Jomblo Bukan Nasib, Kok! | Your Favorite Devil's Advocate
article

Jomblo Bukan Nasib, Kok!

Senin, Februari 29, 2016

Jomblo Bukan Nasib, Kok!


“Jomblo bukan nasib, tetapi pilihan. Saat di mana Tuhan akan memberikan pilihan yang terbaik untuk kita.”

Hey. Selamat datang di penghujung bulan Februari! Bulan yang—katanya—penuh dengan kasih sayang. Bulan yang disebut-sebut memiliki dua sisi tentang keindahan dan ketidakindahannya. Yap, bagaimana dengan kalian? Bagaimana bulan Februari mengisi kehidupan kalian?

Tentang suka dan duka Februari

Memang, sebetulnya bagiku pribadi dan bagi sebagian orang, bulan ini biasa aja. Tak ada bedanya sama bulan-bulan lain—kecuali bulan Juli buat Tiwi—yang akan mulai, dijalani, lalu berganti. Namun, masih ada sebagian lainnya yang seolah memuja dan menghujat bulan ini dalam waktu yang besamaan. Benar, alasan utama dari itu—tidak lain dan tidak bukan—adalah keberadaan hari Valentine.

Akan jadi sesuatu yang membahagiakan ketika kita memiliki pasangan yang sempurna di hari tersebut. Ya, walaupun gak sesempurna yang diinginkan, setidaknya kebersamaan itu yang akan menyempurnakan ketidaksempurnaan yang ada pada diri kita dan pasangan. Setuju? Cung dulu! Biasanya, suka ada acara makan malam romantis ala-ala FTV yang sengaja dibuat untuk memberi kesan manis. Ya, walaupun biasanya seringkali berantem sadis, setidaknya momen tersebut dapat digunakan untuk membuatnya lebih harmonis.

Nah, untuk yang jomblo nih: bisa jadi bahagia dan bisa jadi duka. Bisa jadi yang jomblo jadi punya pasangan di hari tersebut, bisa jadi pula si jomblo ini akan menjadi bulan-bulanan karena kesendiriannya. Segala yang baik dan buruk bisa terjadi. Ya, tinggal bagaimana orang ini bisa survive menghadapi keadaannya, eaaak~

Seringkali—bahkan—mereka malah seakan menghujani diri sendiri dengan ketidakbahagiaan saat detik-detik hari tersebut datang. Bikin status galaulah, memohon hujan deraslah, mengharapkan banjirlah, dan hal-hal apalah-apalah lainnya. Please, hal-hal yang seperti ini hanya akan membuat diri sendiri semakin dan semakin masuk ke dalam ruang hampa gelap gulita tak bercahaya.


Okey, mari kita kembali pada kalimat yang mengawali masalah pada tulisan kali ini, “Jomblo bukan nasib, tetapi pilihan. Saat di mana Tuhan akan memberikan pilihan yang terbaik untuk kita.”

Dengan kegalauan akan pasangan yang tak kunjung datang, bukankah itu artinya kita gak percaya sama keberadaan Tuhan? Tuhan sudah mempersiapkan pasangan untuk kita, sudah menuliskan namanya untuk menjadi pendamping kita, dan kita hanya butuh percaya.

Tau kenapa Adam dan Hawa diciptakan dengan jeda? Tentu saja, karena segala hal butuh proses dan usaha. Tuhan dengan segala kemegahannya tentu bisa menciptakan pendahulu kita dalam waktu yang bersamaan, tapi nyatanya? Itu tidak Dia lakukan. Adam diciptakan terlebih dahulu dan diberikan-Nya tugas yang harus diselesaikan. Adam tidak terfokus pada, “Mengapa saya sendiri?” Dia tetap fokus pada segala tugas yang sudah diembankan di kedua telapak tangannya.

Tidakkah kita malu? Sedikit-sedikit merasa paling hampa. Sedikit-sedikit merasa paling terhina. Perlahan, kita akan jadi manusia-manusia yang paling tidak menghargai keberadaan Tuhan. Maukah?

