnya Bapak Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno. Dengan pakaian putih-putih, bapak-bapak pejabat ini begitu membaur dengan kami.

Saya rasa, d’Hot Music Day 2018 yang mengusung tema “Musik untuk Semua” ini benar-benar menyuguhkan musik selama belasan jam untuk berbagai kalangan dan membiarkan semua berbaur di dalamnya, baik yang hadir di venue acara maupun yang menonton siaran langsungnya lewat DetikHOT.

Peringatan Hari Musik Nasional kali ini begitu menggembirakan bagi saya sebagai penikmat musik di Indonesia. Harapan saya, sama saja dengan yang sepanjang hari disampaikan oleh para musisi yang hadir di acara. Semoga musik Indonesia lebih bisa menjangkau pasar yang lebih luas, adanya supremasi hukum bagi musisi dan komposer Indonesia, dan tentunya agar kita semua lebih mencintai musik-musik dari musisi Indonesia.

Kepanjangan, ya? Maaf, ya. Sekarang, kamu bisa lihat seberapa cintanya saya dengan musik, kan?

Selamat Hari Musik Nasional!

Playlist Harian Live di d’Hot Music Day 2018






Tabik!





Pertiwi

You Might Also Like

2 komentar

  1. Waaa. Jadi mau lagi ke event ini. Memanjakan telinga selama 11 jam, lho. Siapa sih yang nolak? Hahaha. Btw, aku kok melotot pas Fade 2 Black masuk stage i piyee? Masak malah melotot? Wkwkwk. Untung nggak sempet kamu abadikan momen itu.

    BalasHapus
  2. Paragraf pertamamu kereeeeen. Musik adalah ungkapan hati paling jujur dan memang tak berkhianat. Bahkan dalam kondisi paling buruk, musik jadi teman yang paling menenangkan. Suka banget sama kalimatmu, Kak. Sehat selalu yak

    BalasHapus

Kesalahan orang-orang pandai ialah menganggap yang lain bodoh, dan kesalahan orang-orang bodoh ialah menganggap orang lain pandai. - Pramoedya Ananta Toer