Blogger Bermasker Bicara Lingkungan | Your Favorite Devil's Advocate
article

Blogger Bermasker Bicara Lingkungan

Rabu, Maret 19, 2014

Undangan Blogger Bicara Lingkungan

Berbagai isu tentang lingkungan biasanya baru marak dibicarakan ketika sudah terjadi bencana. Padahal, dampak dari tidak terjaganya lingkungan itu sendiri akan sangat membahayakan manusia, misalnya: banjir, longsor, asap kebakaran hutan, pencemaran sungai, hingga satwa liar yang masuk ke kampung lalu memangsa manusia.

Isu lingkungan juga—entah mengapa—kerap kali terlupakan dalam agenda politik bangsa kita. Menjelang Pemilu 2014, sudah saatnya mengingatkan kembali para calon pemimpin bangsa untuk serius menangani isu kerusakan lingkungan. Secara deskripsi, para calon pemilih—khususnya para blogger—sebenarnya memiliki kekuatan untuk mendorong terjadinya perubahan tersebut. Mengapa bisa berkuasa? Karena para blogger tersebut merupakan penguasa dunia maya, yang tentu saja akan berpengaruh besar pula pada kehidupan nyata.

Minggu lalu (16/03/2014), WWF Indonesia bekerja sama dengan BLOGdetik mengajak rekan-rekan untuk hadir di acara yang bertajuk Blogger Bicara Lingkungan yang diselenggarakan di sebuah cafe di bilangan Sarinah, Demang CafeAcara dimulai pada pukul 12.00 yang dihadiri oleh 150 blogger undangan dan nonundangan beserta awak media untuk memulai diskusi bersama perihal lingkungan. Ada beberapa artis ibukota pula yang peduli terhadap lingkungan dan turut berbicara mengenai lingkungan, seperti: Melanie Subono, Nugie, Anda Wardhana dan Davina.

Sebelumnya, untuk menunjukkan empati terhadap warga Riau dan sekitarnya yang sedang terganggu dengan asap hasil pembakaran hutan yang disengaja oleh oknum yang tidak bertanggungjawab, pihak WWF Indonesia membagikan masker untuk seluruh blogger yang hadir di sana. Peduli terhadap lingkungan adalah suatu hal yang penting karena kita harus menjaga keasrian lingkungan bukan hanya untuk diri kita sendiri, tetapi juga untuk generasi penerus kita nantinya.

Davina—seorang model dan pemerhati satwa—mengatakan bahwa gaya hidup manusia zaman sekarang harus berubah. Hal yang paling mudah adalah memulainya dari diri sendiri, contoh sederhananya seperti: selalu membawa tas kain ketika berbelanja untuk mengurangi sampah plastik dan menghemat penggunaan air dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut mungkin hanyalah hal kecil, tetapi jika kita dapat melakukannya dengn disiplin dapat mengubah keadaan kota-kota seperti Jakarta yang sudah selayaknya tong sampah besar ini.

Pertanyaannya, mengapa kita harus melakukan hal tersebut? Seperti yang dikatakan oleh Melanie Subono—seorang penyanyi dan blogger, “Indonesia bukan negara, tapi rumah.” Dan itu artinya, masing-masing dari kita wajib untuk menjaga rumah demi kenyamanan kita sendiri. Yang mengherankan adalah banyak warga Indonesia yang tidak peduli pada kebersihan lingkungan di negara ini, tetapi ketika mereka keluar negeri akan begitu tertib pada hal kecil seperti membuang sampah pada tempatnya. Ironi sekali. Itulah yang masih menjadi masalah di negara kita, kesadaran individunya.

Memang, menurut Nugie—musisi dan penggiat lingkungan—pun semua manusia pernah berdosa kepada alam, maka dari itulah kita berkewajiban untuk menjaga alam ini. “Kalau udah pinter jangan pinter pakai otak aja, tapi juga pake hati. Kalau udah pinter pake hati, nanti pasti akan tergerak. Kita ini pegawainya Tuhan untuk menjaga lingkungan,” tambahnya.

Cara paling benar untuk mengubah adalah dengan menjadi contoh. Tak perlu mengatakan bahwa kita akan melakukan sebuah perubahan, mengapa? Karena sesungguhnya kitalah perubahan itu sendiri.

Yang dapat menghancurkan sebuah negara bukanlah orang-orang jahat, tetapi orang-orang baik yang tidak melakukan apa-apa. Masalah sebesar apa pun bisa diselesaikan dalam hitungan menit jika kita sudah berhenti menunjuk ke luar dan mulai menunjuk ke dalam, mulailah dari diri kita sendiri.


Blogger Bicara Lingkungan

You Might Also Like

12 komentar

  1. PERTAMAAAXX!!!

    tiw, lo yg make krudung item itu kan yak?? keren banget, di undang ikut acara begituan. gue di undang acara kondangan aja belom pernah. gila, gaul banget lo, tiw.

    paling suka sama paragraf terakhir, nyentuh banget. plus nyesek sih. memang, semua penyesalan akan d alamin di belakang. klo d depan namanya pendaftaran. *oke, itu nggak lucu. intinya sih, mulai dari diri sendiri. kalo mau indonesia jadi negri yg bersih lingkungannya, tanya sama diri sendiri, 'gue udah ngelakuin hal itu belom sih?'

    paham nggak, wi? gue sih nggak paham

    BalasHapus
  2. oh ini yang kemaren di tanyain uni ya?
    buset pandanya gede banget, sama gedenya sama panda yang ak kasih ke cindra waktu dia ultah. eh ga nyambung ya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Om kok pamer kemesraan di sini sih, Om :'(

      Hapus
  3. *Tepuk tangan*

    acara yang brmanfaat sekali kak, gak nyesel lohh dateng kesana.
    apa lagi sotonya yg enak itu *plak-_- wkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ah, kamu mengingatkan aku pada sesuatu yang tak ingin kuingat...... soto itu.....

      Hapus
  4. *prok prok prok*
    menjadi perubahan itu sendiri memberi kepuasan tersendiri juga, apalagi perubahannya membuat kebaikan buat orang lain ... salut lah....

    BalasHapus
  5. wah seru banget pasti diskusinya. aku dapat undangan juga sebenernya. via email. tapi ga bisa datang karna aku di banjarmasin :|

    BalasHapus

Kesalahan orang-orang pandai ialah menganggap yang lain bodoh, dan kesalahan orang-orang bodoh ialah menganggap orang lain pandai. - Pramoedya Ananta Toer