Sejatinya, cinta bukanlah hal yang sesempit hubungan lelaki-perempuan dan hari Valentine. Lebih dari itu, cinta ialah hal yang paling manis ada di bumi. Menghidupi bukan sekadar raga, tapi juga jiwa. Jiwa-jiwa yang hampir mati karena melulu ditempa dengan hal-hal yang tak pasti. Banyak hal yang membuat manusia enggan bangkit dan berdiri, tapi cinta datang dengan kemantapan rasa dalam hati.

Namun sayangnya, dunia dengan kekejamannya seringkali membuat cinta menjadi salah. Menuding cinta sebagai alasan dari keburukan yang ada di dunia. Benarkah?

Jomblo Bukan Nasib, Kok!


Anggapan yang salah tentang CINTA

  1. Cinta adalah romantisme atau kemesraan. Benarkah yang disebut dengan cinta harus melulu ditampakkan dengan romantisme umum atau kemesraan pasar? Lalu, bagaimana dengan orang yang tetap mengurus pasangannya yang sudah tak berdaya? Pasangan yang hanya bisa terkapar di tempat tidur tanpa melakukan hal-hal romantis berdua. Pasangan yang masih dapat bernapas pun sudah sangat disyukuri adanya. Apakah keadaan tersebut bukan disebut cinta? Karena cinta bukan sesempit pengertian tersebut, maka jelas bahwa cinta yang sebenarnya bisa ditampakkan di dalam keadaan itu. cinta bukan melulu terpaku pada romantisme semata, tapi tentang komitmen yang dibentuk bersama. Bukan melulu harus menuntut melakukan ini dan itu, tetapi memberi tanpa mengharap kembali.
  2. Cinta itu matrealisme. Bukan hal yang jarang kita temukan pasangan yang bertahan karena materi semata. Apalagi di zaman sekarang, cinta tampak begitu murah. Sehingga, kata matrealisme pada zaman ini dapat terus mendekat dengan cinta. Cinta palsu, tentu saja iya. Namun, untuk cinta yang sesungguhnya? Cinta memang butuh materi. Kamu butuh mengajak perempuanmu makan malam. Kalian butuh sama-sama memberi kejutan. Dan hal-hal lainnya. Sekali lagi, cinta memang butuh materi. Tapi, kita harus garisbawahi ini: cinta tetaplah bukan soal materi. Pada kenyataannya, banyak pasangan dengan hidup pas-pasan yang tetap bahagia dengan cinta yang mereka bentuk di tengah kekurangan. Ialah kebersamaan yang menguatkan mereka berperang melawan keadaan.
  3. Cinta sama dengan seks. “Kalau kamu sayang aku, kamu harusnya mau dong…” Jangan. Jangan pernah terpancing dengan kata-kata semacam itu. karena cinta yang sesungguhnya TIDAK serendah itu. Cinta itu sesuatu yang tinggi, dengan menaruh embel-embel seks di dalamnya maka cinta akan jatuh di telapak kaki. Satu hal yang selalu aku percaya, cinta itu sakral. Dan kesakralan itu akan jatuh ketika nafsu sudah memburu. Cinta itu beradab, bukan biadab. Jika kamu menemukan cinta yang semacam ini, percayalah itu bukan cinta. Lepaskan dirimu, jauhi. Jaga kesakralan hati dan tubuhmu. Kamu terlalu berharga untuk menerima cinta semacam itu.

Well, jangan hanya memburu cintamu dengan mencari pasangan yang menurutmu pantas. Sibuklah dengan hal yang kamu pegang. Fokuslah dengan sekolah, kuliah, pekerjaan, atau hal lain yang sedang kamu kerjakan. Kamu harus selalu percaya, Tuhan lebih tau mana yang pantas dan tidak pantas untuk kita nantinya. Kita hanya butuh memperbaiki hidup, dan yang terbaik dari Tuhan akan datang dan siap kita sambut.

Terima kasih, Februari. Kamu ajarkan aku banyak hal tentang hati. Dan kini, aku hanya ingin berbagi. Selamat kembali berkasih.




Salam cinta,




Pertiwi

You Might Also Like

105 komentar

  1. Kasihan y, kadang cinta dikambing hitamkan oleh oknum" trtntu. Bagi para jomblo memang lbh baik tuk mmantaskn diri.
    Gurihh y tulisanny, krn mmpu mrangsang imajinasi tuk merenung sejenak.. Mantaap

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih, Mas. Semoga bisa terus menulis yang lebih baik. Aamiin. Selamat merenung hehehe

      Hapus
  2. Cinta,, kalau lagi jomblo emang gak enak banget yah dibulan februari..

