Gelora Pancasila dalam Karya | Your Favorite Devil's Advocate
sponsored

Gelora Pancasila dalam Karya

Senin, Agustus 21, 2017

Gelora Pancasila dalam Karya
Minder sih, ini gak ada apa-apanya dibanding karya di bawahnya nanti.

Bagi kamu-kamu yang mengikuti akun Instagram saya, pasti kamu akan tau benar bahwa saya sedang suka-sukanya mengunggah hasil karya tangan saya yang berupa handlettering. Bagi yang belum mengikuti akun Instagram saya, cobalah kalian ikuti dulu akun @pertiwiyuliana. InsyaAllah akan selalu berusaha mengunggah gambar-gambar yang nikmat dipandang ketika lewat di timeline kamu. Ehehe.

Kesukaan saya terhadap seni menulis yang satu ini sebenarnya bukan hadir baru-baru ini saja. Sejak tahun 2014 lalu, saya sudah tertarik pada handlettering. Perkenalan pertama saya dengan handlettering ini dimulai dari seorang ilustrator yang bekerja secara cuma-cuma di majalah daring yang saya buat, Bagaskara Panuluh Jagad. Dia memberikan saya hasil karya tangannya untuk menghibur saya yang sedang tidak enak badan dan harus mengalihkan tugas saya di majalah itu kepada orang lain. Sayangnya hasil karya tangan Bagas yang lalu belum berhasil saya temukan kembali karena sudah beberapa kali mengganti gawai. Heu.

Gelora Pancasila dalam Karya
Handlettering karya Hartawati RS (IG: @hartawatirs), Surabaya
Sejak itulah saya mengenal belmen yang merupakan akronim dari belajar menulis. Mengkreasikan tulisan menjadi lebih apik, tepatnya. Bukan seperti belajar menulis yang sebelumnya saya kenal. Pelajaran baru! Saya selalu suka itu. Saya memang sudah sempat mencoba untuk membuatnya pada tahun 2015 setelah melihat-lihat akun Instagram orang lain dan tutorial di Youtube. Namun, saya baru berani memakai alat-alat yang dikhususkan untuk itu mulai beberapa bulan lalu dan mengunggahnya di akun media sosial saya.

Oh iya, terima kasih sebelumnya untuk teman-teman dari Square Hurufraktur yang sudah membuat saya banyak belajar. Walaupun jelas masih belum apa-apa jika dibandingkan dengan mereka. Saya bahagia mengenal mereka yang sangat semangat berkarya. Aura positifnya meletup-letup! Dan luar biasanya lagi, di momen kemerdekaan ini mereka beramai-ramai mengunggah hasil karyanya sebagai bentuk kecintaan terhadap Indonesia. Jangan ditanya hasilnya seperti apa, mereka semua membuat saya geleng-geleng kepala.

Gelora Pancasila dalam Karya
Handlettering karya Afan Muchammad (IG: @afanmuchammad_), Temanggung
Hadirnya media sosial, bagi saya pribadi, memang banyak sekali mendatangkan nilai positif. Salah satunya, ya, dalam hal berkarya. Orang-orang bisa lebih mudah membagikan karyanya dan menjalin persatuan lewat karya. Tanpa gembar-gembor melalui pelantang suara dan turun ke jalan, mereka menunjukkan kecintaannya terhadap Indonesia dengan cara yang begitu menyenangkan. Yang pastinya gak ricuh dan menghilangkan makna persatuan dong ya. Gelora Pancasila dalam karya. Wuzz!

Ngomong-ngomong soal berkarya dan Indonesia, UKP-PIP menyelenggarakan Festival Prestasi Indonesia yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center pada tanggal 21-22 Agustus 2017 dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan ke-72 Republik Indonesia. Sebelumnya, UKP-PIP ini adalah singkatan dari Unit Kerja Presiden – Pembinaan Ideologi Pancasila yang merupakan lembaga nonstruktural yang didirikan pada tahun 2017 melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 54 Tahun 2017 tentang Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila.

Gelora Pancasila dalam Karya
Mural karya Faishal Mahdy (IG: @shaltype), Magelang
“UKP-Pancasila mencoba mengarusutamakan visi sejarah yang lebih optimis dengan ikut membangun tradisi mengapresiasi kinerja positif dan prestasi 72 putra-putri bangsa. Langkah itu antara lain digagas melalui penyelenggaraan Festival Prestasi Indonesia.” jelas kepala UKP-Pancasila, Yudi Latif.

