Perihal Perempuan dan Menunggu | Your Favorite Devil's Advocate
article

Perihal Perempuan dan Menunggu

Rabu, Februari 17, 2016

Perihal Perempuan dan Menunggu


Katanya, menunggu adalah hal yang sangat tidak disukai oleh banyak orang. Bagaimana tidak? Kegiatan menunggu—apalagi dilakukan sendirian—jelas akan membuat pelakunya merasa bosan, lelah, dan hal-hal menyebalkan lain yang akan muncul kemudian. Siapa yang tidak pernah merasakan bosannya menunggu? Mulai dari hal paling sepele, seperti menunggu jemputan, sampai pada hal yang lebih dalam, seperti menunggu dia kembali pada pelukan. Yah. Namanya juga hidup. Bukan melulu tersaji sesuai dengan apa yang ada dalam bayangan saat melihat gambar di buku menu, melenceng dari ekspektasi hingga terjun jauh pun bukan hal yang perlu untuk dituntut.

Well, akan menjadi hal yang menakutkan jika menunggu ditambah dengan kata perempuan. Perempuan yang menunggu, menunggu dalam waktu yang lama. Banyak kaum adam yang seringkali kewalahan ketika perempuan kesayangan menunggunya terlalu lama.  Marah, ngambek, dan hal-hal semacamnya dianggap sebagai sesuatu yang lumrah dilakukan oleh perempuan kepada lelakinya ketika dia menunggu terlalu lama. Namun, benarkah?

Lumrah, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sesuatu yang biasa atau lazim. Yap, memang sudah menjadi semacam kebiasaan dari keberadaan adegan ambek-ambekan atau marah-marahan ketika perempuan menunggu terlalu lama. Pandangan orang umum akan melihat dengan, “Ya iyalah ceweknya marah, lagian datangnya ngaret gitu cowoknya. Wajar aja.” Bukan hal yang jarang pula orang lain yang melihat adegan tersebut akan ikut memunculkan sumpah-serapah kepada kaum adam. Mungkin demikianlah mengapa timbul kalimat yang sangat menyebalkan perihal kehidupan berpasangan, yaitu, Cowok selalu salah, cewek selalu benar.

Padahal, tidak selamanya semua keterlambatan adalah murni kesalahan mereka. Ngenes gak, sih? Kalau kata kakak kelas gue, “Kalian harus bersyukur ada di jurusan bahasa dan sastra Indonesia. Kita mempelajari apa yang jurusan lain gak pelajari, yaitu soal sudut pandang.”

Amarah, seringkali menguasai situasi. Membelenggu diri dari segala hal yang sebenarnya terjadi. Pada akhirnya, kita sampai pada jalan tak berujung dari emosi. Dan jika kita berada di suatu tempat, panas yang terus-menerus berkuasa akan membuat kita ingin cepat pindah, kan? Berlakulah juga dalam sebuah hubungan. Girls, mau bikin pacar kamu gerah? Jangan.

Coba kita ubah sudut pandang dari yang biasa dibilang lazim oleh oang-orang kebanyakan. Kuncinya hanya dengan membuka diri untuk diam, bertanya, dan menerima. Bukan diam, bertanya, dan marah.

“Kenapa terlambat?”

“Ada apa di jalan?”

“Kamu baik-baik aja? Aku sudah lama di sini, khawatir nunggu kamu.”

Lebih enak mana jika dibandingkan dengan:

“Lama banget, sih!”

“Kamu, tuh, buang waktu aku buat nunggu tau, gak?”

“Dari mana aja? Selingkuh, ya?”

Untuk kaum adam yang perempuannya sedang dilanda emosi berlebih, harap sabar, ya. Yang penting, sih, tetap jujur aja kalau ada apa-apa yang menghambat pertemuan kalian. And Girls, tolong lebih percaya bahwa lelaki kalian itu sayang sama kalian, gak akan biarin kalian nunggu untuk hal yang sia-sia atau gak ada faedahnya. Tanya dulu ada apa, kenapa, jangan langsung marah. Hubungan yang harmonis gak akan datang dari luar, kulik lagi kurang dan lebihnya kamu dan pasangan supaya bisa saling berbenah dan berjalan lebih lancar di depan.

Bolak-balik memandangi jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya akan menjadi kode keras bahwa kalian sedang menunggu. Please, jangan terlalu menampakkan hal demikian. Pertama, akan membuat kalian semakin dan semakin kesal karena merasa pergeseran jarum jam berjalan sangat lambat. Kedua, bukan pemandangan yang baik untuk orang sekitar. Daripada sibuk-sibuk kesal, sebetulnya kita bisa lho mengubah fokus kita pada hal lain supaya lupa bahwa kita sedang menunggu. 

Jadi, kalimat subjektif macam, Cowok selalu salah, cewek selalu benar,” bisa kita tiadakan keberadaannya. Toh, apa untungnya dengan selalu dianggap benar di atas kesalahan yang kita lakukan? Jangan bangga, jangan. Itu hanya akan membuat kita terlena dengan keburukan, hingga akhirnya semakin jauh dari kata sadar. Mau jadi perempuan idaman yang smart, dong? Kalau gitu, mulailah lebih membuka diri. Di dunia ini bukan hanya kamu sendiri.

Oh iya, ini gak hanya berlaku untuk yang berpasangan aja, sih. Pokoknya, untuk perempuan-perempuan yang sedang menunggu: think positive before you act.





Salam,




Pertiwi

You Might Also Like

18 komentar

  1. Hehe jadi inget kalo sama temen suka marah kalo kita udah nunggu padahal cuman semenit. Tapi aku sendiri suka ngaret kalo janjian sampe satu jam ngaretnya..
    T_T

    BalasHapus
  2. Heheee, tulisan ini jadi tamparan tersendiri buat aku. Aku memang suka kesel kalo nunggu, nunggu temen, nunggu pacar atau siapapun. Aku anaknya nggak sabaran, sih. Hahaa

    Aaa iya bener Tiw, kita bisa mengubah fokus kita dgn ngelakuin hal lain, biar nggak ngerasa kalau kita sedang menunggu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya dengan ngubah fokus jadi gak terpaku sama nunggu itu aja. Biar gak kesal sendiri hehehe

      Hapus
  3. selain "menunggu" kata "terserah" kadang jadi sumber konflik hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Okey, lain kali bahas kata "terserah", ya hahaha terima kasih idenya.

      Hapus
  4. Nunggu emang bosenin, sih. Tapi untung kita hidup dijaman canggih. Sambil nunggu bias main COC, dan football manager.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak suka game, saya buka-buka sosmed aja udah seneng hehe

      Hapus
  5. Untuk para cewe harus baca ini nih.
    Cowo bisa terlambat karena ada suatu alasan angan asal nuduh selingkul.

    BalasHapus
  6. nunggu apa yang paling enak hayo....

    BalasHapus
  7. Yang masih gue gak ngerti,,,cewe itu suka banget bahas-bahas masa lalu...

    BalasHapus
  8. Menunggu memang sangat menyebalkan, nunggu semenit seperti satu jam rasanya, tapi dibalik itu ada sisi positifnya yaitu, kesabaran kita sedang diukur seberapa besarnya.

    BalasHapus

Kesalahan orang-orang pandai ialah menganggap yang lain bodoh, dan kesalahan orang-orang bodoh ialah menganggap orang lain pandai. - Pramoedya Ananta Toer