    Tapi balik lagi ke fokus itu sendiri, kehidupan gak harus tentang pasangan, kayak cerita adam dan hawa itu sendiri..

    It's amazing.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, fokus sama yang baik-baik aja dulu. Nanti Tuhan balas kasih yang terbaik untuk melengkapi kita kok hehehe. Terima kasih, ya.

      Hapus
  3. ga kebaca itu sebagian tulisan karena akun share medsos, jadi males bacanya. soalnya bacanya lewat notebook.

    BalasHapus
  4. Duh yang BW, cowok-cowok melulu nih, hihihi...
    Semua dalam kehidupan adalah pilihan dan kita yang menentukan.
    Ya, kita dan sekali lagi hanya kita

    BalasHapus
    Balasan
    1. Muahaha ealah Mbaknya salah fokus :p
      Iya, semua ada di tangan kita. Makanya lakukan yang baik-baik aja supaya dibalas Tuhan lebih baik. Aamiin.

      Hapus
  5. Aku memilih untuk tidak jadi jomblo. Tapi kenapa sampai sekarang masih jomblo -_-

    BalasHapus
    Balasan
    1. Atuhlah makanya dibaca dulu baru komentar :)))

      Hapus
  6. Benar sekali mba, harus diTendang jika cinta pedomannya seks, sbb lambat laun akan bosan dan dibuang.. aku suka prinsipmu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyap, ini juga ada hal yang mencerahkan sekali di penghujung Februari, Mbak. Hehehe

      Hapus
  7. Buat jomblo, jangan patah semangat... selama Februari masih bisa tergantikan, kesempatan dan peluang selalu hadir :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Perbaiki diri dulu aja, nanti yang terbaik juga dikasih kok :)

      Hapus
  8. munhgkin akan ada sedikit seks saat sudah menikah,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bang, ini ngebahas yang masih pacaran. Kalo udah nikah mah udah sah, mau banyak juga biarin :/

      Hapus
  9. Tapi banyak juga orang yang mengatasnamakan cinta untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti cinta karena harta, dan cinta karena kasihan, tapi yang paling menyedihkan ya itu, mengatasnamakan cinta untuk seks.. :(

    Cinta hanya berharga bagi orang yang bisa mengendalikannya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya gak bisa dipungkiri memang hal kayak gitu ada, tapi tetap bukan cinta yang sebetulnya. Cuma seolah-olah seperti cinta.

      Hapus
  10. Aaaaa aku setuju, Wi. Cinta nggak melulu dengan keromantisan atau kemesraan.
    Jomblo-jomblo harus baca nih. Hahaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tolong di-share sebanyak-banyaknya, ya. Makasih wkwkwk

      Hapus
  11. Cinta adalah saat kita mampu memasrahkan semua kepada Nya.

    BalasHapus
  12. Cinta itu luas
    Meski jomlo
    Cinta itu bisa diberi kepada orang tua, sahabat, teman, keluarga, tuhan dll

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah itu, makanya jangan selalu merasa sendiri.

      Hapus
    2. tumben lu bang, pikiran lu jernih. Ya Tuhan.... terima kasih engkau telah memberikan hidayah kepada bang Niki

      Hapus
  13. Karena cinta itu, bukan cuma tentang pacar. :D

    BalasHapus
  14. cinta gak sesempit antara cewe dan cowo yak. bener banget dah

    menurut gue ini artikelnya pakai perasaan yg dalem gitu dah. bener gak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya iya dong, harus pakai perasaan biar sampai ke pembaca hehehe

      Hapus
  15. Kalau kamu sayang aku, kamu harusnya mau dong…” woo ini mah bukan cinta , bego namanya haha

    defini cinta menurut gue sih adalah kebutuhan(dalam konteks positif lho ya), haaa definisikan sendiri lah ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kita memang butuh cinta, tapi bukan cinta palsu hehe

