Surat Cinta: Kepada Hitam | Your Favorite Devil's Advocate
loveletter

Surat Cinta: Kepada Hitam

Rabu, Mei 13, 2015

Surat Cinta: Kepada Hitam

Sejak kelas lima sekolah dasar, aku suka gelapnya hitam. Sederhana, karena di balik gelap bisa kutemukan sebuah kenyamanan yang diimpikan banyak orang. Maka itu kusuka pula pekatnya malam. 

Semua tentang keheningan.

Tentang aku dan percumbuanku dengan imajinasi yang menggila ketika semua lelap dalam alam bawah sadar. Tentang aku dan kegilaanku dengan isi kepalaku ketika yang lain istirah dari lelah. Me time, sesederhana itu caraku mencintai aku.

Sesederhana kamu, pria berkemeja hitam.

Aku masih enggan banyak menulis tentang kepekatan itu, bahaya. Banyak mata-mata di sekeliling kita, hahaha! Aku cuma mau pesan, jangan mudah percaya dengan mulut-mulut nakal yang ada di sana, ya. Mereka memang brengsek. Canda yang membuat sesak malah bisa membuat kita berjarak.

Ah, tapi tenang. Mereka tetap baik kok. Baik untuk dijitak-jitak, misalnya. *eh

Terima kasih.

Kenapa?

Ah, ada deh.

Jadi, besok kita kencan? :))






Salam,




Pertiwi



You Might Also Like

16 komentar

  1. Dalam gelapnya malam ada rembulan. Dalam hatinya seseorang mana bisa kita terka, sekalinya percaya malah kecewa. Salam kepada malam yg pekat. Gelap tak berbintang tertutup awan. Sebaiknya kita menyingkir. Dalam gelap ada kecewa, saat terang masih saja terluka.

    BalasHapus
  2. Wahh lama ga visit blog km :D Makin galau aja mbak muhehe

    BalasHapus
  3. Yelah, nyindir gue aja pake dibikin tulisan. :))

    Kalo emang udah siap go publik, ya udah, Wi.
    Selamat atas nonton filmnya.

    BalasHapus
  4. Jadi, besok di depan gang rambutan ya kencannya

    BalasHapus
  5. Oh Jadi lo suka gelap-gelapan. Ini lagi ngomongin gue kan kemeja hitam.

    BalasHapus
  6. Pendek sih...
    Tapi dalem....

    BalasHapus

Kesalahan orang-orang pandai ialah menganggap yang lain bodoh, dan kesalahan orang-orang bodoh ialah menganggap orang lain pandai. - Pramoedya Ananta Toer