Aku dan Sepi | Your Favorite Devil's Advocate
poem

Aku dan Sepi

Rabu, Januari 23, 2013



Sendiri ku terdiam di tengah detiran angin malam
Dalam sepiku aku takjub
Rembulan laksana raksasa yang terbentang
Sinarnya buatku terhanyut dalam kedamaian
Tak ingin pergi ku tetap bertahan


Seperti saat hati yang kini mati
Tertunduk mendendang angin sunyi
Haruskah ku tetap sendiri sampai nanti?
Merajut cadar yang tabu dalam gemerlap sinar rembulan
Kau, aku dan ego...
Seperti riak-riak air membesar
Berkoar tak tentu arah saat amarah melanda
Sesakku di antara bisu membuncah pecah
Larut dan sepi bayang-bayang sebelumnya kembali muncul
Entah mengapa slalu saja ada perkara walaupun tak pernah kuinginkan hal itu
Harapanku pun pupus bersama senja berpaling ke peraduan
Dan hanya sepi yang menemaniku menyanyikan lagu cinta
...........................

You Might Also Like

0 komentar

Kesalahan orang-orang pandai ialah menganggap yang lain bodoh, dan kesalahan orang-orang bodoh ialah menganggap orang lain pandai. - Pramoedya Ananta Toer