      Hapus
  16. kl dipikir masalah ngenes melulu jomblo memang gak enak.... Apa2 sendiri. Tp buat saya yg udah jomblo akut (hahahahha), udah bisa menikmati. Bln Feb? Wah ditunggu banget krn bakal dpt banyak coklat dr temen.
    Love this article ^_^krn mengulas anggapan salah ttg cinta yg banyak terjadi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bagi-bagi dong, Kak, coklatnya! :3
      Terima kasih, Kak. :)

      Hapus
  17. Tapi yang saya pernah baca kalau seks itu adalah salah satu perwujudan cinta kita terhadap pasangan, jika kita bisa saling memuaskan satu sama lain :3 tapi aaahh sudahlah aku pun tak pernah mengerti apa itu cinta.....

    BalasHapus
    Balasan
    1. eh iya yang seks tadi itu untuk yang sudah menikah sih :3

      Hapus
    2. Auk akh, bodo amat wkwkwk dibilang kalo udah nikah mah sah aja mau ngeseks juga :)))

      Hapus
    3. nah itu.. eh apaan yak ?? hmmm kenyataan hidup ini membuat ku muaaaakkk

      Hapus
  18. Kalau kata kang emil lebih baik disebut single daripada jomblo karena jomblo itu nggak punya pasangan sedangkan single itu pilihan. haha

    halo salam kenal dari zee :)
    widazee.blogspot.co.id

    BalasHapus
  19. Aku pernah merasa Jomblo diusia 25 sampai 26, padahal sebelum usia itu aku juga gak pacaran, tapi pas usia itu, bener-bener dech, mungkin orang bilang ngenes...iiish.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu usia krusial ditanya kapan nikah ya mbak hehehe

      Hapus
  20. Saya mba jomblo berkelanan di sosial media, haha
    Mantap pstinganya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jadi sekarang udah gak jomblo gegara sosmed? Maaf kurang mudeng wkwkwk

      Hapus
  21. Tulisannya bagus, kenapa nggak ngeblog aja? #eh

    Aku dulu pernah kenyang jomblo loh, dan ternyata jomblo itu lebih asyik, banyak sekali kesempatan buat jomblo untuk berkarya. Kalo udah ngga jomblo, pasti bakal banyak batasan-batasan. Ini opini dari om-om yang lagi menyambut anak kedua loh. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Om-____- wkwkwk
      Nih, petuah om hampir beranak dua!

      Hapus
  22. Ah,, aku aja dari lahir sampai sekarang jomblo terus biasa aja,, padahal sering ditembak cewek tapi aku tolak terus ***wah jangan2 LGBT....
    nah sekarang giliran pengen pasangan malah susahnya minta ampun,, ketika enggak ngejar2 cinta, malah kita dikejar2 cinta,, giliran ngejar2 cinta malah susah dapaetnya,, mungkin memang cinta gak usah dikejar...

    Tapi untuk masalah matrealisme kayaknya emang semuanya cewek matre deh wkakwakak, tapi Saya sendiri enggak merasa keberatan XD,,, mungkin dalam cinta setiap orang punya toleransi masing2,..
    Toleransi itu bisa berbeda tingkatannya, dari yang sangat kecil sampai yang sangat besar. Contohnya, ada orang yang mencintai pasangannya karena pasangannya kaya. Dia menetapkan toleransi bahwa pasangannya haruslah bukan orang miskin. Maka, ketika pasangannya jatuh miskin, dia berhenti mencintai pasangannya karena pasangannya sudah melewati batas toleransi cinta yang dia tetapkan. Toleransi ini bisa berbagai macamnya, misalnya “seagama”, “nyambung kalau ngobrol”, “ganteng/cantik”, “perhatian”, “dia harus cinta sama saya juga”, dan lain-lain.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wiiiiii gak semua cewek matre, sih. Cuma ya itu tadi, cinta memang butuh itu, hanya bukan itu yang disebut dengan cinta. Kalau masih pakai embel-embel ini itu, aku sih gak begitu yakin cintanya tulus. Ini pendapatku, ya. Ehehehe.

      Hapus
  23. Aku setuju kalau cinta itu sesuatu yang tinggi dan sakral. Cinta yang menaruh embel-embel seks di dalamnya itu bukan cinta tapi nafsu. Kalau memang benar-benar cinta pasti orang yang terlibat didalamnya gak akan menodai kesakralannya dengan sex, bukan begitu? yah, kecuali kalau memang sudah menikah.