Salah satu kriteria untuk menjadi ikon prestasi adalah pernah memperoleh penghargaan atau juara tingkat nasional dan internasional. Jika belum mendapatkan penghargaan, yang dilihat adalah apakah karya dan tindakan ikon tersebut memiliki dampak nyata dan pengaruh yang besar bagi lingkungan maupun profesinya. Kriteria lain adalah sang ikon harus affirmatif dan representatif.

Gelora Pancasila dalam Karya
Handlettering karya Muhamad Bachtiar (IG: @muhamadbachtiar_), Jakarta
Ikon-ikon yang hadir dalam Festival Prestasi Indonesia ini dibagi menjadi empat kategori, yaitu: saintis dan inovator, olahraga, seni budaya, dan pegiat sosial. Mari kita mengawang-awang terlebih dahulu. Jika teman-teman dari Square Hurufraktur tadi benar-benar serius dalam karya-karyanya sampai mendapat penghargaan di kancah nasional dan internasional, bukan gak mungkin kalau di tahun-tahun mendatang akan ada nama mereka di jajaran ikon prestasi untuk kategori seni budaya yang hadir dalam Festival Prestasi Indonesia.

Sebagai anak-anak muda harapan bangsa, sudah sepatutnya kita terus memupuk pribadi unggul. Jangan pakai media sosial untuk nyinyir, apalagi sampai kasus bullying. Lebih baik berkarya dan membuat Indonesia bangga. Bagaimana caranya? Ya tentunya dengan menjadikan Pancasila sumber inspirasi maju! Mengamalkan nilai-nilai yang ada dalam butir Pancasila di kehidupan sehari-hari itu perlu. Namun sebaiknya, jangan berat di satu sisi. Sebab kelima sila tersebut semestinya jalan seiring.

Gelora Pancasila dalam Karya
Handlettering karya Baiq Azqiana (IG: @baiqazqiana), Lombok
Well, untuk kamu yang masih penasaran dengan Festival Prestasi Indonesia, bisa langsung intip akun-akun di bawah ini, ya.

Facebook Page:
GenPancasila
Twitter:
@ukp_pancasila
Instagram:
@ukp_pancasila

Kamu gak akan nyesel kok dengan mengikuti akun-akun di atas. Malah bisa jadi, kamu akan menemukan sumber inspirasi baru dalam berkarya dan mengarahkan hidupmu. Yuk, semangat, yuk!

Gelora Pancasila dalam Karya
Handlettering karya Afan Muchammad (IG: @afanmuchammad_), Temanggung








Tabik!




Pertiwi

You Might Also Like

48 komentar

  1. Wah.. kok postingan kita bahas pancasila gitu gitu? Waaah sama. Serasi. Wkwkwk. Ayo gelorakan semangat berkaryaa. Biar makin oyee!

    BalasHapus
  2. Gelora Pancasila kalo di Surabaya jadi nama stadion sih haha

    BalasHapus
  3. Aku juga pngen belajar lettering karena ini adalah salah satu cara terbaik selain meditasi dan mewarnai untuk menghilangkan stres hehehe..
    Hari ini acaranya masih ada kan? Yuk pergi bareng, Ntiw

    BalasHapus
  4. Wa waaa handlettering! Sebagai seseorang yang memilik tulisan jelek, saya selalu iri melihat orang-orang yang bisa handlettering. Sudah gitu, media sosial bisa menjadi cuplikan portfolio buat orang-orang yang menyukai handlettering! Dan acaranya sepertinya menarik hehehe.

    BalasHapus
  5. Duh hand letteringnya bagus banget. Kapan ya aku bisa bikin kaya gitu. Selama ini gak bisa

    BalasHapus
  6. Saya salah satu penikmat karya2 handlettering, dan itu, kerennn banget menurut sy

    BalasHapus
  7. Wah sayang saya ngga mengikuti akun instagramnya hehe.. hand letteringnya bagussss kereen.. jadi pengen ngegambar lagi hobi waktu SD dulu

    BalasHapus
  8. Senang melihat, tapi belum pernah mencoba untuk belajar handlettering.
    Sekalinya beli buku, malah buku doddle...hiihi...jadi saya cuma berani mewarnai handlettering orang lain.

    Ternyata membuat handlettering membutuhkan keberanian.
    Ya,
    Keberanian dalam berkarya.

    BalasHapus
  9. wuihh bagus² hasil handlettering mba.. warna dan lekukan garisnya Indonesia banget! Semoga semakin banyak orang yang mengamalkan nilai² Pancasila.. btw saya buatin handlettering tulisan Tomi Purba donk mba hahaha

    BalasHapus
  10. Wah...hasil handlettering punya Tiwi baguus.. Kayaknya harus punya bakat seni untuk bisa menulis sebagus itu ya...
    Seneng lihat anak muda sekarang yang selalu berkarya dan bisa membuat bangga Indonesia. Apalagi kalau nilai-nilai Pancasila menjadi landasan utamanya. Kereen...!!

