Jaminan Masa Depan Ada di Tangan Kita | Your Favorite Devil's Advocate
article

Jaminan Masa Depan Ada di Tangan Kita

Sabtu, Mei 07, 2016


Jaminan Masa Depan Ada di Tangan Kita

Perkenalan seringkali membawa anugerah berupa kebahagiaan. Pun dengan perkenalanku dengan seseorang. Seseorang yang pada akhir 2012 lalu pernah membawa aku pada perkenalan akan dunia baru. Dunia pendidikan. Namun tunggu dulu, dunia pendidikan yang dikenalkannya bukanlah dunia pendidikan yang biasa kita kenal. Bukan dunia pendidikan yang berada di bawah kurikulum milik pemerintah.

Mereka menyebutnya sebagai sekolah alternatif.

Kurang lebih delapan bulan kubergabung dengan mereka, menikmati pelajaran yang tidak aku dapatkan di sekolah. Hingga akhirnya aku harus mundur dari keikutsertaanku demi studiku sendiri. Sekitar awal tahun 2015 lalu, orang tersebut kembali menghubungiku lagi. Beliau mengatakan bahwa ada beberapa orang adik yang akan melanjutkan kuliah dengan dana dari seorang donatur yang begitu dermawan. Wah, jelas saja aku sangat excited saat itu, sebab salah satu di antara adik itu ingin melanjutkan studinya di tempatku belajar juga.

Namun beberapa bulan kemudian, saat pengumuman jalur undangan diterima, kabar yang kurang baik kudapatkan.

“Gak keterima, Wi. Mau nyoba lagi tahun depan, tapi Atika udah nyerah. Mau kerja dulu katanya baru kuliah, kayak kamu. Ini kakak-kakak yang lain mau bantu Anisa belajar lagi buat ikut tes tahun depan.”

Ikut sedih, sih, jelas. Sebab, adik-adik di sana sangat kuhapal binar matanya. Mereka begitu ingin terus dan tetap belajar. Namun, ya, kondisi ekonomi keluarga mereka yang kebanyakan adalah petani agaknya belum cukup memberi fasilitas pendidikan yang baik untuk masa depan mereka.

Jaminan Masa Depan Ada di Tangan Kita


Setahun kemudian—atau tepatnya beberapa minggu yang lalu—aku kembali bertanya pada beliau perihal satu adik yang tadinya ingin tetap melanjutkan perjuangan pendidikannya. Dan kabar yang kudapat adalah…

“Iya, jadi Anisa pun memutuskan untuk tidak melanjutkan proses beasiswanya. Dia bilang, dia gak berani ambil risiko kalau di Jakarta. Orangtuanya juga khawatir, akhirnya Anisa mundur. Dia memutuskan untuk bekerja di Rangkas Bitung bersama omnya. Katanya, uang gajinya buat bantu-bantu orangtua.”

Makin-makinlah sedihnya. Sebab, Anisa ini dulunya cukup dekat denganku. Anak yang sangat rajin dan selalu menyambutku dengan senyumnya dan sapaan riang, “Kak Tiwi!” Dia punya passion yang tinggi pada bidang yang pun kugeluti. Makin mirisnya lagi, banyak sekali anak-anak penenus bangsa yang memiliki banyak kelebihan tetapi harus bungkam, karena ekonomi.

Ialah masalah yang tak kunjung usai, tak juga selesai. Namun, bukan sesuatu yang tepat pula jika kita—orang yang mengetahui atau menyaksikan hal tersebut secara langsung—untuk menuding dan menyalahkan pihak-pihak tertentu. Apa gunanya?

Aku pun bukan berasal dari keluarga yang berlebih harta. Maka agaknya, aku paham benar bagaimana perasaan adik-adik kecilku itu. Iya, aku masih menjadi perempuan beruntung yang dapat mengenyam pendidikan tinggi hingga di tingkat ini. Aku sangat bersyukur, walau lika-likunya kadang seringkali membuatku ingin berhenti.

Yang pasti, aku ingin berusaha lebih giat untuk memperbaiki hidupku untuk kini dan nanti. Sebab aku tak ingin anak-anakku nanti harus jatuh bangun untuk mendapatkan haknya sebagai manusia yang terdidik.

Asuransi Pendidikan PasarPolis
Asuransi pendidikan.

Asuransi pendidikan memberikan fungsi proteksi yang memungkinkan dana pendidikan tetap tersedia untuk anak, meskipun orangtua telah meninggal, sakit kritis, atau mengalami cacat yang menyebabkan orangtua tidak bisa bekerja lagi. Bagi banyak orangtua yang telah paham bagaimana pentingnya pendidikan bagi buah hati, agaknya frasa tersebut bukan lagi menjadi sesuatu yang asing. Banyak sudah yang mengambil jalan ini untuk memupuk bagian kecil dari impian besar anaknya di depan nanti. Banyak pula penyedia jasa asuransi yang tersedia di negeri ini, salah satunya adalah www.pasarpolis.com

Asuransi Pendidikan PasarPolis

Asuransi Pendidikan PasarPolis

Dengan tahapan dan jaminan asuransi dari www.pasarpolis.com yang mudah dan cepat, agaknya bayang-bayang perihal lama dan rumitnya apply asuransi untuk jaminan keluarga kita nantinya telah dapat ditepiskan. Kelengkapan dari pilihan asuransi yang tersedia pun menjadi nilai lebih yang dapat dipertimbangkan sebagai pilihan. Untuk keluarga, tentu selalu ingin yang terbaik bukan?

Jadi, sudahkah kita merancang dengan matang perihal masa depan keluarga?






Salam sayang,



Pertiwi Yuliana


You Might Also Like

5 komentar

  1. artikelnya beh buat anak cucu keren tpi :)

    BalasHapus
  2. Pendidikan ternyata sama pentingnya, banyak yg menunda-nunda, banyak juga yg berhenti karna masalah ekonomi.

    Pake asuransi? Boleh juga. Penting.

    BalasHapus
  3. pendidikan makin kesini makin mahal, udah kerja aja dah biar langsung dapet duit hehehe. BTw, asuransi pendidikan cocok banget buat pasangan yang baru menikah, biar anaknya nanti gak repot lagi pas mau ngelanjutin ke pendidikan selanjutnya. :D #benergaksihgue hehe

    BalasHapus
  4. Jaminan masa depan ada di tangan ku :D

    BalasHapus

Kesalahan orang-orang pandai ialah menganggap yang lain bodoh, dan kesalahan orang-orang bodoh ialah menganggap orang lain pandai. - Pramoedya Ananta Toer