    Such a good writing, kayaknya kamu udah expert banget soal cinta-cintaan ya. Huhuhaha.

    Baru pertama mampir kesini, salam kenal \:D/

    BalasHapus
    Balasan
    1. Akakaka bukan expert, sih, Mbak. Cuma banyak merhatiin aja wkwkwk

      Makasih, Mbak. Salam kenal juga :D

      Hapus
  24. bagi gue cinta adalah tai rasa cokelat

    BalasHapus
  25. Cinta gak ada hubungannya sama seks. Menurut gue ini dua hal yang beda banget. Gak ada hubungannya. Ini mah nafsu. Coba tanyain deh sama para pekerja seks, mereka ngelakuinnya pake hati, gak? Pake dasar cinta?

    Menurut gue nih ya. selama dia belum nikah, maka statusnya adalah jomblo. Bahkan yang punya pacar pun, gue anggap mereka jomblo.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yakan makanya itu dimasukin ke list anggapan yang salah tentang cinta, Pak hehehe

      Hapus
  26. sadap, fokus terhadap hal yang sedang dipegang. karena sejatinya, yang diatas memang akan memberikan seseorang yang pantas dan layak kepada kita dengan caranya sendiri. ayeee

    BalasHapus
  27. Adam lebih tua ya? Jadi boleh dong duda anak tiga nikahin perawan 17 tahun?

    BalasHapus
  28. Bener banget, kalau selalu galau tentang jodoh yang ngga kunjung ada, seolah itu meniadakan keberadaan Tuhan. Tuhan udah mempersiapkan segalanya untuk kita.

    Setuju. Cinta emang luas, dan ga sesempit hubungan antara lelaki dan perempuan. Tiga anggapan yang salah tentang cinta itu bener semua.
    "Bagaimana dengan orang yang tetap mengurus pasangannya yang sudah tak berdaya?" wah, jadi inget film Amour, dimana sang pria dengan tekun merawat istrinya yang sakit-sakitan. Cinta itu adalah sesuatu yang tinggi dan sakral. Kalo cinta cuma berlandaskan seks, bener-bener menodai kesakralan cinta.

    Keren tulisannya :D
    First time mampir kemari. Salam kenal ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih sudah mampir, semoga berkenan datang lagi. :)
      Salam kenal juga, ya.

      Hapus
  29. Kata acho jomblo itu pilihan. Pilihan terakhir. Ehe

    Yap, aku jomblo menahun dan gak ngenes2 amat. Paling kalo pas nonton di bioskop sendirian baru kerasa ngenesnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kamu kayak gak punya temen aja nonton sendiri :(

      Hapus
  30. Februari ga usah pantengin TV.. iklannya aja udah bahaya :v

    BalasHapus
  31. Tiwi kenapa jadi bijak gini lo. Sedih gue. :( *ditampar*

    BalasHapus
  32. Asik bgt baca ini malam-malam gini :) .. Aku sih ga pernah nganggab Februari ITU spesial,walopun si baby Dan papinya sama2 lahir di February :p. Jadi boro2 mau ngerasain Val day di bulan itu,krn gak inget juga kadang :D.

    Tapi bener tuh Mbak, kadang suka kasian Dan sebel sndiri kalo udh Feb, Dan temen2 di sosmed ato wa ato bb, yg jomblo lgs Pasang status mengasihani diri sendiri. Duuuh, drpd gitu apa gak bisa cari kegiatan yg lbh berguna utk para single apa. Pas single dulu kyknya aku malah happy krn JD bebas traveling Dan bebas mau kemana aja :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mereka termakan wacana dominan tentang valentine, Mbak, jadi mereka seolah dikurung oleh wacana itu. Ya, begitulah. Cuma kita sendiri yang bisa memutuskan bisa lepas atau enggak dari wacana dominan.