    BalasHapus
  11. Mengamalkan nilai2 pancasila itu memang harus dilakukan sejak dini
    Tapi sayang banget anak2 sekarang kayak kurang faham gitu tentang pancasila. Mungkin karena gak kelihatsn role modelnya kali ya
    Untung ada acara festival itu ya, jadinya role model pancasilais dihadirkan. Jelas wujudnya. Eh tapi anak2 pada datang kesana kah?

    Btw, handletteringnya bagus
    Aku juga lagi berproses bikin,hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya sejak dini harus udah "diajak" untuk paham

      Hapus
  12. pada fokus sama tulisan tangannya hmmmm

    aku juga sih, maklum tulisan tangan saya kurang bagus, lihat postingan ini jadi terkagum-kagum hehe

    BalasHapus
  13. salut dengan ketelatenan orang orang yang jago Hand lettering, detail dan rumit kalo kata saya hihihi

    BalasHapus
  14. huaahaa, jadi fokus ama gambarnya kak, itu keren banget, butuh telaten dan fokus ya. salut

    BalasHapus
  15. Handlettering sekarang lagi ramai ya. Aku bisa nulis lengkak-lengkok aja udah seneng, tp gak sebagus gambar di atas. Skrg malah jarang bgt nulis tangan, mgkn malah kaku deh

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku awalnya juga gitu heu, sampai sekarang masih sih :(

      Hapus
  16. Iya ya, Pancasila nyata bisa kita aplikasikan ke berbagai kegiatan, salah satunya ya lattering ini.. keren Tiw..semoga kelak kamu mampu mengharumkan nama bangsa melalui karya tanganmu.

    BalasHapus
  17. Tiwi...lama lama aku makin naksir sama handlettering kamu. Hayooo teruskan berkarya ya...


    Aku suka semangat kamu.

    BalasHapus
  18. Karya anak anak muda Indonesia keren keren ya.kita pantas bangga masih banyak anak muda yang berprestasi dan semoga jd inspirasi anak anak muda yg msh nyari jati diri dlm hal yg kurang baik

    BalasHapus
  19. pancasila sebagai saksi pedoman bangsa indonesia. perlu di apresiasikan dalam seumur hidup rakyat bangsa indonesia.

    BalasHapus
  20. kok cakep ya..

    itu handletteringnya

    hmm kalau mau jadi ikon prestasi indonesia harus ada prestasi tingkat nasional ya..

    berarti aku harus berjuang kembali.. krn baru tingkat kecamatan hahhahah

    btw setuju banget, pancasila harus diresapi oleh kita para generasi muda ini, supaya apa supaya kegiatab yg kita lakukan positif dan bermanfaat, syukur syukur bisa menginspirasi org lain.

    BalasHapus
  21. Karyanya Tiwi bangus banget kulihat di IG, dan sangat inspiratif bagi orang yang tulisannya ceker ayam kaya aku ini. Sama kaya UKP PIP sangat inspiratif untuk anak muda dalam memahami Pancasila.

    BalasHapus
  22. Bagus-bagus karyanya, bisaan bikin handlettering kaya gitu. Secara tulisan tangan sendiri mirip cakar ayam.

    BalasHapus
  23. Apakah ada bedanya, antara lettering dengan gambar doodle?
    Sekarang ini lagi marak bgt pembuatan tulisan yg diperindah, dan mengingatkan saya pada salah satu episode kartun spongebob, yg mana spongebob dapat tugas membuat esai, namun sampai beberapa jam menjelang deadline dia hanya bisa menulis huruf "THE" namun dengan gaya yg diperindah seperti yg di atas dlm tulisan ini ^^

    Saya tidak menyangka jika saat ini, pembuatan tulisan tulisan Indah seperti itu sudah menjadi sebuah ladang bisnis yg menjanjikan, apalagi di kalangan anak muda yg sedang merayakan anniversary-nya atau undangan nikahan..

    Eh btw, apakah saya salah lihat atau memang tidak ada, di dalam tulisan ini, perihal lettering karyamu, wi?

    BalasHapus
  24. Semoga sukses iya dengan Handlettering nya.

    Gambar handletteringnya bagus-bagus.

    Ak setuju, kalo media sosial digunakan untuk berkarya, bukan untuk nyiyir dan menyebarkan berita hoax.

    Salam pancasila :-)

    BalasHapus

Kesalahan orang-orang pandai ialah menganggap yang lain bodoh, dan kesalahan orang-orang bodoh ialah menganggap orang lain pandai. - Pramoedya Ananta Toer