      Hapus
  33. jomblo melatih kesabaran lho, haha.. pernah menjomblo dari sma smp usia 26th, bukan krn gak laku, tapi mmg lbh enak temenan, jd gak sering sakit hati

    BalasHapus
  34. jomblo emang bukan nasib, namun kenikmatan yang tersembunyi dari seorang yang pacaran. beuh~

    anggapan yang paling salah itu yang ketiga, kadang kampret kalau ada yang ngelakuin hubungan terus kepergok, alesan mereka itu karena cinta, padahal bukan. hidup jomblo, neng \m/

    BalasHapus
  35. Lanjutkan... jangan terpengaruh gelapnya dunia.

    BalasHapus
  36. Bicara tentang jomblo, kebetulan saya juga lagi jomblo nich...haha

    Namun begitu, jomblo buat saya bukanlah hal yang memalukan, karena apa? Pasangan bagi saya adalah hal yg nomor sekian (untuk saat ini)

    Sekarang saya lebih memilih jadi jomblo berkelas :)

    Karena saya masih memiliki visi dan misi pribadi yang ingin segera saya capai. Mimpi dan cita-cita menjadi prioritas saya, sehingga pacaran menjadi nomor ke sekian buat saya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. jangan percaya ...mbak bininya dua tuh...

      Hapus
    2. Nah loh, berantem deh tuh mana yang bener hahaha

      Hapus
  37. kalau saya simpel aja kenapa masih suka jomblo karna belum siap nikaaaaah...

    BalasHapus
  38. Iyaaaaa, benaaaarrrr!!
    Jomblo itu kan pilihan... pilihan saya...untuk sementara waktu.
    Halaaah...
    lagian ngejomblo itu nyaman-nyaman aja.
    Ga ada yg bawelin ;D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tinggal gimana katanya nempatin diri, Mbak hehehe

      Hapus
  39. Alhamdulillah...
    Pas baca artikel ini, gue lg gak jomblo....

    BalasHapus
  40. Emang ya mbak kalau orang jomblo itu pasti sesuatu yang dikerjakan gak karuan, ambil contoh saja saya hehehe.

    BalasHapus
  41. Cinta kadang beda tipis antara napsu dan syahwat. Hati-hati terjebak.
    Wah kangen sama Tiwi! :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. BTW, tiw ka gia mau "bebenah" blog plus pasang domain. Kira-kira biayanya berapa Tiw? Nanti japri yaaaa...

      Hapus
    2. Pulang ke Jakarta, Kak, jangan di Pandeglang terus hahahaha okay nanti aku wasap, ya.

      Hapus
  42. Cinta itu apa sih sebenernya?
    Cinta itu cuma rasa sakit, dulu sebelum kenal cinta belum pernah ngalamin yang rasanya sakit.

    Jomblo itu emang pilihan bukan jawaban kok :3

    BalasHapus
    Balasan
    1. Namanya juga jatuh cinta, yang namanya jatuh sudah pasti sakit. Sepaket kok, cinta gak selamanya hanya rasa sakit. Tinggal gimana kita saat menjalaninya aja. Ya toh? :)

      Hapus
  43. Kasian cinta dibully di medsos sama rangga (komen ngawur)
    By the way ngomongin jomblo, salah satu lagu kebangsaannya pasti lagu Oppie Andaresta. Itu lho yang Iam Single but Iam verry happy.

    BalasHapus
  44. Nge jomblo itu bukannya gak laku, tapi karena menunggu calon imam ngomong keortu buat jadi minantu.. :D

    BalasHapus
  45. Kamu harus selalu percaya, Tuhan lebih tau mana yang pantas dan tidak pantas untuk kita nantinya.

    :')

    BalasHapus
  46. Cinta itu fitrahnya bikin tenang, kalau malah jadi kisruh, mungkin itu nafsu *eaaaaa

    BalasHapus
  47. wah mbak,tulisanya bagus...menenangkan hati kaum jomblo..bagus tulisanya.saya suka.

    BalasHapus
  48. hati2 dengan cinta saat pacaran, banyak kamuflase-kamuflase yang mengatasnamakan cinta hanya untuk mendapatkan nikmat sesaat

    BalasHapus
  49. dengan menjomblo, kita akan tahu menghargai pasangan..

    BalasHapus

Kesalahan orang-orang pandai ialah menganggap yang lain bodoh, dan kesalahan orang-orang bodoh ialah menganggap orang lain pandai. - Pramoedya Ananta Toer